3

613 73 3
                                    

jangan lupa Vote & Komennya Teman-teman

Ashel POV

Saat guru di kelas ku keluar aku bergegas untuk ke kelas Zean untuk mengambil buku PR matematika ku yang ada padanya, sebab jam kedua nanti kelas ku pelajaran matematika.

Jangan kalian pikir Zean mengerjakan PR ku ya, aku mengerjakannya sendiri dan memberikannya pada Zean untuk ia periksa jika mungkin saja aku melakukan kesalahan.

Aku melangkah keluar kelas, dan melihat depan kelas Zean begitu ramai, ada apakah di kelas sebelah itu, Mengapa para siswi bahkan dari kelas lain berkerumun disana, aku terus melangkah maju, sedikit penasaran ingin melihat apa yang membuat kelas itu begitu ramai.

"Ada apaan sih?" Tanyaku pada teman sekelas ku yang nampaknya baru dari kelas Zean.

"Ada anak baru, ganteng banget gila, pada heboh tuh semuanya" jawab temanku.

Aku mendengus kesal, kenapa sih gadis-gadis di sekolah ku ini tak bisa melihat pria tampan dikit pasti langsung heboh, menurut ku itu sedikit berlebihan untuk bereaksi seperti itu apalagi pada murid baru, mereka bisa membuatnya tak nyaman di hari pertamanya masuk ke sekolah kita, bayangkan saja bagaimana ia telah memilih SMA48 di antara mungkin beberapa sekolah yang menjadi alternatifnya, namun kesan seperti ini yang ia dapatkan saat hari pertamanya.

"Permisii permisiii" aku menerobos kerumunan untuk masuk ke kelas Zean, tak begitu peduli dengan gadis-gadis yang sedang heboh itu, dan segera melangkah cepat ke arah Zean yang ku lihat tengah bersandar di kursinya memejamkan mata dengan earphone di telinganya. Aku yakin sahabatku itu pasti begitu terganggu dengan berisik kelasnya itu.

Pandanganku sedikit beralih pada meja di belakang Zean yang nampak ramai, sepertinya itu adalah murid baru yang di maksud, aku masih terus menatap sedikit penasaran ingin melihat setampan apa sih orang itu sampai gadis-gadis mulai ingin berkenalan dengannya, namun karena ramainya teman-teman sekelasnya tengah mengerumuninya aku sedikit kesusahan melihat wajahnya.

"Permisi, bisa geser dikit? Gua mau ngobrol sama Zean" ucapku pada beberapa gadis yang berdiri di samping bangku Zean dan tengah mengobrol dengan si murid baru, pandangan mereka semua beralih menatapku, termasuk pria di belakang meja Zean yang bisa aku tebak ialah murid barunya.

Jujur aku enggan untuk mengatakan ini karena tak ingin di samakan dengan gadis-gadis yang tengah mengerumuni murid baru itu, tapi tak bisa aku pungkiri bahwa mereka benar perihal pria ini memang cukup tampan, yah 11 12 lah dengan Zean, sebab standar ketampanan menurutku dalam melihat pria tampan adalah Zean sahabatku.

"Eh iya Shel, Sorry" ucap beberapa gadis tadi dan sedikit bergeser memberi akses untuk ku duduk di samping Zean.

Aku beralih dari murid baru itu yang kini tengah menatap ku, aku segera menatap Zean, benar-benar tak ingin di samakan dengan gadis-gadis berlebihan itu walau memang aku akui ia tampan.

"Zee" panggilku sembari melepas earphone di telinga Zean.

Zean sedikit kaget dan bisa ku lihat wajahnya akan berubah marah namun urung saat melihat itu adalah aku, aku yakin jika bukan aku yang melakukannya, orang itu pasti sudah mendapat pukulan dari sahabat ku ini.

"Buku PR aku"

Zean tak menjawab, ia hanya menunjuk tasnya dengan gerakan kepala, dan aku segera meraih tas di meja Zean untuk mengambil buku ku, aku tau Zean sedang tidak dalam suasana hati yang baik, ia tak suka situasi yang ramai dan berisik seperti ini.

"Mau ke kelas aku aja?" Tanya ku padanya setelah buku PR ku sudah ada di tangan ku, sedikit tak tega melihat wajah frustasi sahabat ku ini.

Zean mengangguk dan mulai berdiri dari bangkunya, namun saat aku ikut berdiri tiba-tiba pria di belakang Zean juga ikut berdiri dan berbicara menatap ku, membuat keadaan tiba-tiba hening sebab gadis-gadis yang sedang mengerumuninya ikut menatapku.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang