26

409 53 4
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-teman

Seminggu berlalu, Zean semakin jauh, tak hanya menjauh dari Ashel, ia bahkan ikut menjauh dari Christo, Zean hanya akan sesekali menghubungi Indira untuk menanyakan keadaan gadis itu, namun akan kembali menghilang saat Indira mulai balik bertanya perihal keadaannya.

Ia akan datang ke sekolah mepet jam masuk, tak menghiraukan Christo yang mencoba berbicara dengannya, dan akan kembali menghilang di jam istirahat, bahkan saat bel pulang berbunyipun ia akan dengan cepat keluar dari kelas dan menghilang seperti sore ini.

"Sorry Shel, gua gak bisa nahan dia, yang ada dia bakal ngamuk ke gua" ucap Christo menunduk lesuh saat Ashel tiba di kelasnya.

Ashel menarik nafasnya dalam, Zean benar-benar berubah, ia tak pernah lagi mau berbicara dengan Ashel, ia juga akan pulang ke rumah larut malam untuk menghindari bertemu Ashel, bahkan ibunya sampai bertanya pada Ashel apa sebenarnya yang terjadi antara mereka karena Zean selalu pulang larut malam akhir-akhir ini dan hanya akan diam membisu jika di tanya alasannya.

"Semalem kak Zean ngechat aku nanyain kabar aku, tapi pas aku tanya dia dimana gak di bales lagi sama dia" tambah Indira yang juga ada disana.

"Gua denger kabar kalau sekarang dia mulai bergaul sama Alex dan kawan-kawan, gua takut dia jadi kayak mereka, ibuk nya tiap malam juga selalu khawatir karena dia selalu pulang larut dan gak mau ngomong sama sekali, ayahnya juga hari ini pulang dari Jepang, gua takut ayahnya tau tentang ini, ayahnya bisa marah besar"

Timpal Ashel pelan menyebutkan nama salah seorang siswa 48 yang terkenal nakal dan berandalan, Alex bahkan saat ini sedang di skors sebab aksi bolosnya tiga hari lalu dan kedapatan merokok di belakang sekolah, bahkan ia juga mengungkapkan ke khawatirannya perihal ayah Zean yang ia tau akan pulang dari luar negeri hari ini, dan habis lah Zean jika ayahnya tau ia sering pulang larut malam dan membuat ibunya khawatir.

"Ayok kita cari dia" ucap Christo dan Ashel segera mengangguk.

"Dir kita anterin kamu pulang dulu yah" Ashel beralih ke Indira sementara gadis itu segera menggelengkan kepalanya.

"Kak boleh gak aku ikut? Please" ucap Indira memohon pada kedua kakak kelasnya itu, sebab ia pun ingin mencari Zean.

"Kak Zean selalu ada di samping aku pas aku di rumah sakit, pas aku kemo, kali ini aku juga pengen ada untuk kak Zean" tambahnya dengan nada suara mulai bergetar membuat Ashel menarik Indira ke dalam pelukannya, ia tau tak hanya dirinya disini yang mengkhawatirkan Zean, Christo dan Indira juga pasti mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Yaudah, ayok kita cari dia bareng-bareng, tapi kalau kamu ngerasa gak enak badan atau apa kamu bilang yah Dir, jangan diem aja" Christo akhirnya bersuara, mengambil keputusan sebab ia satu-satunya pria disana, dan nantinya ia yang harus menjaga dua gadis itu.

Mereka mengawali semuanya dengan meminta Indira menghubungi Zean, sebab antara mereka bertiga hanya Indira lah yang masih sesekali mendapat pesan dari pria itu, namun sayangnya beberapa panggilan Indira ke nomor Zean tak ada satupun yang di jawab oleh sang pemilik nomor.

"Masih gak di angkat juga kak" ucap Indira memberi laporan.

"Yaudah Dir, gak papa" jawab Ashel.

"Tadi kan lu bilang denger kabar dia sekarang mulai bergaul sama geng Alex, gimana kalau kita nyari tempat Alex dan teman-temannya biasa nongkrong" timpal Christo, dan Ashel lagi-lagi mengangguk, menyadari mengapa ia tak terfikirkan hal itu sejak tadi.

"Teman sekelas aku ada yang masuk geng kak Alex, ayok kak ke kelas aku, kayaknya tadi orangnya masih di kelas" ucap Indira yang membuat dua kakak kelasnya itu akhirnya mengangguk sebelum mereka berjalan cepat menuju kelas Indira.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang