43

453 67 8
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

"Chris, Shel, aku balik yah" ucap Marsha saat ia Ashel dan Christo keluar dari mobil sesaat setelah mobil tersebut berhenti tepat di depan lift basemant, sementara Zean kembali menjalankan mobilnya untuk parkir.

"Loh kamu mau langsung balik Sha?" tanya Ashel sembari menggendong Luna yang nampak sudah tertidur, dan segera di ambil alih oleh Christo.

"Iya, udah malem, besok pagi aku harus ke kampus banyak yang harus di urusin" jawab Marsha bersamaan dengan datangnya Zean.

"Yaudah hati-hati yah Sha, makasih makan malamnya, kita masuk yah, Luna udah tidur" ucap Ashel lagi sebelum ia dan Christo mulai masuk ke dalam lift setelah mendapat anggukan dari Marsha.

"Aku balik yah" kini Marsha beralih pamit pada Zean.

"Gak masuk dulu sayang?" Marsha menggeleng sebelum menjawab, "Gak usah aku capek pengen langsung istirahat"

"Are you okey?" Zean mengangkat tangannya menyentu kening Marsha, ingin mengecek suhu tubuh pacarnya itu, khawatir jika pacarnya mungkin sakit.

"Engak, aku gak sakit, capek aja pengen istirahat" jawab Marsha sembari menurunkan tangan Zean dari keningnya.

"Ayudah ayok aku anter"

"Aku bawa mobil"

"Iya aku anter naik mobil kamu"

"Terus kamu pulangnya?"

"Yaelah pulang tinggal pulang, ayok" Zean menarik pelan tangan Marsha, mengakhiri negosiasi yang sedang mereka obrolkan.

Mereka berhenti di depan mobil Marsha, dan Zean terlihat menengadahkan tangannya di depan pacarnya itu, "Mana kunci mobil kamu" ucapnya dan Marsha dengan pasrah memberikan kunci mobilya pada Zean yang segera menekan tombol buka kunci bahkan membukakan pintu mobil untuk Marsha.

Di tengah ia yang sedang fokus menyetir, Zean menoleh sebentar ke arah Marsha yang sedari tadi hanya diam memandang jalanan dari kaca sampingnya, perlahan Zean menganggam tangan pacarnya itu, "Kamu kenapa sayang?" tanyanya, Sementara Marsha hanya menggeleng tanpa menjawab, namun gadis itu membiarkan tangannya berada dalam genggaman Zean.

"Kamu masih marah aku tadi lupa ngabarin kamu?"

"Enggak" Marsha akhirnya bersuara sebab tak ingin Zean salah paham.

"Terus kenapa diem aja hmm?" Zean masih kekeh untuk bertanya, ia tau betul Marsha sedang tak baik-baik saja, 6 tahun bersama benar-benar membuat mereka saling mengetahui dan peka satu sama lain.

"Gakpapa, aku capek aja" Zean menghembuskan nafas mendengar jawaban Marsha, walau ia yakin itu bukan jawaban yang sebenarnya, namun ia mencoba untuk menerima jawaban pacarnya itu dan berhenti bertanya, memberi ruang Marsha untuk menenangkan dirinya.

Zean kembali fokus menyetir dengan diam, namun tangannya masih terus menggenggam tangan Marsha, jempolnya bahkan bergerak pelan mengelus punggung tangan Marsha, seolah ingin memberi ketenangan pada pacarnya itu.

"Yaudah sana kamu masuk, langsung istirahat yah" ucap Zean sesaat setelah ia dan Marsha turun dari mobil saat mereka sampai di rumah Marsha.

"Terus kamu pulang naik apa?"

"Gampang aku mah, udah sana masuk"

Mengabaikan perintah Zean, Marsha malah meraih ponselnya dan terlihat menelfon seseorang sebelum seorang yang ia telfon itu terlihat datang dengan sedikit berlari ke arah mereka, "Pak tolong anterin kak Zean pulang" ucap Marsha sembari memberikan kunci mobilnya pada pria paruh baya yang baru saja datang itu, dan pria itu segera mengangguk sopan sebelum masuk kedalam mobil.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang