21

371 46 4
                                    

Jangan Lupa Vote & komennya Teman-teman

Aku pikir semuanya telah berakhir, aku berakhir menjadi penonton setia story instagram Ashel dan mengikuti segala kegiatan yang ia posting di sosial medianya, sepertinya aku akan berakhir menjadi seorang pengagum rahasia, yang hanya bisa mengaggumi dari jauh, rakyat jelata yang hanya bisa mengaggumi sang tuan putri.

Namun lagi-lagi takdir seakan ingin mepermainkanku, sebab aku kembali di pertemukan dengannya secara tak sengaja, entah sudah kebetulan yang ke berapa, namun kali ini pertemuan kita sedikit berbeda dari sebelumnya, ada sedikit insiden yang terjadi hari ini.

Arfan, teman ku di komunitas tak sengaja menyerempet mobil saat kami akan menuju basecamp, aku segera turun dari motor ku saat melihat ia sedang berdebat dengan seorang bapak-bapak yang sepertinya pemilik mobil, aku berlari mendekat ke arah mereka dan mendengar bapak tersebut bilang bahwa ia akan melaporkan Arfan ke kantor polisi.

Dengan segera aku menarik Arfan ke belakangku dan mulai meminta maaf pada bapak tersebut, sebelum seorang gadis keluar dari dalam mobil bapak tersebut, "Ashel?" ucapku kaget melihat gadis itu ternyata adalah Ashel.

"Udah pak, ini temen aku" ucap Ashel pada bapak-bapak itu yang segera mengangguk sopan pada Ashel dan bisa aku tebak bahwa itu adalah supirnya.

"Ini mobil lu?" tanyaku dan Ashel terlihat mengangguk, sementara aku kembali meminta maaf juga memerintahkan Arfan untuk segera melakukan hal yang sama, sepertinya Arfan tak tahu sedang berhadapan dengan siapa, ia sedang dalam masalah besar pikirku.

Aku mendorong Arfan pelan untuk meminta maaf pada supir Ashel juga pada Ashel, dan untungnya ia menuruti perintahku, dan membuat supir Ashel itu akhirnya masuk kembali kedalam mobil. Aku menatap baret di mobil rolls royce berwarna putih milik Ashel sebelum memarahi Arfan, sebab bagaimana bisa kita akan mengganti rugi biaya perbaikan mobil mahal itu.

Namun suara lembut dari Ashel mengalihkan perhatian aku dan Arfan, "Gakpapa gak usah, gua gak minta biaya perbaikan, its okay, tadi itu musibah, temen lu juga gak sengaja" ucapnya.

"Beneran Shel?" tanyaku ingin kembali memastikan, dan ia mengangguk sembari tersenyum, senyuman yang ternyata masih bisa membuat jantungku berdetak kencang tak karuan.

"Makasih banyak yah Ashel, sekali lagi maaf buat kejadian ini" ucapku sekali lagi, aku benar-benar menyesal atas kejadian yang harus menimpanya sebab kelalaian temanku dalam berkendara.

"Iya udah, lu udah minta maaf berkali-kali"

Aku berfikir sejenak, rasanya tak enak padanya jika harus pergi begitu saja setelah kejadian ini, dan aku terfikirkan sesuatu, "Gini deh Shel, lu simpan nomer gua sebagai gantinya lu bisa hubungin gua kapanpun lu butuh bantuan, dan gua bakal selalu berusaha sebisa gua buat bantuin lu" ucapku berniat untuk memberikan bantuan jika suatu saat mungkin ia butuh sesuatu, sebagai ucapan terimakasih ku, kali ini benar-benar tak ada modus apapun, aku melakukannya benar-benar karena ingin berterimakasih padanya.

"Eh gak usah gakpapa"

"Mana hp lu?" mengabaikan ucapannya, aku malah mengangkat tanganku di depannya, meminta ia memberikan ponselnya, dan untungnya ia akhirnya menurut untuk memberikan ponselnya padaku, dan aku segera mengetikan nomor ku disana.

"Lu bisa hubungin gua kapanpun" ucapku mengembalikan ponselnya.

"Yaudah gua pamit yah, gua harus nganterin nih orang buat obatin lukanya" tambahku lagi sembari menunjuk Arfan, pamit padanya, dan segera pergi dari sana sebab jantungku rasanya tak aman jika terus berada di dekat Ashel.

****

Tak berakhir sampai disitu ceritaku tentang Ashel, sehari setelah insiden itu, sebuah nomor tak di kenal menghubungiku saat aku sedang siap-siap untuk menuju basecamp, aku yang memang sedang terus menunggu nomor baru menghubungiku dan berharap itu adalah Ashel dengan cepat menerima panggilan tersebut.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang