35

554 65 15
                                    

Zean berjalan mengitari taman kampusnya sembari mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, sebelum ia akhirnya duduk di salah satu kursi taman dan terlihat mulai menggelengkan kepalanya, seolah menyadari ada yang salah dengan dirinya, sebab jika kemarin ia tak sengaja datang lebih awal ke kampus, hari ini ia malah sengaja datang ke kampus dengan kesadaran penuh padahal ia tak memiliki kelas apapun hari ini, bahkan ia seolah berharap akan kembali bertemu dengan seseorang.

"Zean lu ngapain sih?" Ucapnya dalam hati menyadari apa yang tengah ia lakukan saat ini.

"Nih kampus seluas itu Zee, gak akan ada kebetulan kedua untuk lu ketemu dia" gumamnya lagi, merutuki dirinya sendiri.

"Tapi gua tau jurusannya" ucapnya lagi seolah sedang berdebat dengan diri sendiri, sedang menimang apakah ia akan pergi ke gedung jurusan arsitektur, namun detik berikutnya ia malah terlihat mengacak rambutnya frustasi.

"Kok lu jadi kayak gini sih?" ia lagi-lagi merutuki diri sendiri karena kegelisahannya, padahal ia tak pernah seperti ini sebelumnya, ini sama sekali bukan dirinya menurutnya.

Zean mulai berdiri dengan terus mengomel dalam hati, namun bukannya melangkah ke parkiran dan kembali pulang, ia malah berjalan ke arah gedung Arsitektur dimana ia mengantar gadis itu kemarin, "Sumpah Zee lu effort banget sumpah" gumamnya lagi, namun walau sedari tadi ia terus bergumam merutuki dirinya, nyatanya langkahnya tetap mengantarkannya untuk upayanya ingin kembali bertemu gadis itu.

Dan disinilah ia sekarang, di depan gedung Arsitektur tepat dimana ia mengantarkan gadis itu kemarin, Zean memilih duduk disalah satu kursi taman panjang yang berada di depan gedung tersebut, dengan pandangannya berkeliling melihat semua orang yang ada disana, berharap menemukan Marsha, gadis yang sempat menarik perhatiannya sejak di merlion park, juga pertemuan kedua mereka di kampus kemarin.

Zean menghabiskan waktu beberapa saat duduk diam di depan gedung arsitektur, terus menatap setiap mahasiswa dan mahasiswi yang lewat di sekitarnya, sebelum ia akhirnya berdiri dari sana, sadar jika cukup susah untuk nya bisa kembali bertemu Marsha, sebab ia sama sekali tak tahu gadis itu memiliki kelas jam berapa hari ini, atau bisa jadi gadis itu tak memiliki kelas sama sekali hari ini.

Zean mulai melangkah untuk pergi dari sana, mengakhiri segala aksi mencari seorang gadis, "lagian effort banget lu ah, gak ada hasil kan, yang ada malah habis sudah waktu libur sehari bukannya di pake buat istirahat di apart, malah ke kampus" dumelnya dalam hati sembari terus berjalan.

"Kak Zean?"

Namun tiba-tiba suara seseorang memanggilnya seketika menghentikan langkahnya dan ia segera menoleh ke asal suara, kedua ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman, "Hasil gak akan mengkhianati usaha, gak ada yang sia-sia ternyata" ucapnya dalam hati melihat Marsha berdiri tak jauh darinya.

"Hai Marsha" sapanya.

"Hai kak, kok kak Zean disini?"

Pertanyaan Marsha tersebut membuat Zean cukup gelagapan mencari alasan, sebab ia tak mungkin bilang bahwa ia sengaja kesana untuk mencari gadis di depannya itu.

"Eh iya tadi ada urusan dikit"

"Urusan apaan? Kak Zee bukan dari jurusan Arsitektur kan?"

"Iya aku tadi eh aku aku nemuin temen" jawab Zean sedikit gagap, ia benar-benar tak tau harus menjawab apa, wajahnya terlihat panik, habis lah ia jika Marsha kembali bertanya perihal temannya itu, ia sama sekali tak tau harus menjawab apa, namun untungnya Marsha tak lagi bertanya, gadis itu terlihat mengangguk.

"Kamu ada kelas?" Tanya Zean, mengalihkan pembicaraan agar Marsha tak lagi membahas alasannya berada di gedung jurusan gadis itu.

"Baru selesai kelas kak"

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang