17

362 47 7
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-teman

"Aunty dulu pernah nanya ke Indira kalau dia kenal kalian atau enggak pas dia bilang dia sekolah di 48, kata dia semua anak 48 pasti kenal kak Zean sama kak Ashel, tapi kak Zean sama kak Ashel gak kenal aku dok, gitu katanya" ucap Cindy bercerita pada Zean dan Ashel yang sedang duduk di ruangannya.

Ia tadi sedikit kaget melihat kedatangan dua anak sahabatnya itu, sebab setaunya kakek Zean hari ini tak ada jadwal terapi, namun ternyata kedatangan dua ponakannya itu adalah ingin menjenguk salah satu pasiennya.

"Dulu emang gak begitu kenal, tapi sekarang Zean kenal" Ashel membuka suara untuk memberi jawaban.

"Yaudah ayok aunty anter ke ruangannya" ucap Cindy yang mulai berdiri dari kursi kerjanya dan dua remaja itu mengangguk sembari mengikuti langkah Cindy.

Namun saat sudah berada tepat di depan ruangan yang Cindy bilang itu adalah ruangan Indira, tiba-tiba dari ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri seorang pria paruh baya tiba-tiba berlari ke arah mereka dengan berteriak panik.

"DOKTEER DOKTEEER TOLONG ISTRI SAYA DOKTEER"

Membuat Cindy segera berlari ke ruangan dimana pria itu keluar tadi, sementara Zean juga Ashel berdiri diam disana dengan jantung berdebar, rasanya adegan seperti itu selama ini hanya mereka lihat di film-film namun hari ini mereka menyaksikan langsung suasana seperti itu yang sebenarnya hal yang cukup biasa di rumah sakit, teriakan panik dan isak tangis rasanya hal yang biasa disana.

"Yuk Shel masuk" ucap Zean merangkul pundak Ashel yang nampak masih menatap ruangan dimana Cindy berlari masuk tadi, dan pria paruh baya itu sedang menunggu di depan pintu sembari menangis.

Ashel menghapus airmata yang entah kapan sudah mengalir di pipinya, dan mengangguk sebelum mengikuti langkah Zean masuk kedalam ruangan Indira.

"Kak Zean? Kak Ashel?" Ucap Indira menatap Zean dan Ashel secara bergantian, betapa kaget nya ia melihat dua kakak kelasnya itu ada disana.

"Hai Indira" ucap Ashel sembari tersenyum pada Indira, sementara Zean hanya diam namun ikut tersenyum tipis menyapa Indira.

Indira meletakan ipad yang tadi ia pegang ke atas ranjangnya, sebelum kembali menatap tak percaya dua orang yang datang menjenguknya itu.

"Ini mimpi gak sih kak Zean sama kak Ashel datang kesini? Atau salah masuk ruangan yah?" Tanya Indira masih melongo menatap dua orang itu.

"Kalau salah ruangan kita gak mungkin masuk langsung nyapa kamu" ucap Ashel.

"Hehe iya sih, eh duduk kak duduk, maaf aku kaget banget sampe gak nyambut kalian dengan baik, duduk kak silahkan" ucap Indira akhirnya mempersilahkan dua kakak kelasnya itu untuk duduk.

Zean meletakan buah yang mereka beli ke atas meja sebelum duduk di atas sofa yang ada di sana, sementara Ashel memilih duduk di kursi samping ranjang Indira.

"Kamu sendirian?" Tanya Ashel, dan Indira nampak mengangguk.

"Ibu aku baru aja pulang, mungkin kalau kak Zean sama kak Ashel lebih cepat 15 menit aja, masih sempat ketemu ibu" jelas Indira pada Ashel dan beralih menatap Zean yang sedang duduk diam di sofa.

"Maaf yah gua cerita sama Ashel kalo gua ketemu lo disini kemarin" ucap Zean melihat Indira tengah menatapnya.

"Gakpapa kak, aku malah seneng banget di jengukin kak Zean sama kak Ashel, kayaknya bakal aku pamerin ke semua temen-teman aku hehehe" jawab Indira dengan wajah benar-benar terlihat bahagia dan antusias, dan tawanya rasanya menular melihat Ashel yang sekarang juga sedang tertawa kecil sementara Zean tersenyum melihatnya.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang