38

490 71 2
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

"Lu bisa nyetir pulang gak? Kalau ngantuk mending nginep sini aja dulu Chris, bahaya" ucap Zean sesaat setelah mobil Christo berhenti di depan rumahnya, pasalnya ini sudah pukul tiga subuh saat mereka kembali dari rumah Ashel dan keduanya belum ada yang tidur.

Zean bahkan melihat Christo beberapa kali menguap saat menyetir tadi, apalagi mereka harus kembali ke rumah Ashel pagi nanti karena jenazah Aldo baru akan tiba ke rumah duka sekitar pukul sebelas siang nanti, dan mereka harus ada disana saat itu untuk mendampingi Ashel menyambut jenazah sang suami tercinta.

"Iya deh gua nginep ya Zee, ngantuk banget"

"Yaudah yuk, parkir di dalem aja mobil lu" Christo mengangguk dan memasukan mobilnya ke dalam halaman rumah Zean sebelum ia dan Zean mulai turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah tersebut.

Zean mengantarkan Christo ke kamar tamu di rumahnya, dan memberikan baju ganti untuk sahabatnya itu, sebelum ia masuk ke dalam kamarnya, dan segera membersihkan diri, tak lupa ia mencharger ponselnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi, sebab ponselnya yang benar-benar sudah mati sejak ia turun dari pesawat siang tadi.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Zean segera mencoba menghubungi Marsha setelah melihat beberapa pesan juga panggilan tak terjawab dari pacarnya itu, namun panggilannya tak mendapatkan jawaban dari Marsha, Zean menatap jam di layar ponselnya, pukul setengah empat pagi, yang berarti di Singapura pukul setengah lima pagi, dan sepertinya Marsha pasti masih tidur.

Zean akhirnya menuliskan pesan untuk pacarnya itu, meminta maaf atas panggilan Marsha yang ia lewatkan dan mengabarkan bahwa ia sudah sampai dengan selamat juga menjelaskan bahwa ia segera ke rumah duka sesaat setelah tiba siang tadi, ia pun menjelaskan bahwa ponselnya mati kehabisan baterai.

Tak lupa ia juga mengirimkan pesan pada anak buahnya di Singapura untuk mengirimkan hadiah juga kue ulangtahun untuk gadis pujaannya itu yang telah ia siapkan sebelumnya, sebelum ia berangkat ke Jakarta, dan setelahnya ia baru beranjak untuk tidur.

*****

"Zee buru Zee" Christo menatap jam di tangannya sembari mengetuk pintu kamar Zean, sebab sudah pukul sepuluh siang dan mereka sudah harus kembali ke rumah Ashel.

"IYA SABAR" jawab Zean dari dalam kamar sembari memakai jam tangannya dan meraih kunci mobilnya.

"Udah mau berangkat?" Zean beralih menatap Ponsel yang ia letakan pada tatakan ponsel di atas meja di kamarnya, yang saat ini terhubung panggilan video dengan sang pacar.

"Iya sayang"

"Yaudah hati-hati ya"

"Eh bentar sayang, jangan di matiin dulu" ucap Zean mencegah Marsha mengakhiri panggilan video mereka sembari ia membuka pintu kamarnya.

"Kenapa sayang?"

"Sayang kenalin ini salah satu sahabat aku disini, namanya Christo, Chris sapa pacar gua" tambah Zean lagi dan kini sudah mengarahkan ponselnya di depan Christo.

"Lu punya pacar?" Zean mengangguk sembari masih mempertahankan ponselnya di depan wajah Christo.

"Halo gua Christo sahabatnya Zean" ucap Christo akhirnya menatap seorang gadis cantik di layar ponsel Zean.

"Hai Chris, aku Marsha pacar kak Zee" jawab Marsha tersenyum ramah di balik ponsel Zean.

"Salam kenal Marsha" timpal Christo lagi sebelum Zean akhirnya kembali menarik ponselnya.

"Yaudah sayang aku berangkat ya, kamu juga hati-hati ke kampusnya" Zean mulai kembali berbicara dengan sang pacar, saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam perjalanan, sebelum mereka mengakhiri panggilan video tersebut.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang