Best FriendZone Shit (HIATUS)

37

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

6 tahun kemudian

Zean terlihat begitu kaget membaca email dari Christo yang masih terus di kirimkan sahabatnya itu setiap bulannya bahkan sampai sekarang, namun untuk email kali ini cukup berbeda dari email-email Christo sebelumnya sebab yang kali ini mampu membuat Zean segera memesan tiket untuk balik ke Indonesia.

Zean kembali membaca email yang terhitung sudah ke empat kalinya ia baca lagi, berharap ia salah membaca apa yang Christo tuliskan disana, namun mau berapa kalipun ia membacanya, isinya tetap sama, sebuah kabar duka dimana Christo mengabarkan bahwa pesawat yang membawa Aldo untuk sebuah perjalanan bisnis di kabarkan jatuh dan tak ada satupun penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Untuk pertama kalinya Zean akhirnya membalas email Christo malam itu, meminta nomor kontak Christo setelah ia kehilangan kontak orang-orang di masalalunya, Zean benar-benar tak habis fikir kejadian seperti inilah yang akan membawanya pulang ke Indonesia setelah bertahun-tahun menetap di Singapura, Bahkan email Christo dua tahun lalu yang mengirimkan undangan pernikahan Ashel dan Aldo, sama sekali tak mampu membuatnya tergerak untuk pulang.

Ya, Ashel dan Aldo menikah dua tahun lalu, di umur mereka yang masih terbilang muda, Aldo benar-benar membuktikan ucapannya bahwa ia serius pada Ashel, ia menyelesaikan kuliahnya hanya tiga tahun dengan nilai yang begitu memuaskan, dan setelahnya ia bekerja di perusahaan keluarga Ashel atas permintaan Ashel, yang pastinya setelah perdebatan panjang sebab Aldo saat itu tak ingin mendapatkan pekerjaan karena statusnya sebagai pacar Ashel, namun ia akhirnya mengalah lagi-lagi karena begitu mencintai gadis itu.

Untungnya pekerjaan Aldo cukup bagus untuk seorang yang baru memulai pengalamannya di dunia kerja, dan cukup membantu dady Ashel dalam meningkatkan performa perusahaan sebab inovasi-inovasi yang terbilang fresh dari otak seorang anak muda, dan tepat setahun setelahnya ia memberanikan diri untuk melamar gadis pujaanya itu.

Saat itu disaat Zean sibuk dengan urusan S2 nya, ia menerima email berisi undangan pernikahan Ashel dengan Aldo yang membuat ia cukup kaget waktu itu, namun undangan tersebut tak mampu membuat ia memutuskan untuk pulang, Zean tak sakit hati saat itu, ia benar-benar sudah melepaskan Ashel dan mengikhlaskan gadis itu sejak ia memilih pergi, walau ia memilih untuk tak hadir, namun yang tak Ashel tahu bahwa ia menyaksikan akad nikah sahabatnya itu lewat panggilan video dengan sang ibu yang hadir disana, dan memberi doa terbaiknya untuk Ashel saat itu.

Bahkan saat anak pertama Ashel lahir setahun yang lalu, Zean masih tetap tak menampakan diri, ia hanya memantau semua kehidupan sahabatnya itu lewat email dari Christo, ataupun informasi dari sang ibu, ia bahkan membelikan hadiah untuk bayi perempuan Ashel, dan meminta sang ibu memberikannya pada Ashel yang tentu saja tanpa menyebutkan bahwa hadiah tersebut darinya.

Zean segera menghubungi nomor yang baru saja di kirimkan Christo ke emailnya, dan baru sedetik ia mendengar nada sambung panggilannya sudah di jawab oleh sang pemilik nomor, "Chris?" ucapnya pelan.

"Zee, ini beneran lu gak sih?" suara Christo terdengar dari balik ponselnya.

"Beneran Chris"

"Gua ngerasa kayak mimpi lu akhirnya balas email gua Zee"

Zean menarik nafasnya dalam, menyadari kabar darinya telah menjadi hal mustahil di benak sahabatnya sebab ia yang begitu lama menghilang tanpa kabar sedikitpun.

"Maafin gua Chris" Zean memulai obrolan dengan sebuah permohonan maaf darinya, dan berlanjut meminta Christo menjelaskan dengan detail apa yang sebenarnya terjadi juga bagaimana keadaan disana.

"Terus dampingin Ashel yah, gua berangkat kesana besok" ucap Zean yang membuat Christo sekali lagi terkejut mendengar ucapannya.

"Zee lu serius? Lu beneran pulang besok? Lu gak bohong kan?" tanya Christo dengan suara bergetar yang bisa Zean dengar, kabar pulangnya Zean seolah mimpi baginya, ia benar-benar ingin memastikan bahwa apa yang di katakan Zean adalah benar adanya.