5

526 60 3
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-teman

Zean POV

"Kalo emang lu gak ada perasaan sama Ashel, gua boleh gak deketin Ashel?"

Deg

Hatiku tiba-tiba terasa begitu nyeri mendengar apa yang di ucapkan Christo, walau sejujurnya aku tau ia sudah tertarik pada Ashel saat hari pertama ia di SMA48, terlihat jelas dari tatapan memujanya setiap menatap Ashel.

Tapi aku tak pernah mengira ia akan meminta izin padaku untuk mendekati sahabatku, mungkin memang terdengar sedikit lebih sopan dengan meminta persetujuanku terlebih dahulu, hanya saja semua malah terasa begitu menyakitkan sebab akupun memiliki perasaan yang sama pada Ashel, bahkan jauh sebelum Christo hadir.

Aku menarik nafas dalam, berharap bisa sedikit menyamarkan rasa sakit. Mengapa juga Christo harus bertanya seperti ini, padahal jujur saja aku mulai menerima kehadirannya sebagai teman baru kami, aku pikir mungkin Ashel benar bahwa akan terasa lebih seru jika memiliki Christo sebagai teman baru kami.

"Zee?" Suara Christo mengintrupsi ku dari segala yang sedang aku fikirkan.

"Terserah lu Chris" hanya itu jawaban yang bisa ku berikan, karena berapa kalipun aku berfikir tetap saja rasanya aku tak bisa jujur padanya perihal seperti apa sebenarnya perasaan ku pada Ashel.

Rasanya aku juga tak bisa egois melarang Christo mendekati Ashel, sementara aku juga tak pernah berani jujur pada Ashel tentang perasaanku ini, mungkin memang ini yang harus di tanggung seorang pengecut sepertiku, yang selalu bersembunyi di balik tameng persahabatan.

Kita berhenti mengobrol saat Ashel kembali dengan membawa dua susu kotak lagi untuk ku dan Christo, lalu kembali duduk di sampingku menatap aku yang sudah mulai kembali mengerjakan tugasnya.

"Zee kata momy gamenya stuck lagi, gak naik-naik levelnya" ucap Ashel.

"Iya nanti aku mainin" jawabku sembari terus mengerjakan tugas Ashel.

"Lagian momy apaan dah main game tapi lebih sering di mainin orang"

"Orang cuma beberapa level doang yang di mainin Zean, cuma pas udah bener-bener gak bisa naik levelnya" timpal momy Gracia yang tiba-tiba sudah bergabung duduk di sofa belakang aku dan Ashel.

"Momy masih mending ya cuma di bantuin main game doang, kamu malah di kerjain mulu tuh tugasnya" tambah momy yang kali ini membuat Ashel mendengus kesal dan aku tertawa, begitu juga dengan Christo, aku melihat dia ikut tertawa.

"Christo kamu kenapa pindah ke SMA48? Emang sebelumnya sekolah dimana?" Momy kini bertanya pada Christo.

"Aku pindahan dari Jepang tante, papa aku di pindahin ke perusahaan yang di Indo, jadi aku balik pindah ke sini tante" jawab Christo.

"Christo ini papanya kerja di Indira's Corp mom" ucap Ashel menambahkan, sementara aku hanya menyimak sembari terus mengerjakan tugas Ashel, tak terlalu berminat untuk bergabung dalam percakapan sebab hatiku masih merasa tak baik-baik saja.

"Oh iya? Kebetulan banget dong bisa ketemu Zean, kamu udah tau belum Zean penerus Indira's Corp?" aku menggeleng mendengar perkataan momy.

"Aku aja perasaan belum ada perbincangan sama ayah perihal itu mom" ucapku akhirnya ikut menanggapi sebab apa yang momy katakan rasanya belum bisa aku verifikasi sebagai seseorang yang sedang menjadi topik pembicaraan tersebut.

"Yah kalau bukan kamu siapa lagi Zee? Orang kamu anak tunggal" aku berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk, benar juga pikirku, kalau bukan aku yang meneruskan perusahaan ayah, maka siapa lagi.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang