47

424 71 7
                                    

Jangan Lupa Vote & Komennya Teman-Teman

"Marshaaa" Ashel berdiri tersenyum menyambut gadis yang tengah melangkah di samping Zean, "Kok kamu gak ngabarin dulu sih kalau ke Jakarta?" ucapnya lagi sembari memeluk Marsha yang membalas pelukannya.

"Gakpapa biar seurprise aja" jawab Marsha tertawa kecil, menyembunyikan alasan sebenarnya ia datang menyusul pacarnya, menyembunyikan fakta bahwa ia cemburu, menyembunyikan fakta bahwa ia takut perasaan Zean pada Ashel akan kembali hadir jika pacarnya itu lebih lama menghabiskan waktu di samping Ashel.

Tidak, Marsha tidak membenci gadis yang tengah menyambutnya dengan antusias itu, sama sekali tidak ada perasaan benci, hanya saja mengetahui bagaimana dulu gadis itu memiliki tahta tertinggi di dalam hati Zean sedikit membuatnya risau dan tak percaya diri, takut hubungannya tak berjalan lancar dan Zean berubah pikiran yang malah berujung meninggalkannya di saat perasaannya begitu besar untuk pria itu.

Zean yang tau alasan di balik kedatangan pacarnya itu terlihat menarik nafas dalam, menatap sendu Marsha yang mencoba tersenyum di depan sahabat-sahabatnya, menutupi fakta tentang hubungan mereka yang sempat menjadi begitu buruk beberapa hari terakhir, gadis itu begitu sabar di mata Zean, membuat Zean berulang kali harus kembali merasa bersalah atas sikapnya.

"Hai Chris" "Welcome to Jakarta Marsha" ucap Marsha dan Christo secara bergantian, sebelum Marsha beralih pada gadis kecil yang tengah sibuk menggendong boneka di samping mamanya, "Hai Luna" ucapnya mengusap kepala Luna.

"Salim ke aunty Marsha nak" perintah Ashel sembari mengangkat tangan Luna, dan Luna melakukannya, menarik tangan Marsha dan menciumnya.

"Duduk Sha" Ashel mempersilahkan Marsha untuk duduk di sampingnya sementara Zean sibuk mengusili Luna dengan mengambil boneka gadis kecil itu.

"Kamu nyampenya udah dari siang tadi yah? Bisa-bisanya nih si Zean gak ngasih tau, kayaknya kalau aku gak ngechat manggil kesini juga dia gak akan ngasih tau ada kamu" ucap Ashel menatap sinis Zean yang tak begitu mempedulikan ucapannya.

"Dia pasti temu kangen dulu Shel, quality time berdua" Belum sempat Marsha menjawab, Christo sudah lebih dulu menimpali.

"Oh iya juga yah, aah sweet banget sih kalian" ucap Ashel lagi sementara Marsha hanya bisa tersenyum simpul sebab mengingat siang tadi yang ada hanya airmata antara ia dan Zean.

"Mana filmnya? Play cepetan" Zean mengambil tempat di samping Marsha sembari sedikit mengalihkan topik pembahasan, berusaha menyudahi dua sahabatnya untuk terus membahas ia dan Marsha, tak ingin pacarnya merasa tak nyaman, dan Christo akhirnya meraih remot tv dan mulai membuka aplikasi netflix pada tv besar di depan mereka, mencari film baru yang sudah ia rencanakan dengan Ashel untuk menontonnya.

Sementara Ashel yang melihat anaknya sudah mulai menguap berkali-kali mulai menggendong Luna, "Bentar Guys nganter Luna ke kamar momy bentar yah" ucapnya membawa anaknya yang nampak sudah sangat mengantuk itu.

Malam itu berakhir dengan ke empat orang itu menghabiskan waktu menonton film sampai larut malam.

****

Zean POV

Aku bangun pagi ini dengan pesan di ponsel ku dari Marsha yang mengabarkan bahwa ia pergi keluar berbelanja bersama ibu, juga pesan dari Ashel yang menanyakan apakah aku jadi untuk menemaninya mendaftarkan Luna playgroup, namun katanya jika aku sedikit sibuk tak apa bahwa ia bisa pergi sendiri dengan supirnya.

Aku membalas pesan Marsha mengucapkan selamat berbelanja sebelum beralih ke pesan Ashel membalas pesan Ashel bilang bahwa aku akan berada disana kurang lebih setengah jam lagi, dan segera masuk ke dalam kamar mandi setelah membalas pesan tersebut.

Best FriendZone Shit (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang