Rekomendasi lagu
"Break into the dark"
High and low ost
Rathara membuka matanya saat asisten pribadinya menepuk pundaknya pelan. Ia dan Genji minum-minum di bar mini yang ada di kediaman Onizuka. Setelah itu mereka berdua malah tertidur di bar.
"Nona, Kuryu menyerang SWORD" Rathara dengan kesadaran yang belum terkumpul antara mabuk dan kaget dibangunkan sontak duduk dengan tegak.
"Kapan?!"
"Sekarang nona"
"Sialan!" Rathara sontak berdiri dan melangkahkan keluar dari bar diikuti oleh asistennya.
Rathara berjalan dengan cepat menuju area parkiran.
"Nona terlalu berbahaya untuk bertindak sekarang,,"
"Diamlah dan antar aku ke kota tanpa nama" Rathara melemparkan kunci mobilnya ke asistennya. Ia naik ke atas mobil dengan wajah penuh amarah.
Asisten Rathara yang jauh lebih tua dari gadis itu hanya bisa mengikuti perintah atasannya. Ia mengendarai mobil Rathara ke arah SWORD lebih tepatnya ke arah kota tanpa nama.
Dari dalam mobil Rathara bisa melihat beberapa titik yang sudah terbakar, itu pasti Oya Kou dan White Rascals yang terbakar. Entah bagaimana dengan Daruma ikka dan Sannouh pasti sama kacaunya.
Saat sudah mendekati kota tanpa nama Rathara memberi isyarat agar asistennya berhenti. Ia lalu turun dari atas mobil begitu mobilnya berhenti.
"Pulanglah disini berbahaya" ujar Rathara sebelum ia membanting pintu mobil dan berjalan mendekati kota tanpa nama yang sangat bising oleh teriakan warganya. Tampak beberapa buldoser yang dibawa Kuryu untuk menghancurkan kota itu.
Rathara menyelinap di antara gedung-gedung kumuh dan mencari jalan ke tempat smoky.
Baru saja langkah kakinya mendekat Smoky dan yang lainnya sudah berlarian keluar.
"Lala pergilah" Smoky menyuruh Lala dan Rui untuk pergi dari sana. Suasana di sana sangat kacau.
"Kakak!! Kakak!!" Rui dan Lala berteriak tak terima harus meninggalkan Smoky. Rathara hanya menatap dari jauh ia belum berjalan lebih dekat, sehingga belum ada yang sadar akan keberadaannya.
"Takeshi kamu juga" setelah Rui dan Lala di bawa oleh anggota Rude boys lainnya Smoky menyuruh agar Takeshi juga pergi.
"Lalu kau?" Rathara berjalan mendekat, ia menggertakkan giginya penuh amarah. Entah kepada siapa ia marah, Kuryu yang kejam atau Tuhan yang tidak adil.
"Rathara tempatmu bukan disini" ucapan Smoky itu menghentikan langkah kaki Rathara.
"Bagaimana denganmu?" Takeshi merasa tidak terima kalau ia harus pergi dan meninggalkan smoky di sana.
"Mereka tidak akan berhenti. Jaga semuanya" Smoky berujar dengan suara yang bergetar, bibirnya terangkat mengukir senyuman.
"Smoky...." Mata Takeshi sudah membendung air mata, bagaimana ia sanggup meninggalkan temannya.
"Pergi, bawa Rathara" ujar Smoky. Tapi baru saja Smoky selesai bicara Rathara sudah berjalan lebih dekat ke pemuda itu.
Rathara memasukan tangannya dibalik jaket smoky, ia memeluk tubuh smoky dengan erat. Ia tak berkata apa-apa ia hanya terdiam. Rasanya kalau ia berbicara sepatah kata atau melepaskan pelukannya smoky akan lenyap dari hadapannya.
"Rathara,,," Smoky terdiam sejenak sebelum akhirnya ia membalas pelukan gadis itu.
"Kau bau alkohol, kan aku sudah bilang untuk berhenti minum-minum" indra penciuman Smoky menangkap bau alkohol yang begitu tajam gadis gadis di pelukannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
love and fight
Teen FictionMenjadi petarung itu sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaimana kalau kau kehilangan orang yang kau cintai disaat bertarung? "Cintaku sudah habis" "Tidak, cintamu tidak pernah habis hanya untuknya. Kau masih bisa mencintai dan mendapatkan cinta yang...