Rekomendasi laguStand by me
By. ECHOLL"Mandilah, asisten Imoto sudah menyiapkan pakaian untuk mu" Rathara keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya. Ia tampak lebih segar setelah mandi.
Sedangkan Yuken sedari tadi hanya duduk di sofa dan termenung.
"Aku akan jelaskan semua setelah kau mandi, cepat" Yuken lalu dengan patuh melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Bagaimanapun juga ia butuh penjelasan.
Rathara duduk di balkon kamar sambil membersihkan katananya yang berlumpur darah. Ia bersenandung kecil, malam ini cukup indah. Dari kamarnya ia bisa melihat satu titik di sudut sana yang sedang terbakar.
Puas dengan hasil pekerjaannya Rathara tertawa cukup puas. Setelah katananya bersih Rathara lalu masuk kembali ke dalam kamarnya. Saat ia masuk bersamaan dengan Yuken yang baru keluar dari kamar mandi.
Ohh bloody hell, apa yang dia lakukan? Mata Rathara membulat dengan sempurna begitu melihat Yuken berjalan keluar dari kamar mandi tanpa atasan.
"Jelaskan padaku sekarang" Yuken berdiri tepat didepan Rathara. Mata Rathara tak berpaling dari deretan otot perut Yuken yang begitu jelas.
"Yuken, pakai bajumu dulu" Rathara sedikit tergagap, ia harus menahan dirinya untuk tidak menyentuh deretan otot itu kan?
"Tidak" Yuken malah memeluk Rathara dan menjatuhkan tubuh mereka berdua di atas ranjang.
"Jelaskan sekarang" Rathara berusaha keras menelan ludahnya. Yuken tepat diatasnya saat ini. Dengan kedua bola mata indah itu menatap lekat pada Rathara.
Yuken lalu merebahkan tubuhnya di samping Rathara, lalu memeluk gadis itu dari samping.
"Pria tadi itu adalah Zuko Miyani, dulu dia dan ibumu adalah pasangan kekasih. Lalu ibumu mengandung dan itu kau, dan di saat bersamaan selingkuhan Zuko juga sedang hamil besar. Tapi karena posisi keluarga selingkuhan ayahmu lebih tinggi dan kaya. Ayahmu pergi meninggalkan ibumu yang sedang mengandung mu" Rathara mulai menjelaskan semua informasi yang ia dapatkan dulu saat mencari tau informasi pribadi tentang Yuken. Ya memang ia sempat mencari informasi pribadi pemuda itu, berjaga-jaga kalau ia adalah orang berbahaya.
"Satu tahun terakhir aku menggali informasi tentang dia dan keluarganya. Lalu membunuh satu persatu anggota keluarganya yang terlibat dalam kejahatan bejat. Dan terakhir Zuko, ia melecehkan pekerja di bar keluargaku. Padahal gadis itu bukan gadis penghibur yang bisa ia sentuh sembarangan. Kesalahannya cukup fatal, tapi ia berhasil bebas dengan uang. Aku bertanggungjawab untuk membunuhnya" jelas Rathara panjang lebar.
"Terimakasih, aku tau kau menjalankan tugasmu. Tapi terimakasih sudah membunuhnya, dia memang pantas mati" Yuken mengecup lembut pipi Rathara. Ia mempererat pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love and fight
Teen FictionMenjadi petarung itu sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaimana kalau kau kehilangan orang yang kau cintai disaat bertarung? "Cintaku sudah habis" "Tidak, cintamu tidak pernah habis hanya untuknya. Kau masih bisa mencintai dan mendapatkan cinta yang...