"Kau tampak begitu tak menyukaiku" Rathara menutup bukunya dengan kuat saat Kohei menghampirinya. Ia sedang membaca buku di rumah kaca yang dulu adalah milik ibunya.
"Aku memang selalu tak menyukaimu"
"Kenapa?"
"Aku muak melihat mu. Aku pikir kau akan menghilangkan selamanya dari hadapanku. Tapi kenapa kau kembali lagi?"
"Aku tak bisa melupakanmu" ucapan Kohei itu membuat Rathara tertawa garing.
"Aku terus bertanya. Bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja? Dengan siapa kau menghabiskan waktumu?" Kohei berucap seakan-akan ijin menunjukkan ketulusannya pada Rathara.
"Bagus, teruskan. Kau tahu aku tak pernah pakai hati kan? Silahkan tersiksa dengan perasaanmu sendiri" Rathara terkekeh kecil sambil berbalik menghadap Kohei yang berdiri di belakangnya.
"Ini menyenangkan, kalau kau adalah Suzaki aku akan mempertimbangkan ucapan kakek" Rathara mengelus lembut wajah Kohei. Wajah ini benar-benar menyebalkan.
"Kau mencintainya?"
"Kau pikir aku pernah mencintai seseorang?" Tawa Rathara terdengar lebih kencang. Saking fokusnya berbicara mereka tak sadar kalau Yuken dan Jinkawa memperhatikan mereka dari sisi lain rumah kaca itu.
"Apa hubungan mereka?" Yuken bertanya dengan sedikit berbisik.
"Mantan kekasih, kau mungkin tidak tahu. Saat masih SMP Rathara mengencani banyak pemuda sekaligus. Lalu ia putus dengan mereka semua setelah bertemu Smoky" Jinkawa menjelaskan sambil berbisik kecil.
"Bukankah sebelumnya kau bersama si gelandangan itu? Bagaimana dia sudah mati kan?" Rathara yang sudah berjalan menjauh seketika berhenti. Kohei tak pernah berubah, ia selalu semenyebalkan ini.
"Rathara, kalau aku tak bisa memilikimu maka tak ada satupun yang bisa. Aku yang sekarang tak akan berbagi lagi seperti dulu"
"Bagus, teruslah terobsesi seperti itu. Obsesimu itu, akan membuatmu mati" Rathara lalu berjalan keluar dari sana. Melihat Rathara yang sudah pergi, Jinkawa dan Yuken menyusul gadis itu. Kohei yang kesal setelah melihat Rathara yang tergoyah sama sekali menendang salah satu pot bunga yang ada disana dengan keras.
"Lihat saja, aku akan menghancurkan semuanya sampai kau datang memohon padaku. Oya Kou ya? Aku akan menghancurkan Oya Kou mu itu dan juga SWORD"
"Apa yang kau bicarakan dengannya?" Tanya Jinkawa pada Rathara. Yuken dan Jinkawa langsung menghampiri Rathara saat gadis itu keluar dari rumah kaca.
"Bukan apa-apa"
"Kalian tampak akrab" Yuken berujar seakan-akan ia tak tahu apa-apa.
"Tidak akrab, hanya saling kenal" mood Rathara sepertinya belum membaik. Ia menjawab dengan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
love and fight
Teen FictionMenjadi petarung itu sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaimana kalau kau kehilangan orang yang kau cintai disaat bertarung? "Cintaku sudah habis" "Tidak, cintamu tidak pernah habis hanya untuknya. Kau masih bisa mencintai dan mendapatkan cinta yang...