✓006.🥀

830 72 15
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

pria dengan balutan jas hitam serta warna dasi senada itu berjalan dengan tenang menuju ke ruangan pewaris utama The Moon Willson Kingdom, wajahnya yang tetap tampan meski kulitnya mulai keriput karena telah termakan usia.

"jadi kapan kamu akan menikahinya?"

pertanyaan itu di lontarkan dari lelaki yang lebih tua, kepada lelaki yang lebih muda yang kini tengah duduk di kursi kebanggaan nya.

"ada perempuan lain yang tengah mengandung anakku, jadi aku tidak bisa menikahinya."

lelaki tua itu mengangguk, "aku sudah mendengar bahwa kamu menghamili slave mu, bahkan aku tidak habis pikir. bagaimana bisa?"

slave memiliki arti budak.

"pertanyaan bodoh, tentu bisa karena aku menggaulinya."

keheningan melanda mereka beberapa saat, sampai yang lebih tua kembali membuka suara.

"semua sudah berada dalam perjanjian, kamu akan menikahinya setelah usiamu menginjak 29 tahun. perjanjian itu dibuat sebelum kamu bertemu slave mu itu! jadi aku tidak menerima penolakan."

lelaki yang lebih muda menghela nafas kasar, merasa muak dengan apa yang di dengarnya barusan.

"lalu bagaimana dengan wanita-ku? dia sedang mengandung anakku."

"itu urusanmu, lagian dia hanya seorang slave, dia ada untuk memuaskan nafsu birahimu."

lelaki yang lebih muda mengepalkan tangannya kuat, matanya memancarkan kemarahan, rahangnya mengeras, namun dia masih mencoba menahan gejolak yang akan membuncah.

"dia bukan hanya seorang slave untukku, Dad. dia lebih daripada itu, aku mencintainya. dan jangan lagi memanggil nya slave!"

lelaki yang lebih tua itu tersenyum tipis, merasa geli dengan penuturan putra nya. "lepaskan dia, jika dia akan menganggu rencana kita, daddy harap perasaan cintamu itu tidak membuat mu lupa atas rasa sakit kakak mu. jadi pernikahan ini tetap harus terlaksana, anggap saja seperti pernikahan diatas materai sampai tujuan kita tercapai."

"victor, lelaki sejati tidak mengingkari janjinya. dan kamu sudah membuat janji ini jauh sebelum bertemu slave mu itu. ingat victor, ingat bagaimana penderitaan kakak perempuan mu!"

lelaki tua itu beranjak dari kursinya lalu melangkah kan kakinya keluar, tak lupa sebelum menutup pintu dia memberi senyuman penuh arti ke arah puteranya.

Juliette, Stay here. ✓taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang