•••
juliette merasa apa yang orang bicarakan tentang kehidupan seperti 'rollercoaster' itu nyata adanya, bagaimana dia bisa merasa beberapa minggu yang lalu victor masih atau bahkan sangat mencintai nya, sampai sudah empat hari ini dia merasa semuanya berubah.
entah sejak kapan atau bahkan bermulai darimana, tapi juliette merasa victor sedikit menjaga jarak darinya.
apa victor merasa muak?
apa victor sudah tidak membutuhkan dia?
apa victor tidak mencintai dia lagi?
semua pertanyaan itu muncul, dan berdebu di otaknya tanpa jawaban.
tidak terasa satu tetes air mata lolos dari mata bulat seperti boba itu, "hikss..."
juliette menengadahkan kepalanya ke atas, bermaksud agar air matanya berhenti dan tidak berlomba lomba untuk keluar.
tapi bukannya mereda, tangisan itu semakin kencang, dia memukul mukul dadanya menghilangkan rasa sesak, berbicara kepada diri sendiri berharap bisa menguatkan, namun semuanya sia-sia, juliette merasa dia kesepian sekarang.
"kamu membuatku menjadi cengeng, dulu aku tidak selemah ini. --- "
"bahkan ketika paman memukulku, aku tidak menangis sedikitpun. ---"
"tapi semenjak kehadiranmu di perutku, kamu membuatku mudah marah dan menangis. hiks.."
"jika kamu ingin berdekatan dengan ayahmu nanti saja setelah lahir, jangan menyiksaku seperti ini."
rentetan kalimat barusan dia lontarkan ke arah si jabang bayi, berkali kali juliette menepis bahwa dia menangis karena merindukan victor, dan berkali kali juga juliette meyakinkan bahwa dia seperti ini karena 'bayi' yang masih di kandungan itu.
bagaimana juliette tidak merasa di campakkan, sudah empat hari sejak kejadian juliette meminta victor tidur di kamarnya, sejak hari itu pula victor tidak ada berkunjung untuk sekedar mengeceknya.
"ayah siala --- tidak, maksudku ayahmu itu jika dia tidak mau tidur di kamarku, maka aku yang akan datang padanya."
"memangnya pria breng -- ck! kita lihat sampai kapan dia bisa menghindariku."
seperti itulah juliette, limat menit sebelumnya dia menangis, lalu sekarang semangatnya menggebu kembali untuk menemui pujaan hatinya.
Eh! pujaan hati? tidak.
.
🪐
.cukup lama juliette berdiri di depan kamar victor tanpa melakukan pergerakan, terus berpikir berulang kali dia perlu masuk atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliette, Stay here. ✓taennie
Fiksi PenggemarJuliette, hanya seorang gadis biasa yang dijual pamannya sendiri di tempat pelelangan. kini dia harus hidup bersama lelaki yang sangat memujanya, rela memberikan apapun bahkan nyawa sekalipun jika Juliette memintanya. lelaki itu victor, si lelaki ka...