Juliette, hanya seorang gadis biasa yang dijual pamannya sendiri di tempat pelelangan. kini dia harus hidup bersama lelaki yang sangat memujanya, rela memberikan apapun bahkan nyawa sekalipun jika Juliette memintanya.
lelaki itu victor, si lelaki ka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Deg!
juliette bangkit dari tidurnya, memandang penuh curiga ke arah victor, tatapannya sedikit mendelik penuh interogasi. victor pun mengikuti juliette untuk bangkit dari posisi tidurnya.
"victor, bercanda mu itu tidak masuk akal, huh!" sungut juliette dengan kedua tangan yang di posisikan di pinggang.
victor menangkup kedua pipi juliette dengan lembut, terlihat tatapannya menyalurkan kehangatan. "juliette, aku sedang tidak bercanda."
benarkah?
apa victor mengatakan hal yang sejujurnya?
tapi, kenapa?
"kamu benar akan menikah dengan seanna? katakan sekali lagi victor!"
juliette berdiri, menjauhkan diri dari ranjang tempat dirinya baru saja membaringkan diri.
"aku minta maaf, juliette." victor hendak mendekat kan diri, namun pergerakan tangan juliette yang meminta nya untuk berhenti membuat dia menghentikan niatnya.
"kenapa kamu harus meminta maaf? bukankah aku dan kamu tidak memiliki hubungan selain tuan dan budak!"
"jangan berbicara seperti itu, juliette! aku mencintai kamu, kamu bukan hanya seorang slave untukku!"
"tcih! dulu ketika aku mendengar kalimat cintamu, aku masih bisa untuk sekedar menerimanya. tapi sekarang itu terasa samanya seperti gundukan sampah!"
"dengarkan aku juliette! aku menikahinya bukan karena aku mencintai nya."
juliette menatap victor tak percaya, apa lagi ini? apa victor tengah kembali membual?
"aku hanya mencintai kamu juliette, sungguh. aku menikahinya dengan tujuan menghancurkan dia juliette, aku bersumpah."
"bullshit!" mata juliette mulai berkaca kaca, memperlihatkan bahwa dia sedang terluka.
victor berusaha mendekatkan diri ke arah juliette, meski juliette menolak dan terus memukul dada serta bahunya tapi victor tidak menyerah, di rangkul nya juliette dengan penuh kasih.
juliette mengusap air matanya kasar, "iya kenapa aku harus menangis? seharusnya aku tahu kamu membeli ku dan aku hanya bertugas melayani mu."
victor menggeleng cepat, tangannya mengelus punggung juliette lembut."tidak, sudah ku katakan aku mencintaimu, kamu ada bukan hanya sekedar untuk memuaskan nafsuku, juliette."
