✓017.🥀

551 70 16
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

!jika ada yang mau di tanyakan,
karena ada alur yang tidak di mengerti
boleh ya. nanti author jawab!!🤍

•••

"tapi kamu menghamili seanna, bajingan!" juliette mendekati victor dengan tatapan nyalang, cutter yang dia pegang, bagian ujung nya telah sempurna berada di sisi leher victor. "kamu mengkhianati aku!"

victor diam membisu, wajahnya terlihat datar.

"dari awal aku dan jake kembali kesini, aku sudah merasakan banyak kejanggalan. dari mulai para pekerja yang menghindar ketika aku ajak bicara -- " juliette menahan buliran bening, yang hampir saja akan mengotori pipi bulatnya.

"dan kamu, kamu yang seperti tidak senang aku dan jake kembali kesini. dengan alih alih mengatakan bahwa jake begitu lancang, karena datang kesini tanpa izin darimu lebih dulu."

kepala juliette mengangguk angguk kecil, "ternyata karena seanna sedang hamil."

victor menutup matanya, ketika merasakan perih akibat ujung cutter yang mulai menusuk setiap dia mencoba menggerakkan kepalanya, antara mengangguk dan menggeleng.

"jangan pikirkan hal yang tidak perlu kamu pikirkan." suara victor mulai terdengar, "sudah ku bilang tugasmu hanya perlu percaya padaku."

cutter yang sedari tadi juliette pegang, kini dia lempar ke sembarang arah. "argh! sialan, kenapa sulit rasanya mempercayai lelaki seperti kamu!" juliette mengacak rambutnya frustasi.

"aku tidak ingin - tidak akan - dan tidak sudi mempercayai kebohongan kamu lagi!" juliette menatap victor sinis, "aku menemukan kotak susu ibu hamil, di lemari dapur. aku tahu itu milik orang lain, karena susu milikku berbeda merk dengan yang berada di dapur."

"jangan mencoba untuk menyangkal apapun dariku, victor." juliette melanjutkan ucapannya. "jadi katakan victor, apa seanna benar benar tengah mengandung?"

tangan victor terulur meraih tangan juliette, "sudah aku katakan tugasmu hanya percaya padaku saja, tapi kamu tidak pernah melakukan nya." mata victor terlihat lelah.

victor mengecup punggung tangan juliette, dia kecup dengan lembut. "bisakah kita akhiri pembahasan ini? aku lelah."

"kamu benar benar brengsek!" juliette mendorong tubuh victor agar menjauh darinya, "aku meminta penjelasan darimu, victor!"

victor mengangkat bahunya tanda dia tak tahu, namun sedetik kemudian dia menganggukkan kepala seperti membenarkan. jadi bahasa tubuh mana yang harus juliette percayai?

Juliette, Stay here. ✓taennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang