Matilah, matilah, matilah ....
Mati, mati, mati....!!!( Gumaman, lirih , goresan pena mencoret kertas.)
(Riuh, bisikan, gumaman di kelas)
Orang aneh
Mengerikan!!
Aku tidak bisa..
Kapan dia pergi dari sekolah kita !!
HENTIKAN !!
Teriakan wanita diiringi suara benda keras yang bertabrakan.
(Hening.)
(Deru nafas, jantung yang berdetak cepat, isakan tangis.)
"Berhenti bergumam, kau menakutkan !"
Ucap seorang wanita yang baru saja melemparkan kursinya ke salah satu siswa. Tidak ada yang bergerak untuk sesaat semua terdiam melihat siswa tergeletak dilantai dengan kursinya jatuh. dan meja menindih kakinya, dari kepalanya keluar darah. Tidak ada yang menolong, bahkan semua hanya diam mematung. Tapi ketika ia bergerak semua terlihat terkejut dan ketakutan, beberapa orang menarik wanita pelaku pelemparan kursi menjauh bukan mengamankannya untuk menghukumnya tapi mengamankan nya dari seseorang yang mereka anggap Monster.
Name tag dengan nama Keihan terpasang di seragam siswa yang kepalanya berdarah. Ia beranjak bangun dan menggeser meja yang menindih kakinya. Semua menatap ngeri dirinya tak ada satu pun yang mendekatinya padahal darah segar mengalir dari kepalanya hingga leher tapi bukannya ditolong mereka malah menatapnya, menontonnya di sudut kelas jauh darinya...
Apakah wajahnya mengerikan ? Apakah Keihan memiliki tanduk ? Taring ? Kuku tajam ?
Tidak..
Keihan adalah pria dengan wajah manis dan tampan meskipun ia jarang tersenyum. Tapi kenapa semua terlihat ngeri dan takut padanya?
Di ambang pintu berdiri seorang lelaki tinggi sebayanya hanya menatap tanpa ekspresi. Derren yang tak lain adalah sepupunya bagai orang asing meski tak ikut dalam penindasan seperti yang lain ia juga ikut daftar orang-orang yang menindasnya karena hanya diam ketika mendapatkan perlakuan buruk. Bukan hanya para murid bahkan para guru.
"Apa yang terjadi ?"
Ucap seorang guru dengan perut buncit padahal ia berkaca mata tapi ia seolah tak melihat atau ia sengaja menutup mata.
"Ayo duduk ditempat masing-masing!"
Tambahnya hendak memulai pelajaran. Setidaknya tanyakan keadaannya atau suruh ia pergi ke uks untuk mengobati lukanya, apa mereka ingin membunuhnya?
Kei berjalan dengan sempoyongan meninggalkan kelas. Tak lama ia meninggalkan kelas lampu yang berada di ruangan tersebut meledak. Teriakan keras dari para terdengar histeris ketakutan. Bahkan dengan keras mereka mendesak pak guru mengeluarkan nya dari sekolah karena ia terlalu mengerikan.
Dia terkutuk...
Keluarkan dia dari sekolah ini..
Keluarkan dia..
Kami tidak tahan lagi..
Kami tidak ingin selalu dalam teror ketakutan setiap hari ..
Tenang, bapak sudah membahasnya dalam rapat kemarin tinggal menunggu putusan dari kepala sekolah !
Ucap guru itu, Kei yang berdiri terdiam diluar keras hanya bisa menangis. Air mata bercampur darah itu jatuh ke lantai di antara sepatunya. Betapa mengerikannya hidup yang Kei jalani, jika bisa ia ingin mati saja, tapi lihat apa yang terjadi ketika pemikiran itu muncul dikepala nya. Kelas kembali riuh karena suara dentuman keras dari loker belakang kelas.
Ini adalah kisah Kei, seorang anak remaja laki-laki yang terkutuk..
Awalnya Keihan adalah anak normal seperti pada umumnya. Malah ia tergolong anak nakal berandalan yang suka memalak duit anak-anak dari kelas lain. Setelah lulus Smp Kei masuk ke SMA favorit di kotanya. Tapi seminggu sebelum hari pertama masuk sekolah Kei mendapatkan insiden ia diculik dan ditenggelamkan ke sungai dengan tangan dan mulut terikat. Entah bagaimana caranya Kei selamat, saat ia bangun ia sudah berada di tepi sungai ikatan di mulut dan tangannya sudah di lepas yang membuatnya ngeri saat itu adalah ia terbangun di dekat sebuah buket bunga sebingkai foto orang asing dan barang-barang lainnya yang biasanya itu dilakukan oleh orang-orang untuk mengenang seseorang yang mengalami insiden ditempat kejadian. Kei menduga seseorang pernah tenggelam disana.
Sejak saat itu kei mengalami demam, dan ia mulai bisa melihat roh-roh yang gentayangan yang setiap harinya mereka meminta bantuan dan menceritakan kisah mereka yang beragam sebelum mereka mati. Kei seakan kerasukan ia terkadang terbawa emosi dengan cerita salah satu roh yang baginya cukup menyedihkan. Setiap kali ia mendengarkan cerita mereka ia akan melihat dengan jelas kejadian tersebut dan tanpa sadar ia mengutuk orang di benci oleh roh pendendam.
Mati, mati mati...
Kei terus bergumam seraya mencoret dengan kasar sebuah nama di bukunya. Terkadang itu siang hari disekolah dan terkadang itu bahkan terjadi malam hari orangtuanya bahkan mencoba memanggil tabib, dukun, membawanya ke dokter dan psikiater hasilnya Kei dianggap stress atau trauma berat karena insiden yang ia pernah ia ceritakan bahwa ia sempat diculik dan di tenggelamkan tapi orangtuanya tak bisa menemukan pelaku nya para polisi juga berkata itu hanya khayalan Kei untuk mencari perhatian orangtuanya. Tidak ada bisa menolongnya kuan hari kondisi Kei semakin aneh dan orang-orang mulai menjauhinya bahwa komplain ke orangtuanya menyuruh memindahkan anaknya ke sekolah lain.
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(END)
Teen FictionKei si siswa SMA yang dikutuk, berjuang untuk memecahkan misteri dibalik kutukan yang menghancurkan kehidupannya.