Denis beranjak berjalan menuju antara Kei dan Jojo. Denis menatap Jojo yang masih menutup matanya rapat, nafasnya terlihat agak cepat dengan ekspresi curiga yang sangat jelas, sudah pasti Julio tau ada yang salah namun setelahnya Denis mengabaikannya dan duduk di samping brankar Kei. Julio menonton Denis yang mengkhawatirkan Kei. Tak lama Kei melenguh merasakan pusing dan kemudian ia membuka matanya melihat Denis duduk disampingnya kirinya dan melihat Jojo yang terbaring di sebelahnya.
"Apa yang terjadi ? ada apa dengannya?" Ucap Kei menunjuk Jojo dengan dagunya.
"Kenapa kau tanya padaku, harusnya aku bertanya apa yang terjadi dengan kalian berdua !" -Denis.
"Ya, apa yang terjadi sampai batu di kalung mu pecah !" Ucap Julio duduk dikursi samping kanan ranjang Kei dengan kaki bertumpang tindih dan dagu yang ditopang dengan siku yang bertumpu di paha. Julio bertanya dengan ekspresi santai tapi reaksi Kei saat melihat Julio malah teriak kaya melihat setan.
"ARGH.. apa yang kau lakukan disini ?!" Ucap Kei kaget.
"Apa kau pikir aku hantu ? Kenapa kau teriak saat melihat ku !" Protes Julio.
"Aku tidak melihatmu sebelumnya, bagaimana kau tau kalung ku rusak ?" -Kei.
"Kau tau batu itu berpasangan dan itu pecah di ruang penyimpanan!" -Julio.
"Ohh !" -Kei.
"Oh doang? Penjelasannya mana ?" -Julio.
"Um, aku tadi berusaha memurnikan roh yang energinya besar, banyak roh yang terpanggil dan itu mulai tak terkendali!" Ucap Kei mengarang alasan, Kei sadar Denis dan Julio masih curiga padanya. Tapi untungnya perawat UKS datang memecah ketegangan.
"Oh kalian sudah bangun, kalian merasa lebih baik ?" Tanya perawat UKS.
"Saya baik seperti baru saja bangun tidur!" Ucap Kei cengengesan dan menghindari bertatap mata dengan Julio maupun Denis.
"Benarkah? Padahal tekanan darahmu yang paling tinggi dan tekanan jantungmu ritme nya yang paling cepat, aku sempat khawatir tadinya kau baik lebih cepat jadi saat diperiksa yang kedua kali. Jangan terlalu stress, kau pasti punya hal-hal yang membuatmu tertekan akhir-akhir ini dan akhirnya kau kelelahan!" Ucap perawat UKS itulah hasil pemeriksaan medis.
"Ah iya, makasih bu, saya boleh kembali ke kelas kan ?" -Kei.
"Boleh, tapi jika kau ingin istirahat lagi tidak apa-apa wali kelasmu juga tahu kondisimu, tapi Denis kondisi mu yang paling bagus jadi kau harus segera ke kelas !" -Perawat UKS.
"Terima kasih bu !" -Denis.
"Kau ingin kembali ke kelas ? Aku akan menunggu di luar kalau begitu !" -Julio.
"Kau tidak pergi ?" -Kei.
"Tidak, aku menjemputmu pulang mulai sekarang!" -Julio.
"Kau pikir aku anak SD diantar jemput!" -Kei.
"Memangnya hanya anak SD yang diantar jemput, kau masih anak remaja yang perlu pengawasan orangtua!" -Perawat UKS.
"Sepertinya teman kalian yang satunya masih bersenang-senang di alam mimpi, sudahlah pergilah !" Ucap perawat uks mengusir ketiganya karena mereka terlalu ribut.
Setelah ketiganya baru saja keluar dari pintu perawat UKS berjalan mendekati Jojo..
"Apa kau benar-benar tertidur sekarang?" Ucap Perawat UKS, Jojo membuka matanya tanpa melihat ke arah perawat tersebut.
Perawat UKS yang bernama Gealla itu berumur hampir 30 tahun, dia adalah teman sekolah kakak perempuan Jojo saat kakak perempuannya masih hidup. Gealla menatap Jojo dengan marah sejenak lalu ia menghela nafas.
"Kau masih terobsesi dengan ilmu terlarang mu itu?" Interogasi Gealla.
"Ini karna Hyun, dia membuatmu jadi seperti ini !""Tidak, aku tidak sama dengannya. Dia pengecut sedangkan aku tidak, aku akan jadi algojo yang akan memenggal semua penjahat dan Kei dia akan jadi hakimnya, dia harus jadi partner ku !" -Jojo.
"Huh... Jo, penculik itu sudah mati. Kau tidak bisa melampiaskan kebencianmu pada orang lain terlepas dia jahat atau baik !" Ucap Gealla, Jojo bangun dengan kesal menatap Gealla dengan emosional.
"Semua penjahat harus di binasakan, agar tidak ada korban lain seperti kakak ku, aku tidak perduli dianggap buruk oleh orang lain. Aku pasti akan membuatnya jadi partner ku dan kami akan menghukum orang-orang jahat !" Ucap Jojo matanya mulai berkaca-kaca.
Gealla tak bisa berkata-kata lagi, ia memeluk Jojo yang dengan penuh keprihatinan dan kekhawatiran. Ia sangat tau hal mengerikan menimpa sahabatnya itu telah meninggalkan bekas luka di dalam diri adik sahabatnya ini. Ia sangat tau ini adalah bentuk dari trauma yang Jojo alami, dia tumbuh menjadi sangat berbeda dari sebelumnya sejak kejadian mengerikan itu terjadi. Jojo adalah adalah periang pintar bergaul dan baik hati. Tapi kemudian dia sifatnya mulai berubah - ubah menjadi berbagai karakter seolah dia mencoba untuk mengubur dirinya yang sebenarnya.
Sementara itu dikelas, Tian dengan galau menulis materi soal pelajaran sembari menopang pipinya dengan lengannya. Sesekali ia menghela nafas, kemudian melihat ke jendela menatap langit yang cerah. Sejenak dalam lamunan ia berpikir inilah rasanya kecemasan, sangat melelahkan. Ia mencoba mencari alasan kenapa ia begitu terikat dengan Kei, apa ini karena ia begitu menikmati perannya sebagai jimat pelindung Kei ?
Jika dipikir-pikir, Kei tidak pernah cerita tentang masalahnya dia mungkin menjadikan Persahabatan kami hanyalah formalitas? Namun, rasanya Tian juga salah, ia suka rela dimanfaatkan dan juga tidak terlalu ingin memaksa Kei untuk bicara masalahnya. Apakah itu karena ia juga tidak terlalu peduli dengan Kei ? Jujur ia merasa agak angkuh setelah predikat sebagai pelindung di berikan padanya, ia merasa Kei pasti akan mengejarnya kemana pun ia pergi karena Kei membutuhkan. Apakah ini sebenarnya seperti peliharaan ?
Entah kenapa Tian punya pikiran seperti itu, ia merasa marah sejak Kei datang kembali namun ia acuh tak acuh padanya. Ia telah banyak memikirkan hal-hal dan sampai lah ia pada pemikiran tersebut, Tian merasa kesal karena semua tidak seperti yang ia pikirkan. Tian telah sampai pada kebuntuan ia merasa kesal pada dirinya sendiri dan setelah nya dia menjatuhkan kepalanya ke meja. Suara keras terdengar membuat beberapa teman sekelasnya menatap ke arahnya. Begitu juga Selya dan Jeri yang menyadari sepertinya Tian dalam mood yang buruk akhir-akhir ini dan mereka tau itu karena Kei.
Denis dan Kei masuk ke dalam kelas. Tian yang melihatnya terlihat langsung semangat, ia tersenyum antusias ketika melihat Kei. Jeri menyipitkan matanya kesal melihat perubahan mood dari temannya tersebut. Jeri menyambut Denis yang duduk di dekatnya dan Tian menyambut Kei dengan gerasak gerusuk menarik kursi untuk untuk Kei duduki. Terlihat sangat jelas Tian mencoba menarik perhatian Kei.
Sebenarnya Kei ingin tertawa melihat tingkah Tian. Tapi ia menahannya, ia memalingkan wajah untuk menahan dirinya. Pikirnya ia harus sedikit membuat jarak dengan Tian mulai sekarang, ini adalah untuk membuat dirinya sendiri mandiri dan tidak merepotkan orang lain apalagi ia tak ingin sampai mencelakai nya lagi karena kutukan ini.
Senyum Tian memudar ketika ia melihat Kei acuh padanya, ia terlihat melas dan menyedihkan karena diacuhkan Kei. Dibelakang sana Kei merasa hatinya telah dipukul oleh kayu yang besar dan panjang karena raut wajah Tian yang terlihat sedih setelah ia mengabaikannya. Tian selalu saja sukses membuat berbagai reaksi dalam hati Kei yang hampa, jujur saja ia benar-benar sangat menghargai keberadaan Tian, karena Tian teman yang berharga jadi dia harus tega melakukan ini, ini adalah untuk kebaikannya, batinnya.
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(END)
Teen FictionKei si siswa SMA yang dikutuk, berjuang untuk memecahkan misteri dibalik kutukan yang menghancurkan kehidupannya.