Sementara itu di rumahnya Tian, Denis, Jeri dan Selya duduk dengan bosan di kamar Tian. Mereka sudah menunggu sejak siang dan sampai sore Tian dan juga Kei belum juga kembali.
"Sudah ku duga mereka melakukan penyelidikan kasus kutukan itu sendiri !" Ucap Selya kesal seraya menatap pesan spam yang ia kirim pada Tian di ponsel yang sama sekali tidak digubris.
"Kenapa aku disini !?" Sedangkan Jeri adalah korban yang ditarik oleh benang ikatan persahabatan yang mau tau harus ikut kemana pun dan kapan pun dibutuhkan. Bahkan saat menunggu dan membuang-buang waktu seperti sekarang.
"Hm, kita masih bisa bertemu mereka besok. Bagaimana kalau kita pulang saja, ada hal yang harus ku kerjakan !" Ucap si malaikat yang juga ikut terseret dalam penantian membosankan di hari weekend.
"Benar, bagaimana kalau kita pulang saja !" Ucap Jeri dengan hati-hati, mereka berdua was-was dan sedikit waspada pada reaksi Selya yang sedari siang sudah berapi-api tersebut.
"Baiklah, sepertinya percuma menunggu mereka !" Ucap Selya, tidak terduga, wanita keras kepala ini akhirnya menyerah. Dengan semangat Jeri berdiri tidak sabar untuk berpisah dari keduanya.
"Kalau begitu, aku duluan!!!" Ucap Jeri melongos pergi.
"Aku juga, tidak ada tempat senyaman rumah sendiri, aku ingin memeluk bantal dan guling ku sebelum mengerjakan tugas sekolah!" -Denis.
"Ada tugas ??!" Tanya Jeri dan Selya kaget mereka sama sekali tidak ingat ada tugas sekolah.
"Arghhhh !" Teriak Selya menjadi kesal kembali. Sebelum mendapatkan masalah keduanya harus buru-buru pergi sebelum mereka menjadi korban amukan dari mood Selya hancur.
Disisi lainnya, ditempat yang belum pernah di ceritakan. Keseharian Liyan dan Shion teman Kei saat di SMP. Seperti biasa di hari weekend mereka berdua selalu berada di cafe internet, biasanya mereka bermain game tapi hari ini mereka sekedar minum saja. Mereka baru saja tiba dari rumah masing-masing, karena bosan mereka keluar dan janjian akan bertemu Yuda. Suasananya hampir mirip ketiganya juga kesal menanti pesan mereka dijawab oleh Andre. Rasa penasaran dan ingin tahu banyak tentang kehidupan semua teman itu semakin menjadi terlebih karena kehadiran Kei yang memiliki paling banyak rahasia dan cerita.
Mereka bertiga masih penasaran bagaimana Kei bisa mendapatkan kutukan. Terlebih lagi Yuda dan Liyan yang sama-sama memiliki roh keluarga yang mengikuti mereka. Mereka sedikit curiga bagaimana jika Kei bersama Andre dan membantunya mengurus Roh ibunya. Ya merek semua tahu masalah Andre karena Andre meminta tolong pada Kei dihadapan mereka semua saat itu. Perasaan iri dan cemburu masing-masing bersarang di hati mereka dengan porsinya masing-masing.
Terlebih bagaimana mereka telah merindukan sahabat mereka yang telah hilang kontak. Kesal pasti ada, karen Kei tampak tidak terlalu senang saat mereka bertemu kembali.
"Ahh ini benar-benar tidak membantu !" Ucap Yuda menengadahkan wajahnya seraya menghela nafas.
"Kei sudah punya teman baru, dia tidak membutuhkan kita lagi, kita dibuang !!" Ucap Liyan ekspresi sedih yang dibuat-buat, meski ekspresi nya dibuat-buat tapi dihatinya dia benar-benar merasa sedih.
"Bukankah Kei bersama mereka karena mereka bisa membantunya melawan kutukannya ?" -Shion.
"Jika kita punya kelebihan seperti itu juga itu lebih baik bersama sahabat yang sudah lama kenal !" -Liyan.
"Hei, aku ingat Angga juga teman kalian kan, kalian berempat dekat sebelumnya, dimana dia sekarang ?!" -Yuda.
"Kami masih berteman, tapi dia sekolah di Great internasional school, jadi kami tidak sering bertemu !" -Shion.
"Anak itu, dia juga sedikit berubah kan ? Kalau diingat-ingat awal-awal persahabatan kita pecah karena masalah Baron dan anak cupu itu, lalu tiba-tiba Kei dan Angga menjadi dingin satu sama lain. Mereka sama sekali tidak menceritakan apa yang terjadi. Setelah lulus Kei menghilang, dia sama sekali tidak bisa dihubungi, jika saja kita bisa kembali seperti dulu!" -Liyan.
"Hei bukankah Angga terlihat khawatir saat kabar Kei kecelakaan itu tersebar ? Angga yang pertama kali menanyakan kabar Kei ke kita kan ?" -Shion.
"Kalian tau kasus kecelakaan Kei itu kasus seperti apa ? Maksudnya lebih spesifik nya dia kecelakaan motor, tabrak lagi atau apa ? Aku bertanya karena aku penasaran kabar burung yang beredar dan yang keluar dari mulutnya hanya kata kecelakaan yang tidak jelas, ada bilang dia mencoba bunuh diri, ada bilang dia kecelakaan tabrak lari, ada bilang sebenarnya dia culik orang tidak dikenal !" -Yuda.
"Ahh kami, juha tidak tau, yang paling sering kami dengar katanya dia diculik dan di lempar ke sungai. Katanya sampai sekarang polisi belum dapat pelaku penculiknya siapa, tapi ada juga yang berasumsi kalau Kei stress dan mabuk lalu menjatuhkan dirinya sendiri ke sungai!" -Shion.
"Teman-teman sekarang harusnya tau yang sebenarnya terjadi kan ?" -Liyan.
Kembali pada Kei, Andre dan Tian. Tian sedikit terkejut karena reaksi Tian aneh saat sadar dari pingsannya. Tapi Tian tau iya harus menahan rasa penasaran karena Tian tampak lebih lelah dan frustasi lebih dari biasanya.
Kejadian hari ini tempat bekas penculikan itu dan kalung itu, seharusnya itu menjadi petunjuk untuk kasus penculikan nya Kei. Tapi Kei tak mengerti semua menjadi semakin rumit, di paksa harus memecahkan teka-teki seribu kepingan besar puzzle yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya.
Tian dan Andre bertanya beberapa hal sejak tadi padanya, tapi ia bahkan tidak dapat mendengar suara mereka karena saking sesaknya pikirannya.
Keesokan hari disekolah.
Selya, Denis dan Jeri berkumpul bicara dengan sedikit berbisik mengenai keadaan Kei yang lebih pendiam dari sebelumnya"sebenarnya apa yang kalian lakukan kemarin, kenapa Kei terlihat lebih lesu hari ini?" -Selya.
"Dia membantu masalah Andre. Ceritanya panjang, intinya aku juga tidak tau, dia tidak bicara apa-apa padaku!" -Tian.
"Aku tebak dia lelah dengan keadaannya, menurutku hal terbaik untuk meringankan beban adalah menerima kenyataan dan lebih menghargai diri sendiri seperti apapun diri kita sekarang!" Ucapan bijak Jeri membuat ketiga temannya kaget serta terharu.
"Si bungsu kita sudah lebih dewasa sekarang!" Ucap Selya menepuk lembut kepala Jeri dan Tian yang memeluk bahu Jeri dengan ekspresi bahagia seolah telah berhasil membesarkan seorang anak.
"Itu tidak mudah, sifat manusia itu berbeda-beda, kita tidak terlalu mengenal seperti apa Kei sebenarnya dan kita tidak tau apa saja yang sudah Kei hadapi dengan kutukan ini sendirian. Masih bagus jika dia berusaha untuk memecahkan masalahnya dan menyembuhkan dirinya sendiri, daripada pasrah dengan keadaan lalu menghilang seperti Julio. Bagaimana Julio bisa berpikir untuk memalsukan kematiannya? Bukankah itu berasal dari keinginan nya sebenarnya? Orang itu pasti pernah ingin melakukan hal tersebut untuk mengakhiri segalanya !" -Denis.
"Denis, kau menyakiti hatiku dengan ungkapan sadis yang baru saja kau ucapkan!" Ucap Tian matanya berkaca-kaca.
"Bagaimana bisa kau mengatakan hal semenyedihkan itu, Kei pasti bisa melalui ini !" Ucap Selya benar-benar menangis. Sedangkan Jeri dia memalingkan wajahnya karena kesal dengan keadaan yang sentimental ini, ia kesal karena ia satu-satunya yang tidak merasa terlalu sedih bahkan sampai menangis.
"Hati nurani, apa kau masih disana, tolong buatlah aku menangis !!!" Suara hati Jeri.
next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(END)
Fiksi RemajaKei si siswa SMA yang dikutuk, berjuang untuk memecahkan misteri dibalik kutukan yang menghancurkan kehidupannya.