Chapter Spesial Ju'Ha with Julio Gothzias

20 3 0
                                    

Beberapa tahun yang lalu, saat Ju'Ha dan Ha'ju/Hayasi masih SMA, mereka pergi untuk mengambil barang-barang antik dan sebuah jimat serta batu yang memiliki energi yang sangat bagus. Sepulangnya dari kepentingannya tersebut mereka tidak sengaja melihat seorang pemuda sebayanya yang memakai seragam SMA sedang memanjat sebuah dinding pembatas jembatan, sepertinya dia benar-benar membuat keputusan yang bulat karena karena tidak ada keraguan saat ia memanjat dan melompat. Ju'Ha membeku untuk sejenak sebelum akhirnya Hayasi menyadarkannya, Hayasi berlari ke arah pemuda yang sedang memanjat itu tapi ia tidak sempat menariknya karena kejadiannya begitu cepat, melihat Hayasi panik Ju'Ha langsung mengambil tindakan dengan memanjat pembatas jembatan itu dan kemudian melompat.

"JULIO..... !" Teriak Hayasi semakin panik. Hayasi kalang kabut berulang kali melihat sekitar dan kembali melihat ke bawah. Kemudian ia sedikit tenang saat melihat Ju'Ha keluar dari air seperti mengambil nafas lalu kembali masuk ke air. Hayasi melihat ada jalan untuk ke bawah jembatan, ia pun bergegas berlari ke bawah untuk menyusul Ju'Ha.

"Julio!" Teriak Hayasi setelah ia sudah sampai bawah. Ia berdiri dengan gelisah ditepian sungai. Sesekali ia kembali memanggil nama Julio.

Ju'Ha pun muncul ke permukaan dan kini sepertinya ia berhasil menemukan orang yang melompat sebelumnya.  Hayasi membantu Ju'Ha yang kewalahan menyeret tubuh yang sepertinya tidak sadarkan diri tersebut. Mereka berdua menyeretnya ke tepi tapi tidak langsung dibaringkan, Ju'Ha mencoba sebisanya untuk melakukan pertolongan pertama dengan menekan perut serta menghentakkan punggung Julio dengan posisi berdiri. Setelah dirasa cukup mereka beralih dengan melakukan CPR. Julio tersadar dengan terbatuk-batuk dan sedikit menyemburkan air dari hidungnya. 

Hayasi melihat Name tag di seragam pemuda asing sebayanya itu namanya adalah Julio Gothzias. Namanya mirip dengan temannya yang bersamanya sekarang.

"Julio, apa kau bodoh, kenapa kau melompat seperti itu hah !" Hayasi sengaja menyebut nama Julio dengan lantang bermaksud untuk memarahi keduanya sekaligus. Keduanya pun menatap Hayasi dengan ekspresi yang sama yaitu kaget dan bingung.

Alasan Ju'Ha kaget adalah karena dia tidak  menduga bahwa ia akan dimarahi karena bertindak heroik, padahal itu karena Hayasi tampak panik. Sedangkan Julio alasannya kaget karena orang tak dikenal telah menolong dan memarahi seperti seorang teman akrab apalagi mereka sebaya, terlebih mereka tadinya menyentuhnya dan mereka tidak kenapa-napa Julio sejenak berpikir ia telah sembuh dari kutukan, ia sama sekali tidak menyesal telah melompat. Julio mulai menangis karena merasa sangat senang mengingat betapa menderitanya ia selama ini akhirnya ia dapat normal kembali.

Ju'Ha yang melihatnya menangis merasa agak kasian padanya dan khawatir bagaimana jika dia melakukan nya lagi dikemudian hari. " Hei, apa yang terjadi kenapa kau melakukan tindakan bodoh ini ?" Tanya Ju'Ha, Hayasi ikut mendengarkan dan menantikan jawaban Julio yang lain.

"Aku dikutuk ditempat ini, aku melompat karena aku pikir disinilah itu dimulai, aku berhasil sekarang itu sekarang hilang. Sekarang tidak masalah jika aku menyentuh seseorang!" Ucapnya wajahnya terlihat bahagia sekarang meskipun risakan dari ingus dan air matanya masih ada. Ia terlihat senang saat ia menyentuh Ju'Ha dan Hayasi bergantian. Hayasi merasa kasihan pada Julio yang ini ia pikir mentalnya sudah terganggu sekarang. Tapi Ju'Ha malah berkata sesuatu yang membuat senyum di wajah Julio pudar.

"Kutukan ? Apa itu yang dimaksud energimu yang meluap-luap ini ?" Ucap Ju'Ha menatap ke sekitar tubuh Julio dan menatap tinggi ke atas. Ia melihat energi yang besar yang menarik banyak roh mendekat. Energi ini berasal dari perbuatan buruk manusia yang biasa hanya muncul jika dia kehilangan akal. Dalam kasus ini seperti Ju'Ha menduga bahwa pintu energi dalam tubuh Julio sengaja di buka oleh seseorang.

"Aku terlahir dari keluarga tabib, kami turun temurun mengobati orang dengan masalah energi. Tapi hal seperti ini biasanya tidak bisa dikembalikan seperti semula, pintu energimu sudah berlubang dan kau tidak bisa kembali seperti semula, kau harus menerimanya dan belajar mengendalikannya !" Ucap Ju'Ha. Julio terlihat terpukul ia tak bisa berkata apa-apa lagi, air matanya mengucur dengan deras di pipinya.

Julio sangat emosional dia menceritakan semua hal yang ia alami. Semuanya yang telah meninggalkannya dan mengasingkannya. Bukannya memperhatikan curhatan Julio Ju'Ha malah salfok pada Name tag Julio.

"Namamu Julio?" Ucap Ju'Ha, Julio terdiam sejenak ia merasa kesal karena orang ini malah fokus ke yang lain dan tidak merespon ceritanya padahal ia sudah mengeluarkan perasaannya habis-habisan.

"Woi, namamu Julio ?" Hayasi hanya diam melihat reaksi Ju'Ha, ini bukan saatnya kaget dengan nama kalian yang sama, batin Hayasi.

"Apa memangnya kenapa hah!?" Teriak Julio kesal sambil nangis.

"Kau menangis seperti ini padahal namamu Julio!" Teriak Ju'Ha ekspresi nya bikin Hayasi kesal, inilah partner nya agak gila bukan ? -Hayasi.


"Memangnya kenapa kalau namaku Julio, aku manusia sudah pasti aku punya perasaan aku menangis dan aku bisa terluka!" -Teriak Julio dengan emosional.

"Ya, itulah Julio, bicaralah dengan lantang kalau kau terluka. Meminta maaf jika salah. Julio adalah orang yang hebat dan kuat ingat itu, dan jangan lupakan kalau dia juga tampan!" Si narsis Ju'Ha pun beraksi membuat Hayasi si kulkas 3 pintu yang super dingin menjadi rusak jika Ju'Ha sudah bersikap narsis seperti ini. Rasanya ia ingin mencari kayu dan memukul kepalanya ditempat.


"Hah ?" Julio bingung dengan keanehan orang didepannya ini. Tapi kemudian ia sadar mereka juga memakai seragam SMA dan name tag nya juga bernama depan Julio.

"Kau ribut hanya karena nama kita sama ? Sial aku pergi saja !" Ucap Julio ingin bangkit tapi Ju'Ha menahannya.

"Eh tunggu sebentar, aku tidak bisa membiarkan mu pergi dengan keadaan seperti ini aku takut kau akan melakukan hal bodoh ini lagi nanti, aku akan membantumu, ini ambil !" Ju'Ha memberikan sepasang batu unik berwarna biru gelap.

"Batu ini punya energi yang bagus yang bisa membantumu menyeimbangkan energimu dan juga membantu melindungi mu dari energi dari roh hitam yang ingin merasuki mu. Aku akan mengajarimu cara mengolah energimu, kau pasti bisa merasakan energi kan ? Ini tidak akan lama !" Ucap Ju'Ha terlihat antusias untuk membantu dan Julio mendengar dengan serius.



Beberapa Minggu kemudian mereka kembali bertemu ditempat yang sama. Julio sudah mengubah penampilannya, ia datang lagi ketempat tersebut karena Ju'Ha dan Hayasi yang tak sengaja lewat ada ada sesuatu sedang dia kejar menuju tempat tersebut sebelum akhirnya ia melihat bingkai foto dan bunga di tepi sungai. ju'Ha menelponnya karena kaget melihat hal tersebut.

"Kau pura-pura mati, kenapa?" -Ju'Ha.
"Aku tidak ingin hidup sebagai diriku lagi, jika aku hidup sebagai diriku yang dulu hanya akan ada penyesalan sepanjang hidupku. Aku sudah meminta maaf pada orang yang ku sakiti, aku juga sudah memaafkan semua orang yang meninggalkan ku dan mencela ku, tapi aku tidak bisa membiarkannya tanpa rasa bersalah di hati mereka. Setidaknya aku ingin mereka mengingat bahwa ada korban dari tindakan jahat mereka, mereka yang sudah membunuhku!" -Julio.

"Ahh !" Ju'Ha hanya bisa menghela nafas, setidaknya Julio berencana untuk memulai hidupnya kembali, batinnya.






Next.



Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang