Bab 37 - Denis dan Julio

22 9 0
                                    

Wali kelas dengan panik masuk ke ruang UKS dikarenakan tiga dari siswanya tiba-tiba pingsan bersamaan. Tidak ada yang dapat menjelaskan apa yang terjadi mereka juga kebingungan untuk mengatakan bahwa mereka menemukan Kei dan Jojo di belakang gedung sekolah alias sudut sekolah atau ujung koridor yang jarang terjamah oleh manusia. Jadi wali kelas hanya bisa berspekulasi bahwa ketiganya mungkin terlibat perkelahian dan berakhir sama-sama kelelahan.

"Huh, untungnya mereka tidak apa-apa, sudah biarkan mereka istirahat, kalian kembalilah ke kelas sebentar lagi kelas akan dimulai !" Ucap wali kelas yang berdiri di samping perawat uks. Tiba-tiba seseorang masuk dengan raut wajah yang sangat panik. Wali kelas bingung siapakah pria rambut pirang ini, penampilan nya seperti seorang selebriti sangat menonjol dan itu rasanya agak aneh melihatnya berada disekolah.

"Kei disini kan ?" Tanya Julio ngos-ngosan.

"Siapa kamu ?" Tanya wali kelas penasaran, begitu juga yang lainnya terlebih Tian.

"Ah, maaf pak saya kakaknya Keihan, saya bertanya ke ruang guru tadi katanya adik saya ada di UKS, saya memantau adik saya dari jauh, adik saya sedang kurang sehat jadi saya memantau detak jantungnya, dan peringatan berbunyi dari alat itu jadi saya berpikir adik saya mungkin sedang tidak baik-baik saja, saya terburu-buru kesini, saya minat maaf jika saya mengganggu kegiatan sekolah!" Ucap Julio pandai bicara dan mencari alasan.

"Ehh, aku tau kamu, kamu alumni sini kan ?" Kata Pak Feng selaku wali kelas 2F.

"Eh ?!" Julio kaget dan mulai kikuk.
"A-ahhh, masa sih? Saya rasa bukan !" Ucap Julio sekarang ia bingung harus bagaimana jika mengenai tentang dirinya dan masa lalunya, karena ia adalah orang yang meninggal alumninya, dia diluluskan meskipun ia tak sempat mengikuti ujian di karena kasus percobaan bunuh diri.

"Benarkah ?" Wali kelas merasa mengenal Julio tapi ia pun tak ingat siapa.

"Baiklah saya permisi saya ingin menjenguk adik saya !" -Julio.

"Baiklah, kakak Kei sudah disini, kalian semua kembali ke kelas. Maaf tolong jaga mereka, bapak tidak tahu apa terjadi dengan ketiganya, kemungkinan saat mereka bermain mereka terlalu berlebihan hingga kelelahan!" Ucap wali kelas.

"Baik pak, saya mengerti, terima kasih sudah menjaga adik saya !" Ucap Julio membungkuk maksud hormat.

Semuanya pun keluar meskipun Tian tampaknya enggan untuk pergi " Denis pingsannya lama juga, apa dia begadang tadi malam !" Jeri seraya keluar dari pintu bergantian dengan yang lainnya, dibarisan belakang adalah Tian yang masih menatap Kei.


"Heh, ayo tenang saja mereka akan baik-baik saja !" Ucap Andre merangkul pundak Tian dengan wajah sedih menunduk dia pun akhirnya meninggalkan ruang UKS.

"Walinya Kei, saya akan keluar sebentar, saya tinggal tidak apa-apa kan ?" -perawat uks.

"Baik, terima kasih !" -Julio.











Tinggallah Julio bersama tiga remaja yang sedang tertidur lelap. Julio menaruh tangannya di dada Kei, sedikit merabanya untuk mencari kalung yang ia berikan dan benar batu dari kalung itu sudah menghilang. Julio membuka mata Kei dengan panik untuk mengecek seberapa dalam kesadaran nya hilang. Lalu ia mengecek kuku di jari jemari Kei, jika Kei telah dihadapkan oleh kekuatan yang sangat besar sampai mampu meledakkan batu jimat pastinya itu berdampak pada tubuh Kei, kuku kei akan terlihat sedikit lebih gelap dan itu ternyata benar.

Tiba-tiba bocah yang ada kasur/brankar belakang Julio bangun yaitu samping kanan Kei ke arah pintu sedangkan Jojo ada di samping kiri Kei dekat jendela dan Kei berada di tengah-tengahnya.

Julio replek berbalik karena mendengar decitan dari brankar yang tergerak. Bocah yang memiliki rambut berwarna brown lurus itu jika agak menunduk rambutnya akan menutupi matanya. Wajah polos tanpa ekspresi itu dengan mata yang masih belum terbuka lebar mengarahkan pandangannya ke arah Julio.  Julio agak takjub melihat wajah bocah itu menurutnya dia seperti bocah perempuan berumur 5 tahun sekarang. Lihatlah bulu matanya yang panjang itu ia mengerjap dengan lucu.

"Rowna !"

Samar-samar Julio mendengar suara lirih dan itu berasal dari bocah itu, Julio melihat ke seragamnya dan mencoba melihat name tag nya, namanya adalah Denis. Senyum gemas Julio tadi hilang kini ekspresi agak serius sekarang.

Julio tak melihat energi yang negatif pada Denis. Ia kesulitan untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada bocah bernama Denis ini, jelas dia sedang tidak sadar sekarang.

Julio dengan perlahan mendekat dan mengulurkan tangan " Bolehkah aku meminjam tanganmu?" Ucap Julio, tak disangka ia langsung menaruh tangannya diatas tangan Julio.

Julio kembali tersenyum karena anak ini sangat lucu saat kesurupan. "Ahh jadi kau penjaga anak ini! Namamu Rowna ?!" Ucap Julio akhirnya dapat melihat sosok yang bersama Denis saat memegang tangannya. Menurutnya sosoknya cukup cantik dan seakan tahu apa yang ada dalam pikiran Julio Denis memiringkan wajahnya seraya tersenyum lembut.

"Ahaa.. sepertinya kita cocok!" Ucap Julio agaknya ia menikmati ketidaksadaran bocah yang sedang diambil alih tubuhnya oleh penjaga leluhurnya ia penasaran bagaimana aslinya bocah ini apakah ia semanis sekarang?

Tiba-tiba ekspresi manis tadi berubah ke ekspresi kaget, Denis menarik kembali tangan bahkan ia hampir jatuh dari brankar saking kagetnya. Bagaimana tidak ketika ia membuka mata ada pria yang memegang tangannya, itu sangat menakutkan, batinnya.

"Hahahaaa !" Julio tertawa keras melihat Denis yang terkejut dan panik.

"Maaf, maaf. Aku tidak bermaksud untuk menyentuhmu. Aku hanya mengecek keadaanmu tubuhmu diambil alih oleh Rowna tadi sebentar!" -Julio.

"Haha, Kurasa kami cocok dia cukup manis aku belum pernah bertemu roh semanis dia !" Ucap Julio menggoda Denis, ia menopang dagunya di atas berankar menatap Denis dengan senyum manis.

"Siapa kau ?" Tanya Denis menyipitkan matanya kesal dan waspada.

"Ah iya aku lupa memperkenalkan diri. Aku Julio, aku sudah Memproklamirkan diri sebagai kakaknya Kei !" Ucap Julio tersenyum ramah.

"Kau adiknya Kim !" Ucap Denis ekspresi nya kini memudar menjadi raut wajah yang cukup santai.

"Wah, kau tau Kim ternyata!" Ucap Julio ketagihan menggoda Denis, senyum gemas itu masih Julio tunjukkan bagaimana pun Denis berekspresi.

"Tentu saja, aku ikut menemui Kim saat mencari mu untuk membantu Kei mematahkan Kutukannya. Kau Julio yang berpura-pura sudah mati itu kan!" -Denis.

"Ahh, jadi itu kau, pantas saja Shion tidak tau apa-apa, jadi Shion dan kau tidak dekat kan? Kalian hanya saling mengenal melalui Kei?" -Julio.

"Kau tau Shion ?" -Denis

"Tentu saja, Shion dan kakaknya Shina! yang membantuku mengurus Kei. Shina juga mem-klaim dirinya kakaknya Kei, kami bersaing menjadi kakak yang baik untuk Kei. Dia tidak kekurangan cinta!" Ucap Julio. Denis agak kesal mendengarnya apalagi ekspresi Julio yang seperti mengejeknya karena terus tersenyum dan menatapnya dengan lekat.

"Kenapa kau memberitahuku hal itu, aku tidak perduli dengan kasih sayang yang sudah kalian jalin!" -Denis.

"Aku hanya memberitahumu agar jangan cemas pada Kei !" Ucap Julio ekspresinya masih saja mengejek Denis, Denis kesal karena kesannya pria ini sangat suka mengganggunya, dia tidak pernah bertemu pria yang bersikap seperti ini sebelumnya, itu membuatnya bergidik ngeri.




Next..

Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang