Hasil

379 44 7
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡












Setelah banyaknya perundingan dan sampai terjadi sebuah musyawarah antara dua keluarga mereka, hanya untuk membahas tentang pesan terakhir Mashiho.

Untuk mengurangi rasa ragu pada setiap orang, Jeongwoo dan Asahi bahkan sampai disumpah. Bukan maksud berlebihan, cumakan gak ada saksi lain pas Mashiho menyampaikan pesan terakhir nya itu.

Pokoknya pengambilan keputusan itu berlangsung cukup alot dan memakan waktu, hingga akhirnya setelah enam bulan Mashiho tiada, barulah hasilnya bisa mereka tuai.

Hasil nya adalah Asahi sudah terdaftar secara resmi menjadi pasangan Jeongwoo, dan sudah tinggal di rumah ini selama dua minggu.

Walaupun udah lama tapi jangan harap semuanya berjalan lancar, di mata Asahi, Jeongwoo masih sangat jelas mencintai Mashiho dan dia tidak keberatan, makanya Asahi juga membangun benteng agar bisa menghargai perasaan untuk kembaran nya.

"Tidur di mana malem ini?"

Asahi noleh, ternyata Jeongwoo baru sampe rumah setelah tadi dia izin pulang telat.

"A...kamar Yewon" jawab Asahi

Setiap kali berbicara berdua, pasti canggung ikut berperan. Beda kalo ada Yewon, biasanya fokus mereka lebih banyak ke si anak.

Jeongwoo ngangguk, "oke"

"Lo, udah makan?" Tanya Asahi, mencoba untuk berperan sebagai mana mestinya seorang pasangan

"Baru ngemil aja sih, nanti gue bisa masak sendiri"

"Gue tadi masak, lo ganti baju dulu aja, biar gue angetin dulu"

"Oke, thanks kak"

Asahi cuma ngangguk, terus dia ngehela nafas panjang setelah Jeongwoo pergi.

Selalu ada rasa canggung yang melingkupi obrolan mereka, bahkan sering banget kerasa gak nyaman oleh Asahi.

Entah karena apa, soalnya mereka juga nikah tanpa perasaan apapun. Hanya mencoba untuk memenuhi wasiat, sekaligus melengkapi peran untuk Yewon yang masih kecil.

"Bisa meleleh kalo kelamaan"

Asahi terjenjit, dia tatap Jeongwoo yang rupanya sudah kembali lagi setelah berganti pakaian.

"Oh iya, sebentar gue siapin dulu"

Jeongwoo cuma ngangguk, tangannya lagi ngisi gelas buat dia minum.

Gak lama makanan tersaji, Jeongwoo juga udah duduk di posisinya.

"Kalo gitu--"

"Sorry" Jeongwoo motong omongan Asahi

"Iya?"

"Boleh kalo minta temenin makan?"

"Tapi, gue udah makan"

"Temenin aja, bisa?"

Walaupun canggung tapi Asahi lebih gak enak buat nolak, jadinya dia ngangguk setuju dan duduk di depan Jeongwoo.

PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang