Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.
Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡
Terhitung sudah tiga hari Asahi diam di rumah ini, awalnya emang cuma mau nemenin Yewon aja. Tapi makin kesini, dia malah kayak kekunci perasaannya sendiri.
Jangan berpikir hal aneh, Asahi hanya tidak tega meninggalkan Yewon yang sudah mulai ceria lagi, dengan Jeongwoo yang jelas-jelas belum membaik.
Lelaki itu sekarang udah mau jalanin kehidupan nya kayak biasa tapi dengan kondisi layaknya mayat hidup, gak punya gairah buat berbahagia.
Asahi gak bisa ngapa-ngapain selain memperhatikan dari jauh, dia takut Jeongwoo malah gak nyaman.
Seperti hari ini, Yewon sudah kembali bersekolah dan Asahi biasanya akan menyiapkan sarapan untuk pengisi rumah.
Karena udah beberapa hari juga, Asahi jadinya lumayan nyaman dan gak lagi berasa canggung, udah kayak di rumah orangtuanya aja.
Sehabis membangunkan Yewon dan bantu menyiapkan keperluan sekolah nya, kini Asahi fokus memasak sarapan.
Saking fokusnya dia sampe gak sadar kalo ternyata, Jeongwoo ada di dapur juga. Baru masuk karena mau minum, Asahi sadar pas denger suara air dari dispenser.
Dia noleh cepet, terus bertukar tatap dengan manik tajam yang kehilangan binarnya.
"S-selamat pagi" sapa Asahi seramah mungkin
Dan Jeongwoo cuma ngangguk, ngabisin air digelasnya sebelum dia cuci lagi gelas itu.
"Jeongwoo" yang dipanggil hanya menoleh, "mau sarapan bareng?" Tawar Asahi
"Gak usah kak"
"Oh oke"
Asahi gak mau ambil pusing, lagian Jeongwoo udah gede juga kan? Kalo lapar, pastinya makan sendiri kok.
"Om Sahiiiii"
"Iya sayang?"
"Rambut Yeye gimana?"
"Coba kesini"
Gak lama si anak keluar kamarnya, terus natap kaget Jeongwoo tapi gak lama dia senyum cerah.
"Selamat pagi ayahhhh" sapa Yewon cerah dan memburu pelukan Jeongwoo
Asahi cuma liat, dia juga bersyukur Jeongwoo udah bisa kembali memperlakukan Yewon dengan baik. Biasanya Jeongwoo bakal menghindari Yewon dengan alasan, selalu mengingatkan pada mendiang suaminya.
Ya gak aneh sih, tapi kalo sampe mengabaikan anak sendiri mah kan keterlaluan.
"Om!"
"Oh iya?"
"Rambut Yeye"
"Iya sayang, sebentar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengganti
Short Story[Treasure][Selesai.] Mungkin orang bilang dia sosok pengganti, tapi nyatanya dialah Destiny Mulai: 21 April 24 Selesai:30 Mei 24 Warning ⚠️ BXB Lokal Bahasa Senyaman nya Ini cerita fiksi hasil dari khayalan saya sendiri dan saya hanya meminjam visua...