Luluh

427 55 4
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡














Masuk usia pernikahan ke tiga bulan, rasanya Asahi sudah terbiasa dengan sikap-sikap Jeongwoo. Entah perhatian nya, ataupun sikap nyebelin nya.

Udah jadi menu makanan sehari-hari, makanya mereka juga lebih terlihat santai lagi dan bisa menyesuaikan sikap sesuai kondisi.

"Hari ini ada kegiatan?"

Asahi natap Jeongwoo, "iya, mau izin ketemu temen"

"Di mana? Jam berapa?"

"Di cafe, nanti berangkat nya sekalian anterin Yewon"

"Bareng aja kalo gitu, gimana?"

Gak ngerasa keberatan, akhirnya Asahi ngangguk doang.

"Oke"

Jeongwoo ngangguk, dia juga senyum cerah banget pagi ini.

"Om, rambutnya Yeye mau diiket dua yah" pinta si anak yang baru keluar kamar

"Boleh, sini duduk"

"Oke"

Selagi Yewon nyoba makan sarapannya, Asahi ngelakuin permintaan si anak. Dengan telaten dia sisir rambut panjang Yewon, terus mulai mengikatnya.

Jangan salah yah, Asahi udah ahli sekarang dalam hal ikat mengikat rambut ini. Bahkan kalo lagi mood, Asahi bisa merias kepala ponakannya dengan berbagai jepitan lucu.

Dan jelas Jeongwoo menikmati pemandangan di depannya, sesuatu yang sempat dia pikir tak akan kembali dia lihat setelah berpulangnya sang suami.

Tapi emang gak ada yang tau garis takdir hidup, jadi yaudah, jalani aja apa yang memang baik untuk kita.

Dan dengan seiring berjalannya waktu, Jeongwoo jadi paham kenapa dia harus menilai kondisinya dari berbagai sudut pandang.

"Udah selesai, cantik nya"

"Bagus gak om?"

"Bagus dong, tanya ayah sana" titah Asahi

"Ayah, cantik gak?" Tanya Yewon dengan mata bulat yang berbinar

Jeongwoo senyum, "anak ayah kan selalu cantik, bilang apa ke om Sahi?"

"Makasih om"

Asahi ngangguk, "sama-sama, sekarang lanjut makan nya yah"

Selagi Yewon fokus makan, Jeongwoo natap Asahi yang natap dia males juga.

"Apa?" Tanya Asahi tanpa suara

Tapi Jeongwoo cuma senyum, malah mengalihkan pandangannya kearah si anak.

"Ye"

PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang