Pagi

1.4K 53 9
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡










Mashiho membuka matanya, lalu tangan dia meraih ponsel yang semalam dia isi dayanya. Setelah dicabut, Mashiho melihat jam dilayar ponselnya.

Baru jam enam lebih lima belas menit, tapi kayaknya udah pas buat dia bangun dari kasurnya yang posesif ini.

Mashiho duduk dulu, menetralkan diri serta penglihatannya, lalu dia memungut baju-baju yang tercecer dilantai.

Sudut bibirnya melengkung cantik, dia berbalik hanya untuk menatap si pemilik bahu lebar kesayangan nya yang masih lelap.

Mashi yang kini memeluk baju-baju hasil pungutannya, sedikit mendekat kearah suaminya.

"Capek banget kayaknya" gumam dia sembari membereskan rambut sang suami, "aku bangunin pas udah mandi deh" putus Mashiho

Tapi sebelum lanjut ke kamar mandi, dia kecup bibir suaminya lalu kabur tanpa suara.

Mashiho yang emang sadar kalo waktu dia mandi tuh cukup lama, makanya lebih suka bangun awal. Soalnya suka keteteran kalo bangun siang, belum lagi harus masak buat sarapan dan bekal anaknya sekolah.

Sembari merendam tubuh lelahnya, Mashiho nyoba nyari ide buat menu sarapan hari ini.

"Bikin tumis sayur baso aja kaliyah?" Dia bergumam, "iya deh, sama katsu bikinan kemarin masih ada"

Mashiho emang seneng bikin stok frozen food yang udah dia pastikan kesehatannya, soalnya kan bikin sendiri.

Tok Tok

Pintu kamar mandi diketuk, gak lama sebuah suara berat ikut terdengar.

"Kak, aku sakit perut"

Mashiho terkekeh, udah terlalu biasa hal seperti ini mereka lakukan selama pernikahan.

"Masuk aja, biasanya juga gitu"

Gak lama munculah sang suami, mukanya masih bantal dan cuma pake handuk buat nutupin bagian pinggang kebawah.

"Udah lama?" Tanya dia sembari mengecup kepala Mashiho yang masih asik berendam

"Sekitar dua puluh menit" jawab Mashiho sembari menatap suaminya yang mulai parkir untuk setor alam

"Jangan kelamaan, keriput nanti tangan mu"

Mashiho terkekeh, "kalo nanti aku keriput, kamu masih cinta gak?"

"Jangankan keriput, rambut kamu berubah putih semua, perut kamu buncit dan udah susah berdiri pun, aku bakal tetap cinta"

Mashiho tergelak, dia tau kalo suaminya bersungguh sungguh, cuma seneng aja jailin nya.

"Langsung mandi yah abis setor"

"Siap, kamu udahan?"

"Iya, soalnya takut keriput" keduanya terkekeh, "aku siapin bajunya yah"

PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang