°°°Deril sudah kembali menghampiri Kania, namun ia tidak langsung duduk.
"Siapa yang nelfon? Adek kamu lagi?" Tanya kania sedikit ketus.
Deril mengangguk. "Aku harus pulang sekarang."
Kania langsung berdiri dari tempat duduknya. "Sayang, kita baru aja ketemu, makanan kamu juga belom habis."
"Aku harus pulang, kasian adek aku di rumah sendiri." Saut deril.
"Tapi aku masih kangen sama kamu, aku masih pengen ngobrol banyak sama kamu." Rengek kania.
"Next time, Aku pulang duluan." deril pun langsung pergi.
Kania berdecak karna deril langsung pergi meninggalkan dirinya. Kania pun duduk kembali dan langsung meminum jus nya dengan kesal.
"Kenapa sih deril selalu mentingin adeknya ketimbang pacarnya sendiri, lagian udah satu tahun lebih aku pacaran sama dia, tapi kenapa dia ga mau ngenalin aku sama adeknya coba, setiap main ke rumahnya, aku juga ga pernah liat adeknya." Guman kania kesal.
Kania tau deril mempunyai adik. Namun Kania sama sekali tidak pernah bertemu dengan adiknya deril. Jangankan bertemu orangnya, namanya saja kania tidak tau.
°°°
21:45 Deril masuk ke dalam rumah, ia langsung menaiki tangga untuk menuju ke kamar adik tersayangnya. Namun setelah membuka pintu, deril tidak melihat keberadaan adiknya.
"Adara?! Kamu di mana?!" Teriak deril.
Karna tidak ada jawaban, deril Langsung keluar dan menuruni tangga kembali, ia mencari adara di ruang makan, namun adara masih tidak terlihat, akhirnya deril berjalan menuju kamarnya, setelah membuka pintu, deril langsung menggeleng sembari tersenyum karna ternyata adik tersayangnya tengah tertidur di kamarnya. Deril pun langsung menghampiri adara.
Deril langsung mengecup kening Adara. Setelah itu ia langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan badan nya.
5 menit kemudian, deril keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggangnya. Setelah itu ia langsung memakai pakaian. Setelah selesai, deril langsung duduk di samping adiknya yang sedang tertidur.
Deril tersenyum memandangi wajah adara yang sedang tertidur. Tiba-tiba suara notifikasi ponsel adara berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk. Deril pun langsung duduk, setelah itu ia mengambil ponsel milik Adara dan membaca pesan yang masuk.
Arhan!: pertandingan dua hari lagi, jangan lupa, lo harus nemenin gue.
Deril mengerutkan dahinya Setelah membaca pesan tersebut. Deril membuang nafas kasar. Kini tatapannya menjadi tajam.
°°°
Arhan yang tadinya rebahan langsung bangun karna adara tak kunjung membalas pesannya.
"Ck, udah di read dari tadi tapi kok gak di bales-bales sih." Gerutu arhan. "Lagian gue knapa sih. Udah tau sifat adara kaya gitu, tapi knapa prasaan gue ke dia jadi makin dalem. Apa gue harus cepet-cepet nembak dia. Ah, jangan dulu deh. gue harus bener-bener bikin Adara luluh sama gue, baru gue bakalan nembak dia." Gumam arhan.
°°°
Waktu terus berputar. hingga akhirnya jam menunjukkan pukul 05:30. Deril menggercapkan matanya, lalu ia mengucek matanya. Karna Semalam ia membiarkan adara tidur di kamarnya, akhirnya semalaman deril mengalah tidur di sofa kamar.
Deril beranjak dari sofa, setelah itu ia menghampiri adara lalu mencium singkat pipi adik tersayangnya. Setelah itu ia pun langsung melangkah untuk masuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻