Si bos yang terkenal dingin dihadapkan dua pilihan antara bertunangan dengan pilihan orang tuanya atau seseorang yang di tentang orang tuanya
GxG
khusus penikmat ff ditaxjinny
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa buket bunga yang menghiasi ruangan Park Jinny menjadi bahan perbincangan di kantor. Mereka bertanya tanya siapa pengirim nya, dan ini baru pertama kali mereka melihat ruangan sang boss di penuhi bunga.
"Jamkkanman ahjussi.. " yeoung ju menghentikan pria tua yang baru selesai mengirimkan buket bunga itu ke dalam ruangan sang boss.
"Ya.. Ada apa? "
"Apa aku boleh tahu siapa pengirimnya? " Pria itu lantas membaca kembali kertas pesanannya.
"Tidak dikatakan siapa nama pengirim nya tapi itu dari Hwang Mode"
"Yee??? hwang mode? " yeoung ju setengah menutup mulut nya tidak percaya.
Pria itu lantas pamit pergi setelah merasa sudah cukup menjawab pertanyaan wanita di hadapannya.
"Ada apa zuu? " Miyeon memukul pundak rekan kerjanya itu.
"Ani.... Waaahh daebak !" miyeon masih bingung dengan perkataan zuu.
"Boss mendapatkan buket bunga dari Hwang mode"
"Omo!! Apa kita mendapat kerjasama dari mereka? " miyeon semakin penasaran.
"Molla tapi aku rasa bukan itu"
"Lantas? "
"Mmm... Aku tidak bisa memberitahu nya sekarang, kita lihat saja bagaimana reaksi boss saat melihat semuanya "
"Apa maksudmu zuu? "
"Jika boss tidak senang melihatnya berarti tebakan ku benar" Yeoung ju terkekeh dengan pikiran nya sendiri.
--------------
Jinny dan dita baru saja sampai di PJ entertaiment setelah satu malaman bersama. Sepasang kekasih itu terlihat saling melempar senyum sepanjang jalan dengan kedua tangan saling menggenggam.
"Yakk jinny... Yakkk!!! " Lea memanggil jinny setengah menjerit sembari melambaikan tangan pada jinny sampai si mata kucing melihat ke arahnya.
"Mwo? " jinny mencoba menjawab tapi lea menaruh jari telunjuk ke arah bibir agar jinny tidak membuat dita curiga. Dita yang melihat gelagat kekasihnya yang aneh langsung memberhentikan langkahnya dan mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Kau berbicara dengan siapa hon? " dita masih mencari sumber yang membuat jinny menjadi aneh.
"Aaa... Bukan siapa siapa.. " jinny menjawab sedikit canggung, walaupun dia sebenarnya juga tidak tahu kenapa harus bersikap seperti itu.
"Jinja? Kenapa aku merasa kau jadi sedikit aneh? " dita memicingkan matanya pada kekasih nya.
"Ani.... " jinny berusaha meyakinkan dita.
"Hmm.... " Dita terlihat tidak mau memperpanjang, tapi jinny merasakan jika kekasihnya sedang kesal, lantas di rangkulnya gadis itu.
"Aku harus menghadiri rapat hari ini hon... Mungkin akan sedikit lama, nanti aku akan meminta zuu untuk mengantarkan mu pulang ne.. "
