About You

153 14 5
                                    

*Dita Apartement

"Jadi maksud mu.. orang tuamu menentang hubungan kita?" Dita yang sedari tadi mendengar penjelasan kekasihnya mulai memahami kenapa sosok yang dicintainya sampai mabuk mabukan kemarin malam.

Jinny hanya menganggukkan kepalanya dengan berat hati. Permasalahan yang sama sekali tidak ingin dibicarakannya saat ini.

"Tapi jangan khawatir hon..aku akan memperjuangkan hubungan kita, percaya padaku" jinny menggenggam kedua jemari dita dengan erat. Tersirat dari raut wajah dita yang mulai mengkhawatirkan hubungan mereka.

"Apa kau tidak mempercayaiku?" Jinny yang melihat dita tidak menjawab pertanyaannya membuat dirinya semakin gelisah.

"Hon....." panggil jinny dengan lembut sembari mengecup kedua jemari kekasihnya. Dita mulai tersenyum kembali walaupun hatinya meragu untuk sesaat.

"Aku percaya padamu" di belainya wajah jinny yang selalu memberikan kehangatan saat bersama dengannya.

"Thanks hon... ku kira kau meragukanku?" Dita hanya menghela nafasnya saat mendengar pernyataan jinny, memang benar dia sempat meragukannya.

"Jinny...."

"Hmm...." jinny membalas tatapan dita yang tampaknya serius.

"Aniya..... lupakan saja" dita beranjak dari sofa dan segera membuka pintu balkon apartemennya. Jinny yang merasa ada sesuatu yang mengganjal dengan sikap kekasihnya lantas mengejarnya.

"Hei... hon..gwenchana?" Jinny memeluk dita dari belakang, yang berdiri di balkon sembari melihat ke arah taman apartemen.

"Lihatlah disana, bukankah anak anak itu sangat bahagia?" Jinny merasa dita hanya mengalihkan pembicaraan mereka.

"Apa kau mau kita kesana?"

"Ani.... aku hanya ingin menunjukkan padamu sisi pandangku" jinny semakin tidak mengerti dengan maksud dita.

"Sisi pandang yang bagaimana hon?"

"Menurutmu kebahagiaan mereka karena apa?"

"Mmm.. bermain diluar maybe.."

"Aniya jinny... look.. bukankah itu karena mereka bersama dengan orang orang yang bisa menciptakan bahagia mereka" Jinny mencoba memahami setiap perkataan dita.

"Disana selain ada teman juga ada keluarga mereka jinny..., bagiku itu sangat menghangatkan hati dan..." dita tiba tiba menghentikan kata katanya.

"Dan....." jinny memiringkan kepalanya untuk melihat wajah kekasihnya.

"Dan bagiku.. you are my everything jinny ya... kau teman,keluarga dan kekasihku, hanya kau satu satunya" air mata dita menetes setelahnya.

"Kau menangis dit?" Jinny segera membalikkan tubuh dita mengarah padanya begitu isak tangisnya terdengar.

"Yaa... uljimaa hon.... " jinny membantu kekasihnya menghapus air matanya.

"Aku sangat takut kehilanganmu jinny...., bagaimana ini?" Jinny merasakan sakit saat dita mengungkapkan kegelisahannya. Di dekapnya tubuh mungil wanita yang dicintainya dengan erat.

"Mianhae... seharusnya aku tidak mengatakan sesuatu yang akan membuatmu sedih sayang.." bisik jinny dengan lembut sembari mengelus punggung kekasihnya.

"Bagaimana jika orang tuamu tetap memaksa agar kita berpisah? Aku akan kembali kehilangan peganganku jinny. Tapi aku juga tidak ingin membuatmu jauh dari keluargamu"

"Look at me hon..." jinny menangkup wajah dita dengan lembut, wajah kekasihnya yang sudah basah dengan air mata membuat jinny semakin sakit.

"Kau juga keluargaku sekarang hon.... kenapa berpikiran kau akan menjadi penyebab aku jauh dari keluarga ku? Percayalah.. aku akan membuat mereka merestui kita,dan tidak ada lagi yang perlu kau khawatirkan dit.. i love u soo much baby..." dita mengalihkan tatapannya begitu jinny melihat tajam kedua bola matanya.

Sorry If I Have Crush On You (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang