TAG 7

8 2 0
                                    

Happy reading
°
°
°
°
°°°°

WARNING ⚠️ 18+, MENGANDUNG KEKERASAN DAN KATA-KATA KASAR.

°°°°

Berkat panggilan yang di tujukan padanya dan Vindra di sinilah iya sekarang, ruang BK dengan suhu yang dingin akibat AC tapi terasa panas karena semua orang menatap tajam ke arah Shaira, bahkan sekarang orang tuanya juga ikut hadir.

Sesaat setelah pengakuan Sheilla dan pelaporan yang di buat oleh satu saksi mata terjadi lah rapat siang hari ini, lima orang pelaku yang membuli Sheilla berdiri dengan santai tanpa rasa bersalah. Wajah mama Shaira, atau biasa di sapa dengan nama Kirana Afrita Ericsson yang terlihat berkeringat dingin dengan jemarinya yang saling menaut karena khawatir akan nasib anaknya yang terlibat kasus pembulian.

Bahkan Wali murid dari Sheilla juga datang dengan wajah yang marah mendengar anaknya di buli dengan kejamnya.

Wali kelas 11 IPA 4 yaitu kelas Shaira, ibu Nuri dan wali kelas 12 IPS 3 kelas Sheilla, ibu Sukma, wali kelas 12 IPS 7 dari 2 pelaku buli, dan wali kelas 12 IPA 6 dari 3 pelaku lainnya. Dan juga masing-masing wali murid dari 5 pelaku.

Guru BK yang ada di ruang ini menatap satu persatu wajah yang ada di sini, lalu ia mulai membuka mulutnya untuk berbicara.

"Baiklah semua orang sudah berkumpul disini, saya ingin tau kronologi dari Vindra sebagai saksi yang menolong Sheilla." Guru BK itu menatap tenang ke arah Vindra.

Vindra menegakan tubuhnya "Saya datang ke sana dan sudah melihat ke adaan Sheilla yang seperti itu bu" Bu Nilam, guru BK itu mengangguk mengerti, lalu ia sebagai guru Bk menyampaikan apa yang dia dengar kan dari saksi mata yang tidak hadir karena harus menjaga privasi sang saksi ini di lakukan agar tidak terjadi hal yang sama nantinya.

Mulai dari saksi yang melihat Sheilla yang di seret dari gudang buku yang berada di lantai dua yang jaraknya beberapa meter hanya beberapa meter dari toilet tempat pembulian itu terjadi. Saksi yang pada saat itu juga ingin ke gudang buku untuk mengambil beberapa buku yang kurang di perpustakaan melihat dengan jelas bagaimana Sheilla di seret paksa oleh kedua orang pelaku ke dalam toilet yang tidak di gunakan lagi itu. Saksi itu bersembunyi di balik dinding agar ia tak terlihat dan melangkah dengan hati-hati.

Saksi juga melihat beberapa kali Sheilla meronta minta di lepaskan tapi malah mendapat tamparan yang sangat keras.
Hingga mereka membuli Sheilla do toilet dan dia bisa mendengar teriakan Sheilla yang mengatakan "siapa yang nyuruh kalian"

Salah satu dari mereka mengatakan dengan lantang bahwa "Lo mau tau? Shaira yang nyuruh kita. Lo itu ulat bulu yang memang seharusnya dari dulu gak pernah ada di sekolah ini, dasar jalang" Setelah mendengar kata-kata itu saksi juga mendengar teriakan kesakitan dari Sheilla, saksi yang ketakutan mundur beberapa langkah dengan perlahan, tapi naas dia harus terkena pukulan dari seseorang yang wajahnya tertutup secara sempurna. samar-samar ia mendengar tawa mengejek dari sang pelaku. Saat ia bangun bel istirahat berbunyi ia langsung berlari melihat ke arah toilet dan tidak menemukan Sheilla.

Saat pihak sekolah melihat CCTV yang mengarah ke gudang buku mereka memang melihat Sheilla yang di seret oleh 2 orang pelaku di ikuti oleh 2 pelaku lainnya di belakang. Dan melihat saksi yang datang dan tidak kembali setelah beberapa saat. Besar kemungkinan pelaku pemukulan itu adalah salah satu dari mereka yang berjaga dan melihat saksi langsung mengeksekusinya.

Ibu dari Sheilla menangis tersedu mendengar penuturan bu Nilam tentang bagaimana alur kejadian itu.

Bu Nilam mengarahkan pandangan nya ke arah Shaira "Shaira apa benar kamu yang menyuruh mereka berlima?"

" Bukan saya bu, saya di fitnah" dengan nada tegas Shaira membantah semua tuduhan ke arahnya. Mendengar bantahan dari Shaira, salah satu pelaku angkat bicara.

TEMAN ABANGKU GEBETANKU(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang