TAG 1

21 4 0
                                    

Happy reading




••••

Asap kendaraan bermotor berlomba-lomba menambah polusi udara di kota Jakarta. Suara pengendara yang mengeluh di tambah berisiknya suara klakson menghiasi kemacetan sepanjang jalan.

Tapi sepertinya keadaan itu sama sekali tidak merusak suasana romantis pada dua sejoli yang saling melempar candaan, tersenyum manis, menceritakan hal-hal kecil untuk menghibur diri.

"Pin, tadi tu aku di hukum sama kak Vaka " curhat gadis yang duduk di jok belakang melingkarkan kedua lengan kecilnya di pinggang pacarnya, rambut yang hanya sebatas di bawah bahu 15 cm tergerai tetapi tertutup dengan helm pink sedikit kebesaran di kepalanya.

"Di hukum apa?" Lelaki yang berstatus sebagai pacar gadis itu memfokuskan pandangannya ke depan tetapi telinganya fokus mendengarkan cerita Shaira Jasmine Ericsson.

"Lari keliling lapangan basket 5 kali, gak tau apa kalo itu capek seenaknya aja nyuruh" Dalam hati Vindra mengucapkan kata sabar karena ucapan Shaira.

'baru lima kali, apa kabar gue? Yang selalu kena 15 kali putaran' batin Vindra miris, nama lengkapnya Ravindra Mahardika.

Vindra mengulas senyum tipis, ia melajukan motornya. "itu kan konsekuensi kalo kamu salah"

"APA? KAMU MAU SALAK?" Shaira tidak mendengar jelas karena suara kendaraan yang berisik, berlomba-lomba ingin sampai di rumah duluan. Belum lagi helm kebesaran yang menutup kepala sampai ke alis.

"BUKAN SALAK CA, SALAH"

"YAUDAH BELI TERUS, AKU TUNGGU"

"GAK ADA YANG BELI SALAK CA, AKU BILANG KAMU SALAH"

"KAMU MAU BELI KAMUS? YAUDAH AKU TEMENIN"

"TERSERAH KAMU CA!!"

"APA?" Vindra yang kesal menambah kecepatan kuda besinya. Shaira gelagapan langsung memeluk erat pinggang cowok itu. Sambil beristighfar karena takut nyawa melayang.

••••

"ASSALAMU'ALAIKUM, PRINCESS PULANG" Shaira berteriak mengabaikan tatapan tajam dari dua sahabatnya dan tiga lelaki yang menatapnya malas.

Mereka tidak mempedulikan Shaira hanya fokus kegiatan mereka sedari tadi. "Kata mama, jawab salam itu wajib kalo gak jawab dosa"

"Wa'alaikumussalam" hanya empat orang yang menjawab. Yang satu lagi menatap Shaira dengan beberapa kali berkedip

"Aku bingung" lelaki yang sedang menatap Shaira dengan polos itu menggaruk kepalanya menggunakan pensil yang terselip di jemarinya. Shaira mendekati mereka berdiri di sebelah Adnan yang duduk di lantai bersama yang lain.

"Kenapa?" Naura Syaputri Mayzen akrab di sapa Nau, memang memiliki tingkat kepo tidak tertolong. Terkadang Shaira takut jika ke kepoan Naura akan berimbas buruk ke diri sendiri.

"Aku bingung, sasa bilang jawab salam wajib, tapi kan untuk yang muslim, aku kan non Islam" Adnan Putra Sinaga, terkenal dengan wajah yang menawan tetapi memiliki sifat seperti anak-anak, kepolosan dan keluguan membuatnya mudah mengambil hati orang-orang.

"Lain kali gak usah tanya Nau" Ganiel Reygano Ericsson, abang dari Shaira atau Sasa. Ganiel adalah orang yang sangat susah untuk menjaga rahasia. Dia paling cepat keceplosan jika di beri tahu rahasia, dan juga memiliki hobi bermain game online.

Naura mengangguk, ia juga pusing mengapa harus memiliki abang tingkat spesies Adnan, anak tunggal kaya raya, pewaris tunggal Sinaga Company tapi sangat gampang di bodohi.

"Emm, kak Adnan yang ganteng, kerjain aja tugasnya gak usah di pikirin yang tadi ya" Shaira mengelus surai Adnan sambil tersenyum. Lelaki itu mengangguk patuh.

TEMAN ABANGKU GEBETANKU(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang