bonus chapter (revisi)

19 4 0
                                    

happy reading
♡♡♡

Tiga tahun setelah kepergian Vindra, semuanya mulai berjalan normal. Orang-orang yang dulunya begitu terpukul akan kepergian laki-laki itu kini sudah menerima dengan ikhlas, walaupun kadang masih teringat bagaimana jika Vindra berada di sekitaran mereka.

"Hei, Vin. Hari ini aku dateng lagi kayak tahun kemarin" Seorang perempuan muda berbicara dengan gundukan tanah, sembari membersihkan beberapa daun yang terjatuh di atas makam tersebut.

"Tapi kali ini aku sendirian." Shaira terus bercerita hatinya begitu ngilu saat harus merasakan semuanya.

"Vin, kamu tau 2 bulan yang lalu papa bilang kalo Zifa saudara kandung ku yang beda ibu" Shaira kembali mengingat dimana William datang dengan menggandeng tangan Azifa erat. Ketika duduk dengan tenang dan semua berkumpul William mengatakan jika Azifa adalah anak kandungnya juga, dan menceritakan semuanya.

"Semua orang kecewa, Vin. Ganiel milih buat lanjutin studinya di eropa, mama jadi banyak diam, dan aku malah jadi canggung sama Zifa. Aku di tinggalin lagi." Shaira mulai menaburkan bunga di atas makam itu.

"Mau bareng Zifa yang sekarang tinggal di rumah aku, tapi terlalu canggung, kalau Nau dia lagi pendidikan" Sekarang hanya tinggal Shaira dan Azifa lah yang masih bertahan di kota ini. Adnan yang memilih kuliah di Amerika, Vaka yang mendapatkan beasiswa kuliah ke Turki, Naura yang menempuh pendidikan sebagai abdi negara, dan sekarang Ganiel yang pergi meninggalkan nya.

"Hilang janji mereka buat tetap bareng dan selalu datang ke makam kamu Vin, mereka pembohong." Shaira menyeramkan air dari botol yang ia bawa, selain keluh kesahnya dia juga menceritakan beberapa cerita menyenangkan saat dia kuliah.

"Coba aja kamu di sini, pasti gak akan sepi kayak sekarang. "

"Aku pulang dulu ya, Vin. Kayaknya mau hujan, aku sayang kamu dan aku selalu nunggu kamu dalam mimpi aku. Bahagia di sana pacar aku" Shaira mencium Nisan indah bertuliskan nama Vindra.

◇◇◇◇

Shaira sampai di rumahnya dengan baju yang sedikit basah, untung saja ia tidak lupa membawa mantel hujan. Jika tidak, mungkin lebih basah dari ini, perempuan itu melewati ruang keluarga.

"Dari makam ya,Sa" Seorang perempuan dengan pakaian santainya berjalan ke ruang tv. Ternyata kakak yang hanya beda berapa bulan dengannya.

"Iya,Zif" Shaira langsung naik ke lantai dua, tempat di mana kamarnya berada. Berlama-lama dengan Azifa hanya akan menciptakan suasana canggung di antara keduanya.

Ketika memasuki kamarnya ia mengganti pakaian basahnya dengan yang kering dan lebih santai. Shaira memilih mendudukan dirinya di meja belajar di sana ada beberapa foto yang tertempel dengan indah di temani beberapa hiasan diding yang tertata rapi.

Ia mengambil buku kecil dengan tempelan kecil ber tuliskan 'ABOUT CACA' sudah beberapa kali ia membaca buku itu tapi tetap saja ia tetap tidak pernah bosan.

Halaman pertama ia menemukan tulisan lelaki itu yang rapi dengan tinta berwarna hitam.

'shaira jasmine ericsson, she's my first love, i really love her
aaaa bundaaa, vindra suka sama sasa udah lama banget, tapi vindra ga berani buat ngungkapinnya, vindra takut di tolak:('

TEMAN ABANGKU GEBETANKU(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang