TAG 10

9 4 0
                                    

happy reading...

Sudah sebulan semenjak kejadian itu, semuanya mulai membaik, Ganiel dan Shaira sudah menceritakan semuanya kepada papa mereka. Di luar dugaan papa mereka bukannya marah atau paling tidak khawatir tapi justru menyuruh mereka menganggap bahwa itu angin lalu dan tak pernah terjadi.

Hubungan Sheilla dan Shaira pun mulai baik, mereka mulai akrab satu sama lain begitu pun hubungan Vindra dengan Shaira, gadis itu memaafkan semuanya dan kembali menerima Vindra hanya saja gadis itu tidak sebucin sebelum masalah itu datang.

Sekarang mereka semua sedang duduk di kantin melemparkan candaan serta bercerita hal random lainnya. Adnan dengan tingkah konyolnya, Niel dengan segala kata kata galaunya, Vindra dan Shaira yang terlihat kasmaran, Naura dan Sheilla yang tertawa melihat suasana yang di ciptakan, dan Vaka yang menjadi pengamat di antara mereka.

Seorang gadis dengan kaca mata tebal dan rambut yang terkepang dua di sisi kanan dan kiri kepalanya menghampiri meja mereka. Gadis itu adalah adik kelas mereka, jika dilihat dari nametag nya dia bernama Karina.

Karina membawa sebuah kotak berukuran sedang, ia memberikan nya kepada Shaira dengan kaku.

"Kak, ini tadi ada kurir yang nitip di pos satpam, katanya untuk kakak" Ucap gadis itu sambil menyerahkan kotak yang ia maksud.

Kotak itu terbungkus dengan sangat rapi dan cantik, kotak dengan kertas yang membukusnya berwarna pink menggunakan motif kuda poni yang kecil-kecil.

"Wih dari siapa tu Sa? jangan-jangan dari penggemar rahasia ni" goda Sheilla sambil menunjukkan tatapan jahil.

"Gak tau, aku gak ulang tahun tapi kok dapat kado ya?"

"oiya Karina, makasih ya udah nganterin" Karina mengangguk dan langsung saja pergi menghampiri teman-teman nya yang berada di meja lain.

"kalau laki-laki bakal jadi saingan Vindra tuh" Adnan tertawa saat melihat ekspresi masam Vindra setelah ia melontarkan kata-katanya.

"Buka dong Sa, kepo gue dari siapa" Yang lain mengangguk menyetujui permintaan Naura. Kotak itu tidak berat dan tidak juga ringan. Shaira dengan penasaran mulai mengoyak kertas yang menjadi pembukus kotak itu di atas meja. saat kertasnya terkoyak ternyata ada plastik hitam tidak tembus pandang menutup semua celah hingga mereka tidak bisa mengetahui ada apa di dalam kontak itu.

Dengan tidak sabaran Ganiel mengambil garpu yang  di dekat mereka dan langsung mencolok plastik pembukus itu dengan kuat dan langsung menariknya hingga terkoyak lah plastik itu.

Shaira yang ingin marah atas tindakan Ganiel karena dapat merusak hadiahnya, menjadi diam karena bau busuk  dan amis yang menguar dari kotak itu.

Mereka semua merasa aneh dan janggal dengan kotak itu, Shaira memberanikan diri dengan semakin melebarkan koyakan plastik itu.

"Aaaa, apa itu" Shaira spontan melempar kotak itu ke lantai kantin, semua yang di kantin terkejut dan mengalihkan perhatian ke meja Shaira.

Semua terpaku melihat isi kotak itu, Shaira terdiam ia shock. Kotak itu berisikan dua tikus mati dan isi dalam perutnya sudah keluar semua dan mulai muncul belatung.

Mereka semua menutup mulut dan hidung menahan bau busuk bangkai tersebut. Vaka melihat ada kertas yang juga tadi ada di dalam kotak itu ia bergerak dan mengambil kertas itu yang sudah terkena beberapa cipratan darah dari bangkai tersebut.

TEMAN ABANGKU GEBETANKU(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang