09

3.2K 97 0
                                    


°°°

Arhan memasuki ruang kelas dengan darah yang masih terlihat di bagian hidungnya. Fara pun langsung melebarkan matanya begitu melihat kedatangan arhan.

"Hidung lo kenapa, han?!" Tanya fara heboh.

arhan hanya diam saja dengan wajah datar, Setelah itu arhan langsung duduk di bangkunya.

Fara langsung menyenggol lengan adara karna dari tadi adara tetap fokus membaca novelnya. "Stttt!"

"Ck, apa sih! Ganggu aja!" Ucap adara kesal tanpa menolah.

"Liat si arhan tuh, dia mimisan." Bisik fara.

Adara memutar bola matanya dengan malas. lalu ia pun menoleh ke arah arhan yang berada di belakangnya. "Habis berantem lo?" Tanya adara datar.

Arhan tetap diam saja tanpa melihat ke arah adara.

"Ck, dasar budeg! Bersihin tuh darahnya!" Ucap adara kesal.

setelah itu ia kembali menghadap ke arah depan dan kembali fokus membaca novelnya.

"Lo yang bersihin." Ucap arhan.

"Kenapa harus gue?" Saut adara tanpa menoleh.

"Ya karna ini ulah abang lo." Saut arhan.

Adara langsung kembali menatap arhan. "Abang gue?!"

Arhan hanya mengangguk. Adara pun langsung berdiri dan langsung menggandeng tangan arhan lalu mengajaknya keluar dari kelas.

°°°

Kini adara dan arhan sudah berada di pinggir lapangan basket, mereka tengah duduk berdua di kursi panjang. Adara langsung mengambil tisu Mini di sakunya dan mulai membersihkan darah di hidung arhan.

"Ck, tuh kan, bekas darahnya gak bisa di ilangin gara-gara udah terlanjur kering." Omel adara. "Lo tunggu di sini bentar."

"Lo mau kemana?!" Teriak arhan, namun adara tidak mendengar karna ia sudah berlari pergi.

Tiga menit kemudian, adara kembali lagi dengan membawa tisu basah, botol aqua, dan juga roti, adara langsung duduk dan kembali membersihkan darah yang sudah kering di bagian hidung arhan. Arhan tersenyum melihat perlakuan adara kali ini.

"Ngapain lo senyum-senyum." Ucap adara ketus.

"Lo cantik." Jawab arhan.

"Baru nyadar lo? Buset, gue cantik dari lahir kali." Saut adara.

Arhan terkekeh, biasanya cewek kalo di puji langsung salting, lah ini di puji malah auto sombong wkwk.

"Udah." Ucap adara ketika sudah selesai membersihkan darahnya.

"Thanks Adara shaqiilisa Wijaya." Ucap arhan tulus.

Adara hanya mengangguk, lalu ia pun mengambil satu botol aqua dan memberinya ke arhan.

"Minum." Perintah Adara.

Arhan pun mengambil botol tersebut dan langsung meminum nya, setelah selesai minum, adara langsung menyodorkan roti.

"Gue ga laper." Ucap arhan.

Adara langsung menatap arhan dengan kesal, sela beberapa detik akhirnya arhan pasrah dan mengambil roti yang masih di tangan adara.

"Iya, ra. ini gue makan, gitu aja marah."

arhan pun langsung memakan roti tersebut.

"Kok bisa sih Abang gue nonjok lo lagi?" Tanya adara.

"Karna tadi lo berduaan sama gue mungkin." Jawab arhan asal.

Adara menghela nafasnya. "Lain kali mending lo ga usah deket-deket gue deh."

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang