Suara langkah kaki yang saling bersahutan, menghentak di lantai lapangan indoor. di tambah dengan suara dentuman bola yang di pantulkan oleh kulit.
"KIRI!!." Teriakan nyaring dari teman sekelas, yang berada di posisi kiri di sebrang net, Mengukur kecepatan lompat dengan mata yang menengadah ke atas, melihat posisi Bola yang sudah di set-up ke arahnya dengan senyum melengkung di bibirnya.
Dengan perlahan, Ia mulai mempercepat langkahnya hingga akhirnya ia melompat dan...
DUMB!.
Suara nyaring yang terjadi ketika bola yang smash oleh tangan, langsung melesat cepat ke arah lapangan lawan, yang membuat penonton menganga tak percaya, Di tambah dengan suara peluit dari wasit bahwa serangan itu masuk menambah kegembiraan sporter.
"Uwa.. Set-up Lo selalu luar biasa vin, Lo yakin nggak mau masuk Tim Voli, Nih?. Lo tahu kan?. Kalau tim sekolah kita nggak lemah, Gue yakin kalau lo nggak bakal sia sia masuk tim ini." Ujar Pria itu melirik tangannya yang sedikit merah karena smash kuatnya tadi, Kemudian menatap Vincent dengan sedikit tawaran darinya. ia sudah sering mengajak Vincent, tetapi tidak pernah ada yang berhasil. Padahal dengan bakat vincent sekarang, Seharusnya Dia masuk Voli dan mengembangkan bakatnya.
Mengangkat Sedikit bajunya untuk menghapus keringat yang sudah mulai turun di pelipisnya, Hingga tanpa sadar perut kotak kotaknya tersingkap membuat Siswi di tepi lapangan seketika menjerit.
Charles yang melihat respon gadis di sekitarnya menggelengkan kepalanya tak percaya, Dasar Cewek, gumamnya.
vincent menggeleng. "Sorry, Gue nggak tertarik. Tapi kalau Butuh bantuan, kabarin aja." Ujarnya singkat.
Charles mengangguk, "Yasudah, akalu gitu sekarang giliran lo passing." Ujarnya,
Vincent mengangguk, Berjalan ke arah belakang garis lapangan, menerima bola yang di lemparkan ke arahnya. melihat sisi lain net yang lumayan jauh, kemudian memantulkan bola itu sekali pantulan ke lantai, kemudian ia mundur dengan bola ia salipkan di pinggang.
Ketika sudah berada di posisi yang nyaman baginya,Ia memegang Bola itu dengan memutarnya. Bersamaan dengan itu, peluit tanda passing boleh di lakukan membuat Vincent muali bersiap. Dengan mendongak, melemparkan Bolanya tinggi , di mulai dengan lari pelan berangsur angsur cepat, tepat di ujung garis ia mulai melompat dan memukul Bola itu kuat mengarah ke lapangan lawan.
Pritt!. "Out."
Sedikit lagi, Arah bola itu melewati lapangan awan membuat Vincent mendecih, Bagaimanapun dia tidak hobi dalam Voli. melihat sasaran nya yang tidak memenuhi target hatinya tetap saja kesal.
"ck, Sorry."
"Don't Mind. selanjutnya selanjutnya."
Vincent mengangguk, dan bersiap siap untuk menerima serangan lawan.
Saat ini mereka sedan di pelajaran Olahraga, dan tentu saja Kelas 11.C berada di lapangan, Melihat Tim Laki laki yang lebih dulu memulai pembelajaran, Sedangkan Tim Wanita yang sedang duduk di tepi lapangan dengan menonton.
Cekrek!.
"Sudah berapa Foto yang lo ambil Nes, Lo penguntit ya?."
Agnese menoleh. menatap Kaira tajam dengan memegang kamera slr nya, "Bukanlah, Sejak kapan Penguntit bentuknya kek gua?, Gila kali."
"Lah trus lo ngapain bego?. Dari tadi motret Vincent mulu. pemain di lapangan banyak kali, bukan hanya Vincent."
Agnese terkekeh. "Buat di berikan Ke Dukun. Katanya Foto yang di ambil oleh tangan sendiri peletnya lebih cepat." Ujarnya dengan senyum di wajah tak berdosanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REWRITE
Teen Fiction"Vin, daripada sama batang mending sama Lubang." "Gimana Vin? Berminat Jadi pacar Ese?." Vincent menoleh, Menatap Agnese Barang sejenak. "Apa Lo bisa diam?. Lo berisik tau, nggak.." "Vin.. Kita Cocok Tau kalau Jadi pasangan, Laki laki dan peremp...