21. Dede Bayi Jangan Lupa, Bos!

6 1 0
                                    

hay beib! aku balik lagi dengan kisah ke-uwuan pasangan baru kita! selamat bacaaaaaaaaaa

Lagu Pernikahan Kita
cocok bgt cuyy😵‍💫😵‍💫

💐✈️✈️💐

"Lo yang bener aja, Edgar! Itu piring lo udah penuh! Masih mau ngambil kue lagi?!" sentak Niel kesal.

Bagaimana tidak? Di depannya kini, sudah ada Edgar yang menyengir watados dengan piring yang di isi penuh oleh berbagai jenis makanan manis miliknya sendiri. Dan makanan manis itu benar-benar bertumpuk bahkan mungkin bisa dibilang menjulang saking banyaknya.

Sedangkan si pemilik acara--Justin--hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. "Dia mah dateng juga niat buat ngambil makanan doang kayaknya."

Edgar menyengir lagi. Dengan pipi yang sudah mengembung karena dipenuhi berbagai macam makanan, remaja laki-laki itu manggut-manggut menyetujui. "Sayang, Bro, nikahan orang kaya loh ini, makanannya banyak," tuturnya tanpa dosa.

Leon yang sedang menyesap minuman anggurnya mendelik sinis. "Lo juga orang kaya, Gar, nggak usah kayak orang susah deh," tuding remaja laki-laki itu.

"Selagi ada yang gratis, orang kaya juga nggak akan nolak, Le."

Raden yang sejak tadi hanya menyimak pun mengangguk setuju. Lagipula, menolak rezeki itu tidak baik 'kan?

"Tapi disini nggak ada dinosaurus, nggak seru."

Lagi, entah sudah ke berapa kali Leon--si maniak dinosaurus--berkomentar seperti itu tentang dekorasi pernikahan Justin. Sedangkan orang yang mengurusi segala pernikahan Justin--Kenzo--menggeleng heran.

"Ini acara pernikahan, bukan ulang tahun bocah, Leon," jelas Kenzo. Sudah cukup lelah menjelaskan kepada Leon jika tempat yang saat ini dirinya dan teman-temannya pijaki adalah acara pernikahan, bukan ulang tahun.

Alis Leon menaut kesal. "Ini mah terlalu biasa aja, nggak ada dinosaurus tetep nggak seru!"

Edgar yang sejak tadi masih asyik dengan kue-kue miliknya pun tersedak. "Uhuk! Ini pernikahan, Le! PER.NI.KA.HAN! Bukan taman safari!" geramnya.

Bagaimana bisa ada orang yang berfikir dekorasi indah ini biasa saja? Mungkin hanya bokem kita, Leonard Maximilian Oliver.

"Pokoknya nanti kalo gue nikah mau request harus ada dinosaurusnya, Zo, nggak boleh bunga-bungaan doang kayak gini," masih dengan keras kepalanya, Leon kembali mengeluarkan komentar. Membuat Kenzo tak tahan untuk tidak mendelik sinis pada sang empu.

"Udah itu mah gampang, nanti biar gue urus pernikahan di taman safari langsung, ribet bener!" lerai Niel yang sudah jengah sendiri.

Baru saja Leon ingin kembali mengeluarkan suara, Raden dengan cepat membekap mulut kawannya itu dan menatap Leon dengan pandangan menusuk. Mengancamnya lewat tatapan mata.

Setelah memastikan Leon tenang, Raden melepas bekapannya dengan wajah lempeng seperti biasa. Seolah tak terjadi apapun.

Leon memanyunkan bibirnya. Merasa terancam dengan tatapan menyeramkan Raden. "Iya-iya gue diem," ucapnya mengalah.

Raden mengangguk. "Bagus, lo diem itu lebih baik."

Leon mengangguk malas. Membuat teman-temannya yang lain menahan tawa mereka sekuat tenaga. Tumben bocah kematian itu mau menurut?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Difficult Romance (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang