11. Bukan Siapa-Siapa

11 5 0
                                    

Haloo

Kita jumpa lagi haha

Selamat bacaaa

🛩️🛩️🛩️🛩️


"Justin, lo bisa cepet nggak sih? Nanti kalo temen-temen gue liat gimana?"

Justin mengambil tissue dan membersihkan bibirnya dengan gaya elegan. Menatap Liza dengan santai seolah tidak akan terjadi apa-apa. "Apa yang harus lo takutin? Ada gue disini, nggak akan ada masalah."

"Denger ya, kalo sampe salah satu dari temen-temen gue ada yang liat, lo yang tanggung jawab," tutur Liza kesal.

"Santai, gue udah selesai nih, ayo balik."

Justin berdiri dan kembali menggandeng tangan Liza melewati berbagai pasang mata yang melihatnya dengan bingung. Bisik-bisik mulai terdengar, banyak yang heran, kenapa Justin yang merupakan laki-laki acuh bisa sangat dekat dengan salah satu murid baru disekolah ini?

Ddddrrttt

Liza merogoh saku almamaternya, dan terpampang lah nama Jessica disana. Tangannya mulai menggeser ikon hijau bertepatan dengan langkahnya yang terhenti, membuat Justin ikut menghentikan langkahnya.

"Kenapa, Jes?"

"Azel dibully, ketoilet perempuan dilantai satu sekarang."

Cih, rubah mana lagi yang cari masalah dengan Peachyblossoms, hah?

🛩️🛩️🛩️🛩️


Beberapa menit sebelumnya.

Azel berdiri dari duduknya, membuat Alez menatap gadis itu sepenuhnya. "Mau kemana?" Tanyanya sangat peka.

"Gue ketoilet sebentar, ya?"

Alez mengangguk. "Lima menit nggak balik, gue susul."

Azel mengangguk dan segera pergi dari sana. Meninggalkan Alez dengan perasaannya yang mulai tidak enak.

🛩️🛩️🛩️🛩️


Alexa mencuci tangannya dengan pikiran yang melayang entah kemana. Gadis itu tersadar saat ada seseorang yang mendorong bahunya dari belakang.

Alexa mendongak, menatap lima orang gadis lewat pantulan cermin. Mereka menatap Alexa dengan penuh amarah.

Alexa membalikkan badannya, menatap kelima gadis itu seolah bertanya ada masalah apa dengannya. Salah satu dari mereka maju, menatap rendah pada Alexa.

"Lo sama temen-temen lo—mau cari masalah sama kita, hah?"

Alexa melirik name-tag gadis itu. Lazira Dina. Dia tidak pernah mengenal gadis ini.

"Jangan pernah lo cari masalah sama kita, ngerti?"

Alexa bersidekap dada. "Lo bukan penguasa dunia, jangan jadi jagoan."

Lazira terlihat murka, gadis itu menarik rambut Alexa dalam sekali sentakan. "Sialan lo, berani lo sama gue?!"

Alexa memejamkan matanya. "Lepas," titahnya dengan suara rendah.

Seolah tuli, Lazira memilih menertawakan Alexa. Sedangkan teman-temannya yang lain diam menikmati pertunjukan yang dibuat oleh Lazira. "Nggak akan gue lepas—"

Bugh

"Gue nggak suka orang bermulut busuk!" Alexa kehilangan kesabarannya. Gadis itu berjongkok disebelah Lazira yang tersungkur karena tinjuannya. Dia terlihat menahan tangis dengan tangan yang terus mengusap pipinya.

Difficult Romance (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang