5. Tentang Seperti Apa Mereka (2)

15 9 0
                                    

Aloooooo~

Happy reading✧

🛬🛫🛬🛫

Sheila membuka pintu sebuah ruangan besar dimarkas Peachyblossoms. Dia sengaja tidak pulang dulu kerumah karena ingin bermain dengan kesayangannya.

Sheila tersenyum lebar saat aroma khas ruangan ini menyapa indra penciumannya. Hingga suara geraman hewan buas terdengar seolah menyapa kedatangannya.

Sheila merentangkan tangannya saat hewan kesayangannya berlari dengan cepat menghampirinya. Sheila terjatuh saat tubuhnya ditabrak begitu saja oleh hewan tersebut. Gadis cantik itu tertawa gemas.

"Halo Lean."

Lean--anak singa peliharaan mereka--melompat dari atas tubuh Sheila lalu berguling-guling dengan semangat. Sheila tertawa lalu mengacak gemas bulu singa peliharaannya.

Gadis itu menangkup wajah Lean, lalu memeluk Lean dengan erat. "Gemes banget sih Lean, Lean anak siapa?"

Lean menggeram pelan seolah menjawab pertanyaan Sheila, membuat gadis cantik itu kembali tertawa melihat tingkahnya.

Anak singa itu menggoyang-goyangkan ekornya lalu duduk disebelah Sheila.

"Lean?"

Grrr

"Kok sendirian?"

Grrr

"Nggak main sama Lian?"

Grrr

"Ih, Lean gemes banget!"

Sheila kembali memeluk Lean. Mengacak-acak bulu singanya dengan ekspresi gemas.

"Lean, nanti kita main–"

Grrr

Sheila menghentikan ucapannya saat mendengar suara geraman lain. Gadis cantik itu tersenyum lebar saat melihat kedatangan teman Lean.

Berbeda dengan Sheila, Lean berdiri, lalu menghadang jalan Lian--anak singa lain--yang hendak mendekati Sheila. Mata singa itu terlihat menajam, geramannya terdengar lebih keras.

Lian ikut menggeram, menatap Lean tak kalah tajam, membuat Sheila menatap kedua anak singa itu dengan bingung.

Mungkin jika Lean bisa berbicara, dia akan berkata, "jangan dekati nonaku!"

Lian menatap lebih tajam dari sebelumnya. "Hei! Dia juga nonaku!"

Lean kembali menggeram. "Tidak, Sheila hanya nonaku!"

Lian pun balas menggeram. "Kau sangat tamak, singa jelek! Sheila juga nonaku, dan teman-temannya juga nonaku asal kau tau!"

"Kau yang jelek, enak saja kau menghinaku, aku ini singa tertampan yang pernah ada," Lean mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

Lian membuang pandangannya. "Sebaiknya kau berkaca, jangan merasa kau paling tampan."

"Enak saja, aku memang tampan."

"Aku juga tampan!"

"Tidak, aku yang tampan!"

"Aku!"

"Aku!"

"Ak-"

"Hei, kalian ini sebenarnya kenapa?" Sheila menggeleng heran saat Lean berlari kearahnya dan langsung meletakkan kepalanya diatas paha Sheila.

Lean menjulurkan lidahnya kearah Lian, meledek anak singa yang tak kalah menggemaskan itu.

Lian meraung manja, membuat Sheila lagi-lagi harus menahan gemas. Lian berlari kearahnya, lalu ikut menjatuhkan kepalanya diatas paha Sheila.

Difficult Romance (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang