BAB 17

686 58 0
                                    

Happy reading ‼️

MIPA 5 Classroom

Di kelas tersebut suasananya cukup ramai ditambah dengan gosip yang tersebar bahwa akan ada murid pindahan di kelas ini. Baik siswi maupun siswa, semuanya nampak semangat untuk bertemu dengan murid pindahan itu.

Meskipun ada sebagian yang memilih abai dan lihat hasilnya di akhir nanti.

Tuk!

Merasakan ketukan di dahinya, Lucifer yang tadinya asik mencoret-coret halaman buku seketika mendongakkan kepalanya dengan raut wajah tak ramah.

Pftt.. Jangan marah, gua cuma mau ngomong tentang sesuatu.” Ren berucap dengan tenang, tatapan garang yang dipancarkan oleh Lucifer nyatanya tidak terlalu menyeramkan, makanya jangan heran bila ia tertawa

Lucifer menaikan alis kirinya seakan bertanya ‘Apa?’

“Itu, si Kaivan ngomong sama gua tentang pesan yang Lo kasih, dia nanya maksudnya lu kirim dia pesan begituan tuh buat apaan, gitu. Gua kurang ngerti, emangnya pesan apaan coba?”

“Kaivan? Abang Lo?” Gala menyahuti perkataan Ren

Ren sendiri menggelengkan kepalanya sekilas, “Bukan, seharusnya emang iya, tapi Mama gak ada ngizinin. Gak tau kenapa gua juga, heran! Padahal dia yang selingkuh sampe lahir si Kaivan malah dia juga yang marah-marah, nuduh Papa gak jelas, binatang emang!” Curhatnya

Pak!

Gala memukul pelan tangan gadis pecicilan itu, tidak sakit tapi membuat Ren agak meringis karena kaget.

“Emak Lo itu! Kasar banget disebut binatang, turunan Malin Kundang lu dasar! Anak durhaka!”

“Biarin aja sih, lagian emang tuh orang nyebelin! Gua kan jadi pengen nyekek. Lu sih enak tinggalnya bareng sama nenek, dapat kasih sayang berlimpah, lah gua? Hari-hari ribut mulu, bikin pusing aja!” Ren berkata sedikit emosi dan iri, tapi tenang saja ia hanya sebatas iri tanpa adanya dengki

Gala mendelik mendengarnya, menggebrak pelan mejanya seraya menjawab dengan raut wajah yang kentara sekali kesalnya.

“Iya enak, enak banget malahan! Gua mah tinggal bareng emak, ibu bapa gua udah bahagia sama keluarga masing-masing! Heeh, gua mah dilimpahi kasih sayang sampe gua iri sama orang yang punya keluarga lengkap! Puas Lo?!” Celotehnya panjang lebar

Ren menanggapi dengan tawa cekikikan, sama sekali tidak menaruh rasa simpati pada Gala yang malang. Sedangkan Lucifer, pemuda Onyx itu kembali disibukkan dengan dunianya sendiri. Tidak mengindahkan ucapan Ren tentang Kaivan ataupun celotehan dari Gala.

Tiba-tiba saja, seorang murid laki-laki memasuki kelas sambil berlari seraya berteriak memberitahukan penghuni kelas bahwa guru telah datang. Sontak saja, siswa-siswi di kelas itu langsung menuju bangku masing-masing dengan tergesa-gesa.

Pintu dibuka dan terlihatlah seorang guru wanita dengan hijab yang terpasang apik di kepalanya. Rok panjangnya bergerak mengikuti langkah kaki jenjangnya.

“Selamat pagi anak-anak!” Sapaan hangat diiringi oleh senyuman lembutnya terbit membuat siswa-siswi ikut tersenyum dan balas menyapa sopan

“Hari ini kita kedatangan murid pindahan, ibu yakin kalian pasti udah tau 'kan? Nah, tanpa lama-lama lagi, ayo masuk nak. Kenalin diri kamu sama temen-temen baru kamu!” Ucap Bu Rara lembut

Remaja laki-laki dengan tinggi semampai dan rambut blonde tiba di depan kelas MIPA. Wajahnya yang tampan meskipun datar begitu memikat hati kaum Hawa juga mengiringi rasa iri dari kaum Adam.

A Chaotic Destiny ⟨ ALTEORANSMIVERS ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang