★
"i did all of this just for you, Fazza." - Gerald.
—
"Kak, siapa namanya?" Prissie menunjuk kearah Fazza yang sedang berdiri dihadapannya, Gerald menyuruh adiknya itu untuk memperkenalkan dirinya ke Fazza.
"Fazzala Berliano, Dia akan menyukaimu jika kamu memanggilnya Tampan." Celetuk Gerald.
Prissie menyerngit heran, ia mengamati anak remaja yang sedang berdiri didepannya saat ini. "Tampan? tidak salah sih, kak. Tapi.. ini sih imut."
Wajah anak itu tampak marah, bibirnya maju kedepan dengan pipi yang sedikit menggembung.. Oh ya tangan kecil itu mengepal seakan ingin melayangkan pukulan kepada Prissie.
"See? dia marah." kata Gerald.
"Apa kakak yakin dia sedang marah?" Bisiknya kepada Gerald yang mencoba menahan tawa nya.
Gerald mencolek pipi gembil anaknya yang sedang marah itu, seakan tak terima dengan perlakuan ayahnya Fazza menggigit jari Gerald yang terus terusan menoel pipinya.
"Lihat, itu menandakan dia sedang marah." Gerald hanya tertawa kecil melihat jarinya yang sedang digigit oleh Fazza, ia tidak merasa kesakitan sedikitpun, lagi pula badan sekecil itu mana bisa memiliki kekuatan yang besar.
"Aaaaa-!! lucu sekali, dimana kamu menemukan anak selucu ini??" Prissie sedikit menunduk saat ingin menatap anak itu, ia sepertinya tahu Fazza lelah sedari tadi mendongak menatap ia dan kakaknya yang tingginya jauh berbeda dengan anak itu.
"Halo anak manis, jangan marah lagi ya. Aku Priscilla adiknya Gerald, tolong panggil aku Aunty~" Prissie menyodorkan tangan, ia tersenyum saat Fazza menerima untuk berjabat tangan dengannya.
Prissie mendekati anak itu, ia berbisik tepat disamping telinga Fazza. "Beritahu Aunty, kamu biasa memanggil dia apa?" Ujarnya dengan menunjuk Gerald yang sedang menautkan alisnya bingung.
"Papi.." Mendengar jawaban itu tawa Prissie lepas, ia geli mendengar kakaknya sekarang sudah dipanggil 'papi'.
"Fazza, dengar Aunty. Papimu itu terlalu tua untuk dipanggil Papi." - Priscilla.
Gerald menoyor kepala adiknya, "Sembarangan kalau bicara." Prissie tertawa dengan keras, membuat ibunya menepuk jidat melihat kelakuan anak perempuannya.
Gerald menggendong Fazza yang masih dalam keadaan marah, ia menciumi gemas kedua pipi tembam selembut mochi milk anaknya. Berusaha membujuk anak itu agar melupakan amarahnya.
"Kak, apa kamu sudah memperkenalkan kak Jeff ke Fazza?" Tanya Prissie.
"Belum."
"Baiklah, Fazza apa kamu melihat lelaki berwajah datar yang sedang duduk disana? ya benar, yang menggunakan kemeja putih itu. Dia namanya Uncle Jeffery, dia 3 tahun lebih tua dari Papi kamu loh. Tua banget kan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] STEP FATHER ⟡ | GEMINIFOURTH [END]
Fanfic[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. "I did all of this just for you, Fazza." -Gerald. Katherine Binerva yang merupakan Single Mother mempunyai seorang anak laki-laki yang manis berna...