12. Car ⚠️

13.9K 306 67
                                    

WARN: Chapter ini full mengandung adegan dewasa (18+)


"I did all of this just for you, Fazza." - Gerald.

" - Gerald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Haa- Anghh~ b-berhenti.. Papi!!"

Anak itu meremat surai hitam milik pria yang sedang asik menghisap nipple nya dengan kuat, gerakan mulutnya tergesa-gesa layaknya hewan buas yang sedang kelaparan.

Gerald, Pria yang saat ini sedang mencumbu anak tirinya didalam mobil. Ia mendorong anak itu kebelakang, sehingga tubuh rampingnya terbentur kemudi mobil dengan keras.

"AKH!! s-sakit Papi Umhh!" Belum sempat anak itu ingin memprotes ulah Ayah tirinya, Gerald membungkam bibir manis itu dengan sebuah ciuman panas.

Dalam hatinya, Fazza mengutuk mulut Sebastian yang dengan sengaja berkata kepada Ayahnya bahwa ia memiliki pacar disekolah. Ayahnya yang mendengar itu langsung marah dan mengira bahwa perkataan Sebastian memang ada benarnya.

FlashBack.

Setelah Sebastian, Teman Fazza berkata kepada ayahnya bahwa dirinya mempunyai pacar disekolah. Fazza dengan panik berusaha meyakinkan ayahnya bahwa itu tidaklah benar, ia tidak ingin ayahnya terbawa emosi dan berakhir dirinya akan merasakan neraka yang sebenarnya.

Namun Gerald sepertinya tidak mempercayai perkataan Fazza, karena pria itu langsung menarik anaknya masuk kedalam mobil dengan paksa tanpa memperdulikan anaknya yang meringis kesakitan karena cengkraman tangan Gerald begitu kencang.

Gerald menarik anak itu agar mendongak menatapnya, ia menarik anak itu agar pindah dan duduk dipangkuannya sambil memundurkan sedikit kursi kemudi agar tidak terasa sempit. Matanya menatap dengan tajam anak tirinya yang sedang menatapnya dengan takut, ia mencengkram lengan anak itu dengan kencang membuat anak itu terkejut dengan tingkah Ayahnya saat ini.

"S-sakit Papi, Please.. Lepaskan ini." Seakan tuli, dia tidak menghiraukan ringisan yang terus dikeluarkan oleh anaknya itu.

"Tell me the truth, Fazzala."

Gerald melepaskan cengkramannya dengan kasar, membuat anak itu sedikit terdorong kebelakang membentur kemudi mobil.

"I-itu tidak benar, aku tidak mempunyai pacar.. Papi tolong percayalah, Temanku hanya bercanda."

Fazza menggenggam tangan besar ayahnya, berharap ayahnya akan percaya dan amarahnya turun. Anak itu serasa ingin menangis disaat itu juga, ini pertama kalinya ia melihat Gerald marah.

Fazza tidak menyangka bahwa Gerald yang sedang marah adalah hal yang paling mengerikan yang pernah dia alami, mata ayahnya penuh dengan emosi apalagi tangannya terkepal erat sekaan ingin melayangkan tinjuan kepada orang didepannya.

[BL] STEP FATHER ⟡ | GEMINIFOURTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang