★
_
Beberapa hari telah berlalu, Fazza memutuskan untuk mengunjungi makam ibu dan makam Tante Laura, kedua sosok perempuan yang dia sayangi.
Dia datang sendirian tanpa ada seseorang pun yang menemani, dia pergi diam diam ke pemakaman keluarga tanpa sepengetahuan Gerald.
Sambil membawa berbagai macam bunga ditangannya, dia melangkah maju mendekati nisan milik kedua perempuan yang sangat berarti dihidupnya. Fazza menghentikan langkahnya didepan makam mereka, ia tersenyum manis seakan tidak terjadi apa apa padahal hatinya remuk setelah ibunya pergi meninggalkan Fazza didunia.
Anak itu berlutut disamping makam ibunya, dia mengelus batu nisan dan foto Katherine yang masih dipajang didepan nisan miliknya, dengan senyum lebar, gaun putih yang cantik membuat dirinya terlihat sangat memukau difoto itu, Fazza seperti merasakan ibunya memberikan senyuman itu sama seperti saat ia masih hidup. Tanpa terasa air matanya jatuh satu persatu, mengingat kembali semua kenangan yang telah dia lewati bersama sang ibu.
Dengan dada yang terasa sakit dan suara yang bergetar hebat, Fazza berkata kepada sang ibu. "Mami, Maafkan aku.. aku baru sempat mengunjungimu lagi sekarang."
Fazza mengusap air matanya yang seakan tidak bisa berhenti, dengan berat hati dia berdiri dan mulai menaburkan bunga yang sedari tadi dia bawa. Tak lupa dia memberikan beberapa tangkai bunga mawar merah kesukaan ibunya semasa dia hidup.
"Mami, mengapa banyak sekali bunga ini dirumah kita??" Tanya Fazza kecil, saat itu dirinya baru berusia 5 tahun.
"Bunga merah ini? ini namanya Mawar, sayang~ Mami menyukai bunga ini, jadi Mami menanam bunga ini agar saat dia mekar Mami bisa menikmati pemandangan cantik seperti saat ini."
"Mami, kau benar. ini cantik sekali! tapi.. apakah boleh aku memetiknya?"
"Sayang sekali, Mami tidak mengizinkanmu memetiknya tanpa tujuan yang jelas. Dengar, jika kita memetik bunga sembarangan— sama saja seperti kita menghancurkan hidupnya, bunga bukanlah benda mati. Jadi kau harus menyayangi tumbuhan." Katherine mengelus rambut Fazza yang saat itu berada digendongannya, anak yang manja.
"Lalu, apakan Mami pernah memetik ini?"
"Tentu saja, Apakah kau ingat saat Mami membawakan bunga mawar untuk paman Nicole? bunga itu Mami petik dari kebun ini. Kau bisa memetiknya jika kamu ingin memberikan bunga ini kepada orang yang berharga bagimu. Mami memberikan bunga itu kepada paman Nicole sebagai hadiah terakhir untuk dirinya disurga." - Katherine.
"Jika Mami dan Papi akan pergi ke surga, aku akan memberikan bunga ini sebagai hadiah terakhirku!" Fazza mengatakan itu kepada ibunya, perkataan anak umur 5 tahun sangatlah polos.
"Manis sekali anak Mami~ Baiklah, lakukan jika Mami dan Papi akan pergi menuju surga."
Itu benar terjadi, Saat sang ayah pergi meninggalkan mereka berdua, Fazza dan Katherine memetik banyak sekali bunga mawar kesayangan Katherine. Mereka memberikan bunga cantik itu dengan harapan sang ayah terus mengingat bahwa mereka sangat menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] STEP FATHER ⟡ | GEMINIFOURTH [END]
Fanfiction[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. "I did all of this just for you, Fazza." -Gerald. Katherine Binerva yang merupakan Single Mother mempunyai seorang anak laki-laki yang manis berna...