Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai para readers yang author sayangin ,cieee di sayang i gak tuh 🙈
Gimana kabar kalian semua ini baik kan?? Semua lancar puasa nya gak ada yang mokel kan
Mari absen dulu ya pengen tahu kalian dari mana saja
****
Kisah yang menceritakan seorang laki-laki yang bernama Muhammad Alzam Nuudza ia adalah seorang kakak yang sangat tangguh dia bersifat tegas terhadap ke empat adeknya yang 1 kandung, 4 angkat yaitu
1.Aidan Al-Nafidz
2.Rehan Santara
3. Muhammad Akmal Al - Faruq
4.Annisa Farandila
5.Calvin LunggeraAlzam, dia juga adalah seorang ayah sekaligus ibu bagi mereka.
Mungkin bagi kita bahwa kita mudah dan sangat bisa melawati segala ujian namun tidak dengan alzam seorang.
Ia harus berkerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan adeknya bahkan dia harus rela putus sekolah agar bisa makan namun terjadi sesuatu yang dimana tidak menyangka kisah yang menceritakan kisah sayang dan cinta.
Mereka tinggal di kota Semarang sebuah rumah sederhana, kehidupan mereka berbeda dengan lain tetapi mereka sangat bahagia dalam menjalani kehidupan mereka selalu mensyukuri apa yang telah allah berikan.
Meski mereka pernah mengeluh tentang takdir tapi kakak pertamanya selalu berkata "Takdir sudah ada digaris tangan kita jadi jangan mengeluh apapun tentang takdir karena Allah Swt telah menentukan takdir yang baik untuk hamba-Nya".
****
Pagi yang cerah disuasana hangatnya keluarga bercanda ria
"ihhh dasi ku dimana sih kok gakk ada" ucap kata Annisa yang cari dasi di kamar dan kebetulannya keadaan kamarnya pintu terbuka.
Alzam yang lihat adeknya mengeluarkan seisi lemari pun bertanya "Nyariin apa sih dek" tanya Alzam
"Ini lho dasi punya annisa kok nggak ada sih" ucap kata Annisa
"Cari pelan pelan pakai bismillah bukan malah omel omel" Ucap kata mas Alzam
"Ihh mas diam deh kalau ga ada niatan bantuin" Sahut kata Annisa masih fokus cari dasi nya, lalu tanpa sengaja sih rehan datang tiba tiba
"Nie dasinya buruan pakai" u cap kata Rehan lempar dasinya ke muka adeknya
"Kok ada di mas rehan" tanya nya
"Ada di jemuran pakaian, dah cepat turun ga lihat udah jam 6 lebih 15 menit mau telat lu hah" ucap kata Rehan, tak pikir panjang annisa pun langsung pakai in dasinya
"Biar baju kamu mas masukkin kamu turun ditungguin rehan" ucap kata alzam
"Eh ya udah deh mas makasih ya, assalamualaikum" ucap kata Annisa yang sudah siap siap pun dia berangkat dan tak lupa menyalimi tangan di mas alzam
alzam yang lihat hanya geleng - geleng "Hadeh punya adek perempuan ya gini nie".
Tak butuh lama alzam pun sudah selesai ia pun turun ke bawah untuk melihat dan mengecek apa adeknya sudah berangkat sekolah semua.
Namun ternyata ada adek ke duanya yang masih setia di depan layar laptopnya "Gak kuliah dek" tanya Alzam mendekati adeknya
"eh belum mas, masuk siang gw " jawabnya Aidan
"ohh ya udah lanjutin tugasnya, mas mau ke kamar dulu " ucapnya lalu masuk ke kamar yang dekat dengan posisi nya Aidan.
****
Pov kamar
alzam yang berbaring sebentar sambil memikirkan sesuatu "Gimana ya biar gw bisa biaya in sekolah adek" gumamnya.
Karena semalam Rehan, Calvin, Annisa mengatakan sesuatu perihal biaya
"Mas, maaf tadi guru rehan tagih uang spp kalau ga bayar nanti ga bisa ikut ujian mas"
"Annisa juga ditagih karena belum bayar uang kas yang semester lalu"
"Calvin ada perlombaaan basket lawan
antar sekolah mas dan harus bayar mas"Pikiran nya yang pening karena memikir kan semuanya tengah asik buyar karena tiba tiba aidan memanggilnya dari luar kamar
"Mas alzam, mas" panggil Aidan
"Iya sebentar dek",lalu Alzam pun buka pintunya
"Ada yang cariin mas tuh diluar "ucap nya Alzam pun melihatnya
"Assalamualaikum Alzam"
wa'alaikumussalam eh Nizam apa kabar" ucap Alzam yang datang kali ini adalah teman masa kecil nya sambil rangkul temannya
"Alhamdulillah baik, lu sendiri gimana kabarnya" ucap kata Nizam
"Masuk dulu biar enak omongnya " balas Alzam, sama sama dibelakangg kata 'zam'
"Dek tolong buatin teh anget " ucap kata Alzam yang meminta tolong ke Aidan
"Iya mas"jawabnya, lalu pergi ke dapur, Alzam dan Nizam duduk di kursi
"Tumben banget lu ada disini apa ada sesuatu" tanya Alzam
"Ga ada sih cuma mau main main aja eh lu udah kerja belum" tanya Nizam
"Ini gw lagi cari cuma ya gitulah cari kerja itu susah apalagi kayak gw " ucap kata Alzam, nizam pun mengangguk kepala
"Ya sih gw paham, pas banget lu butuh kerja kan" tanya Nizam
"Banget dah" ucap kata Alzam
"Gw ada kenalan teman gw nha dia lagi buka lowongan kerjaan"
"Kerjaan apaan itu" tanya Alzam
"Kalau itu sih gw kurang tahu tapi gw bawa kartu namanya kok " ucap kata Nizam pun kasih kartu temannya
"Maaf mas nie teh anget nya "ucap kata Aidan yang sudah buat teh
"Oh ya , makasih ya eh btw lu dah semester berapa ni" tanya Nizam ke Aidan
" semester 6 bang " jawab pertanyaan Nizam
"Wow bakalan bau bau mau KKN ni" ucap kata Nizam
"Ya bang, oh ya mas Alzam bang Nizam gw mau berangkat sekarang soalnya mau kerjain dirumah teman" ucap kata Aidan mau pamit ke mereka berdua
"Teman apa teman" ucap kata Nizam godain
"Teman bang cowok ga ada ceweknya" ucap kata Aidan memperjelas
"Owhh oke² ya dah sana gih berangkat " ucap kata Nizam
"Ya dah assalamualaikum" ucap Aidan pamit ke nizam dan alzam
"Wa'alaikumussalam hati² dek" ucap kata Alzam
"wa'alaikumussalam hati² ya dan" ucap kata Nizam, tinggal lah mereka berdua
"Jauh juga ya tempatnya " ucap kata Alzam lihat alamat di kartu yang dikasih oleh nizam
"Ya emang disitu tempatnya tapi kalau lu mau ya gw antarin hari ini juga" ucap kata Nzam yang tawarin dirinya untuk alzam
"Eh jangan lah" ucap kata Alzam nolak
"Kenapa jangan?" Tanya Nizam
"Ya gw ga mau repotin lu, besok aja lah gw ke sana nya" ucap kata Alzam
"Yaelah alzam² kek baru kenal sama gw aja santai aja lah lagian dia teman gw biar gw jelasin ke dia sekalian gw ada urusan sama dia" Ucap kata Nizam terus bungjuk alzam agar mau
"Uhm lu beneran seriusan gapapa antarin gw ke sana, tapi kan masa gw bisa kerja disana kan pastinya syaratnya lulusan sma dan s1 an kan" tanya Alzam yang harusnya dirinya ga enak sih karena ditawarin
"Aduhh tenang aja ada gw yaelah coba saja sapa tahu rezeki lu ayo lah" ucap kata Nizam yang agak gemes sama alzam karena kelamaan mikir
"Aishh lama lu ayo cepett" ucap kata Nizam langsung narik tangan Alzam
"Eh iya iya bentar gw kunci dulu rumahnya" ucap kata Alzam kaget karena Nizam, mereka berdua pun lalu berangkat ke tempat yang dituju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Abang [On Going]
Teen FictionSebuah kisah persaudaraan yang sangat memperjuangan kasih sayang , memiliki kekurangan yang membuat terpaksa pergi selamanya. " mas jangan pergi tinggalin kita "tangisan rehan menyesali sesuatu " akhirnya kita kumpul kembali selamat tinggal duniaku...