Ketahuan bagas

61 10 0
                                    

Sampai dirumah annisa masih dengan wajah  yang murung diam, melihat tingkah adeknya alzam pun mencoba tenangin dia

“tenang saja bagas bisa jagain ibunya kok kita doain saja ya”ucap alzam

“benar tuh kata mas alzam , sebaik nya kita doain saja allah pasti akan dengar doa kita “ucap calvin

Annisa tersenyum “hft baiklah “, rehan terus melihat adeknya , annisa yang tahu bahwa dirinya dilihatin oleh rehan dia bertanya

“kenapa lihatin aku gitu amat”tanyanya

“lu suka sama bagas”rehan menebak sikap annisa yang tidak biasanya dari lain

“sudah sekarang kita tidur semuanya besok kalian sekolah”ucap aidan mengahlikan pembicaraan

“tunggu dulu , gw mau tahu jawaban annisa hari ini juga,jawab gw nisa”ucap rehan

“gak “ucap annisa dengan tegas

“yakin lu gak suka”ucap rehan sambil senyum sinis

“iya annisa ga suka sama bagas, kenapa emang”ucap annisa

“ya gapapa sih aneh aja lu hari ini “ucap rehan lalu pergi ke kamar ninggalin mereka semua disana

Annisa lihatin rehan sampai dia masuk ke kamar membuat dirinya kesal lalu dia ikut juga masuk ke kamar

“calvin masuk gih”ucap alzam

“iya mas “ucap calvin tinggal lah alzam dan aidan

“lu kenapa ikutin bagas ke luar tadi pas dirumah sakit”tanya aidan ke alzam, namun sebelum dijawab alzam melihat sekelilingnya dan mastiin kalau adeknya sudah di kamar

Lalu alzam dengan tenang dia duduk di dikursi begitu dengan aidan bersebelahan dengan alzam

“hmm pak burhan bilang kalau penyebab punggung ibu bagas karena pak gutur “ucap alzam

“hah pak gutur maksudnya”tanya lagi aidan

“ya dia lihat kalau ibu bagas ketakutan pas dikejar sama pak gutur hingga di tengah jalan ga lihat sekililing akhirnya ditabrak sama mobil “ucap alzam

“jadi maksud lu ini semua ulah pak gutur”ucap aidan

“ga tau “ucap alzam

“kalau emang  iya berarti dia masih belum berubah sama sekali dan pasti dia akan cari masalah lain”ucap aidan

“jangan sudzoon dulu kita cari dulu permasalahannya apa jangan asal nyimpulin”ucap alzam

“terus kita bantu bagas gitu? Lu tau kan bagas orang yang ngebikin annisa malu didepan warga dan juga mengajak rehan balapan liar”ucap aidan

“ya tau tapi kan ga semua orang itu terus buruk , pasti ada baiknya meski kecil “ucap alzam

“tapi ga dengan bagas dan pak gutur”ucap aidan

“lu lupa kalau ibu sama ayah adalah temannya ibu bagas”ucap alzam

“gak lupa kalau soal itu”ucap aidan

“ya sudah kita bantu kan bagaimanapun kita masih sekeluarga “ucap alzam keputusan bulat dan aidan mau ga mau harus ikut juga cari tahu

“huft iya sudah deh gw ikut juga “ucap aidan , alzam pun senang karena aidan mau

“oke kalau gitu gw akan ambil cuti kerja dan lu besok kuliah ga”ucap alzam

“pas banget besok gw libur “ucap aidan

“oke waktu yang pas buat besok kita cari tahu”ucap alzam dianggukin oleh aidan, setelah berdiskusi mereka pun masuk ke kamar masing-masing

Tanpa sadar bahwa ada yang menguping pembicaraan mereka

Aku juga akan cari tau mengenai ini semua biar bisa bantu mas alzam sama mas aidan batin annisa yang ternyata belum tidur dan tidak sengaja menguping mereka berdua dibalik pintu dapur

Ke esokkan harinya dimana waktu yang sudah direncanakan oleh aidan dan alzam

"oke si adek semua sudah berangkat sekolah, apa yang kita mulai mas"tanya aidan

"mas juga bingung enaknya mulai dimana ya"ucap alzam , aidan dengar nepuk dahinya

"Ane kira malam kemarin, sudah mikir mas " ucap aidan namun dibalas alzam geleng geleng kepala , lalu mereke berdua diam sebentar mencari cara dimana dia mulai awalnya

" ahayy gimana kalau sekarang kita pergi ke rumah bagas " ucap aidan mengusulkan sebuah ide

" emang ga bakalan diketahui sama bagas ?" Tanya alzam sambil mengetuk dagu nya dengan ketukkan jarinya

" in syaa allah gak kok mas kan niat kita cari tahu ya" ucap aidan

" ya sudah kesana yuk" ucap alzam dan mereka pun pergi ke rumah bagas

Diperjalanan yang lumayan ga jauh dan ga dekat pun sudah sampai di depan rumah bagas

Alzam dan aidan masih bingung apa mereka lanjutkan atau tidak karena ada rasa takut dalam diri mereka

" gimana kita beneran masuk kesana ga takut ketahuan warga " tanya alzam ragu akan melakukan penyelidikan

" santai aja mas lagian orang² sini kan pada berangkat kerja jadi gapapa lah aman kok " ucap aidan meski dalam hati nya agak ragu sedikit

Dengan mengendap ngendap mereka ke rumah bagas lewati pintu belakang kalau depan takut soalnya xixixixi

Saat mereka berdua sudah masuk ke dalam mereka tidak sengaja dengar suara seorang laki laki menangis

Bagas ga masuk sekolah pikir mereka berdua , aidan menatap alzam ber isyarat apakah lanjut atau tidak. Alzam yang mengerti pun dia mengkode untuk keluar

Dengan berhati hati mereka keluar dirumah bagas.

" mas alzam mas aidan " ucap seseorang berada dibelakang mereka

Alzam dan aidan kaget siapa orang yang mengkejutkan mereka berdua

Mereka noleh kebelakang

" aditya " gumam pelan aidan

" ada apa " bagas datang dan terkejut melihat kedatangan aidan dan alzam abang dari annisa

" lho mas alzam mas aidan kalian berdua ngapain dirumah gw " tanya bagas

Kini alzam dan aidan berada dirumah tamu

" silakan diminum mas " ucap aditya memberikan minuman teh

" e-eh terimakasih " ucap mas alzam kepada bagas dan aditya

" hmm mas alzam kalau boleh tahu kenapa mengindap² tadi " tanya bagas

Alzam yang ditanyakan pun menghela nafas dengan kasar

" sebelumnya kami berdua minta maaf karena ketidak sopanan kami ,hmm sebenarnya kami ingin cari tahu tentang penyebab almh ibu kamu meninggal dan maaf kemarin sempat menguping pembiaraan kamu bersama bapak kemarin" ucap mas alzam

" benar yang  dikatakan mas ane, ane minta maaf juga " ucap aidan

Bagas dengar penjelasan mas alzam dan aidan terdiam lalu meneteskan air mata. Aditya yang lihat temannya hanya bisa salurkan tenang untuk dirinya

" maaf in kami bagas , kami salah " ucap aidan

" iya gapapa mas aidan , gw sudah maafin mas alzam dan mas aidan kok " ucap bagas disela sela dia masih menangis

" terimakasih juga dah bantuin gw tapi saran gw , mas alzam sama mas aidan cukup doakan saja gw ga mau kalian kenapa kenapa " ucap bagas

Dengar ucapan bagas , aidan merasa bahwa ada artian dibalik perkataan dia seperti bahaya yang ngintai dia

" kita akan tetap bantu lu ya kan mas " ucap aidan lalu dianggukin kepala oleh mas alzam

Bagas menggelengkan kepala " gw mohon banget mas alzam , mas aidan cukup doakan aja" ucap bagas

Perjuangan Abang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang