Sedikit rasa

8 5 0
                                    

"Saat kamu menginjakkan kaki ketanah, percayalah aku slalu merindukanmu dan mengawasimu dari sini, tanpa kamu tau aku akan slalu ada disampingmu, juga dihatimu."

"Lo pulang sama gue aja Na" Ucap Raditya setelah keluar dari rumah Brams.

"Gak usah Dit gue naik taksi aja"

"Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan" Raditya menyalakan motornya dan menghadap jalan didepan Ayana.

Akhirnya Ayana mengiyakan ajakan Raditya, ia menaiki motor dan memegang pundaknya.

"Lo pikir gue tukang ojek?"

"Hah?"

"Sini" Raditya menarik tangan Ayana lagi untuk memeluknya "Udah, diem!"

Raditya melajukan motornya dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat, ia sedikit melihat Ayana di kaca spion sambil tersenyum miring.

"Ko kita kesini?" Tanya Ayana setelah Raditya menghentikan motornya didepan warung makan.

"Yuk makan"

Ayana duduk disalah satu meja di sana, sedangkan Raditya sedang memesan makanan untuk mereka.

"Makan dulu ya, tadi lo bilang mau beli makan ke Caca, lo juga pucet gue takut lo kenapa-napa"

"Gue gak apa-apa ko"

"Kalo sakit istirahat"

Ayana sedikit melirik "Lo gamau gue ikut lo ke metavora ya?"

Raditya tersenyum melihat wajah Raya yang melemas, ia memegang kedua tangan Ayana yang berada diatas meja "Na, kalo lo sakit  mending istirahat aja, gue gak bermaksud gitu, gue cuma khawatir sama lo"

‘Adit? apasih dia? ngapain dia pegang tangan gue? duh jantung gue jadi degdegan jadinya’. Ayana merasa gugup dipandang oleh Raditya, ia sesekali menelan air ludahnya.

Raditya melepas tangannya karna makanan mereka sudah datang "Makasih pak, nih Na makan" Ia menggeser mangkuk berisi baso pada Ayana.

"Makasih Dit" Ia tersenyum dan mereka mulai melahap satu persatu toping didalam mangkuk "Eh Dit, gue mau minta maaf soal waktu itu, gue pernah nabrak lo dikantin"

"Oh gak apa-apa ko, gue juga udah lupa"

"Gue gak enak banget, karna lo langsung pergi gitu aja"

Ia hanya menggelengkan kepalanya dan sesekali mengangguk, Ayana melihat Raditya yang terus menerus senyum padanya merasa salah tingkah. 'Adit ganteng juga ya'. Ia tersadar dari lamunnya. 'Ihh apaan sih, masa gue suka sama cowo dingin kaya dia'.

Setelah selesai makan, Raditya mengantar Ayana pulang.

"Makasih ya Dit" Ia tersenyum sangat manis.

Raditya terdiam, tangan kanannya perlahan mengusap pipi sebelah kiri Ayana, membuat Ayana merasa gugup "Istirahat ya Na"

Ayana hanya terdiam, Raditya tersenyum lalu melajukkan motornya dan pergi. Ayana masih mematung melihat kepergian Raditya, ia sedikit tersenyum kecil dengan kelakuan Raditya padanya. Ayana memasuki rumahnya dan langsung menuju kamar, semua orang sudah tertidur lelap karna waktu sudah cukup malam.

Ayana bersiap-siap untuk bersih-bersih, tapi ia tak sengaja menyenggol kotak maniknya hingga terjatuh dan berserakan, ia memunguti satu persatu manik-manik itu, Ayana tersenyum melihat gelang perak kecil dengan liontin notasi.

Dirga pernah bilang padanya bahwa itu adalah peninggalan dari sang mama sebelum ia meninggal. Setelah selesai merapikan manik-manik, ia segera pergi ketoilet untuk bersih-bersih.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang