Beberapa menit setelahnya, pukul 08.00 WIB bus tour berjalan menyusuri kota, Ayana duduk sebangku dengan Chandra, ia sama sekali tidak merasa ngantuk, sebaliknya dengan Chandra, ia sudah terbawa kedunia mimpi meskipun dalam keadaan yang berisik.
Suara gemuruh orang-orang bernyanyi didalam bus, Arga duduk dibelakang mereka, ia sengaja ingin slalu terus mengawasi Ayana, ntah apa yang akan Arga lakukan lagi nanti.
"Nih" Seseorang menyodorkan sebatang rokok pada Raditya "Yuk kebelakang!" Ajaknya.
Raditya tersenyum miring dan menuturinya kebelakang bus "Koreknya dong" Pintanya. Pria itu memberkan korek gas dan mulai menghisap rokok yang sedang ia pegang, begitpun Raditya.
"Congrast bro!" Ia menepuk Pundak Raditya pelan "Gue udah yakin lo lolos, klip video lagu lo hampir tembus 1 juta viewers, gue ikut seneng sih tapi lo sukses gak ngajak gue"
"Lo tetep partner musik gue paling best Dar"
"Lo gak akan berhenti manggung di Metavora kan?"
Raditya tersenyum sedikit "Gak akan lah, jadi lo tenang aja whelve gak akan ilang anggota"
"Yaiyalah, lo satu-satunya vokalis kita, kalo lo cabut kayanya whelve juga bubar"
"Lo kan bisa panggil Sera lagi hahaha" Tawanya lepas saat mengatakan nama Sera.
"Mending gue pensi sih daripada malu" Raditya dan Darna tertawa karna membicarakan cewe yang pernah membuatnya malu saat manggung.
"Eh, Chiko mana?"
"Lo kaya gak tau dia aja, dia jadi panitia katanya sih ngawas di bus X2 sama Arga"
‘Itukan but Ayana, kenapa harus Arga sih yang ngawas’ Batinnya.
Mereka terkejut karena suara pintu yang dibuka dengan keras. Memang, mereka diam dibelakang bus yang ada pintunya "Heh!, kalian malah ngerokok disini" Pak Sandra yang tiba-tiba menghampiri mereka.
Sontak melihat guru BK yang datang, mereka mengumpatkan rokok yang sedang mereka hisap kebelakang "Engga pak, ini Adit lagi bakar surat cinta dari Celsie" Gelagap Darna menyalahkan Raditya.
"Anjir lo!" Bisik Raditya dekat telinganya.
Pak Sandra menutup pintu itu dan menghela nafasnya Panjang, ia ikut duduk diantara mereka "Kalian gak usah bohong, saya tau"
"Iya deh pak, Raditya yang ajak saya tadi" Ia mengeluarkan rokoknya begitupun dengan Raditya.
Mendengar Namanya dituduh, Raditya melotot kearah Darna "Tapi pak, Darna yang bawa rokoknya" Ucapnya tak mau kalah.
"Sudah sudah, sebenarnya gak apa-apa kalian ngerokok karna ini bukan lingkungan sekolah, tapi ini didalam bus kalo semisalnya asap rokoknya masuk kedalam gimana?"
"Tapi nyatanya gak masuk kan pak" Kata Darna.
"Iya sih, yaudah Dar bapak minta satu batang"
"Yaelah pak langsung bilang aja kalo mau minta, jangan malah buat kita saling fitnah dulu" Celetus Raditya.
"Bapak mau minta maaf sama kamu Dit, karna pernah sempet fitnah kamu yang ngerokok digudang sekolah, Setelah guru-guru mengecek cctv ternyata pelakunya Venus sama temen-temennya"
"Ya makanya bapak cari dulu buktinya, jangan asal tuduh"
"Iya maaf ya Dit"
Disisi lain Chandra terbangun dari tidurnya, ia tiba-tiba merasa sedih "Lo kenapa Ca?"
"Na, gue mimpi lo tinggalin gue" Ia membuat bibirnya senyum terbalik.
Ayana tersenyum "Gue gak bakal tinggalin lo Ca" Ia memeluk Chandra dari samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
RomanceDiantara ribuan bintang yang bersinar dimalam hari, hanya ada satu bintang yang mampu membuat ia berpaling dari seribu bintang lainnya. Kepedihan yang slalu ia rasakan sepanjang hari seketika hilang jika berada didekat Raditya, cinta pertamanya jatu...