Arga dan Raditya telah pulang karna makan malam sudah selesai, kini hanya ada Chandra dan Ayana yang masih ada dirumah Brams. Ayana menunggu Chandra yang sedang didalam toilet, melihatnya Brams menghampirinya.
"Kemarin lusa Adit dateng kesini" Brams duduk dihadapan Ayana "Dia cerita ke gue lo temenin dia kerumah sakit karna nyokapnya"
Flasback
"Ram, nyokap gue masuk rumah sakit lagi"
"Trus gimana sekarang keadaannya?"
"Membaik, dokter bilang nyokap gue cuman telat makan aja"
"Lo gapapa kan Dit" Brams bertanya dengan sedikit khawatir, ia membawa gelas berisi air putih dan menaruhnya diatas meja depan Raditya,
"Kemarin Ana nemenin gue, gue gak tau lagi harus bersandar kesiapa lagi saat itu, gue khawatir nyokap gue bakal kenapa napa, tapi untung Ayana nenangin gue Ram"
Brams tersenyum "Lo suka sama Ana?"
"Gue gak tau, yang jelas rasanya nyaman banget kalo deket dia"
Return
"Na, Raditya itu gak pernah jatuh cinta sebelumnya, baru kali ini dia cerita ke gue soal cewe yang dia suka, Raditya udah gue anggep adek gue sendiri, dan gue percaya orang yang membuat dia jatuh cinta adalah orang yang baik" Ia tersenyum pada Ayana.
"Kalung itu, dari Adit ya" Brams melihat kearah kalung yang sedang Ayana pakai. Ayana memegang kalung itu dan tersenyum.
"Ana, gue tau perasaan lo ke Adit, Adit baik ko, lo gak usah khawatir kalo dia macem-macem ke lo gue yang bakal turun tangan"
Ayana bingung dengan perkataan Brams, ia tidak tau perasaan apa yang ia simpan untuk Raditya, sikapnya yang cuek pada Raditya pun membuatya sedikit menyesal, ‘Apa gue cinta ke Radit’
"Duhh, Ana sorry gue lama, lo bisa tunggu disini sebentar lagi gak?, gue disuruh ambil kue dirumah buat om Brams, gue sebentar ko yahh!!" Ucap Chandra yang sudah selesai dari toilet, karena arah rumah mereka berbeda, jadi Ayana mengiyakan ucapan Chandra untuk menunggu sebentar saja.
Ayana bingung jika harus naik angkutan umum atau taksi, hari sudah malam jadi ia pikir saat itu adalah waktunya ia merepotkan sahabatnya Chandra. Setelah Chandra pergi, Brams Kembali bercerita tentang Raditya "Lo tau Raditya harusnya tahun ini adalah tahun terakhirnya sekolah?"
"Maksudnya?"
"Jadi waktu itu Raditya pernah gak naik kelas karna sering bolos dan sering dapet teguran dari guru BK, sepulang dari Jepang nyokapnya sakit-sakitan, Adit sesitif kalo soal nyokapnya, dia sering bolos sekolah karna ngerawat nyokapnya dirumah, sebelum kenal gue dia udah nakal, dia pernah kepergok ngeroko disekolah, dia juga pernah mecahin kaca karna nendang bola basket, dan sebelum kenal gue dia juga sempet pernah…"
Flashback
"Mama kamu overdosis, tolong jaga dia dengan baik ya jangan berlebihan memakan obat-obatan" Ucap dokter pada Raditya yang sudah memeriksa Setia.
Raditya mengangguk paham, ia langsung memasuki ruangan ICU untuk menemui sang mama, ia menatap Setia yang masih terlelap dengan sedih. Radiya mengusap perlahan kepala Setia "Aku janji bakal bikin perhitungan sama orang yang bikin mama kaya gini"
Raditya menangis, hujan menutupi kesedihannya ia sangat sedih dengan yang terjadi pada Setia. Ia berlari dan berdiam diri ditengan jalam merentangkan kedua tangannya.
TIDDDD…
Suara klakson mobil yang sangat keras berada didepan Raditya, mobil itu berhenti dan pengemudinya begitu kesal dengan kelakuan yang Raditya lakukan, ia turun dari mobilnya dan mendekati Raditya, ia mengajak Raditya untuk menaiki mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
RomanceDiantara ribuan bintang yang bersinar dimalam hari, hanya ada satu bintang yang mampu membuat ia berpaling dari seribu bintang lainnya. Kepedihan yang slalu ia rasakan sepanjang hari seketika hilang jika berada didekat Raditya, cinta pertamanya jatu...