15. Likantrof Bermutasi

11 4 0
                                    

"Terkadang, kau harus bisa keluar dari sifat yang membuat semua orang memandang remeh kepada mu. Bertahan hidup bukan hanya soal makanan tapi juga lingkungan."

-Argasier Moure Devajackson

***

Argasier mengayunkan pedangnya menebas leher manusia setengah Serigala yang hampir menggigitnya tadi. Dengan mata yang terbuka, kepalanya menggelinding di dekat kaki Argasier yang sekarang sudah berhasil menusuk Serigala lainnya yang tengah berusaha menggigit salah satu Prajuritnya.

Argasier sedikit kewalahan melawan karena tenaga mereka yang cukup kuat, apalagi hari sudah tengah malam membuat para manusia setengah Serigala itu semakin brutal menyerang. "Semuanya, jangan keluar dari kamar masing-masing!"

Teriakan Argasier sepertinya tidak di dengar oleh mereka yang sekarang sudah turun untuk melawan Serigala itu. "Kami akan melindungi Pangeran!" Salah satu dari Prajuritnya berkata kemudian mulai melawan menggunakan pedangnya.

Ketika Argasier keluar dari kamarnya tadi, jumlah manusia setengah Serigala itu hanya lima saja namun jumlah mereka terus bertambah saat Serigala itu berhasil mengigit makhluk lainnya. Semacam virus yang langsung terinfeksi detik itu juga.

Para pengunjung penginapan juga tak sedikit yang terkena gigitan dan membuat mereka berubah menjadi setengah Serigala. "Sebenarnya makhluk apa ini?" tanya Argasier kepada Giselle di sela pertarungannya dengan salah satu Serigala.

"Sepertinya mereka adalah Likantrof, Pangeran. Baunya sama persis dengan Serigala yang menyerang kita pagi tadi." jawab Giselle yang berada di langit-langit penginapan. Ia akan berteriak jika ada Likantrof yang menyerang Sang Tuan tanpa di sadari oleh Tuannya.

Salah satu Ksatria yang mempunyai sihir Jingguest mengeluarkan api dari tangannya dan berhasil membuat Likantrof yang akan menyerangnya mundur perlahan. Mengetahui adanya kesempatan, Argasier dengan cepat melesatkan pedangnya dan menebas titik vital Likantrof yang tersisa.

"AAAAAAAAA TOLONG!!" Argasier menoleh pada seorang gadis yang di kepung oleh dua Likantrof. Pria bermata biru itu langsung bergerak cepat dengan menusuk dari belakang salah satu Likantrof itu dan membawa pinggang sang gadis untuk berlindung di punggungnya.

Peristiwa mesra itu ternyata di tangkap oleh mata hijau Giselle yang sekarang sudah mengerucutkan bibirnya kesal. "Pangeran semangat sekali untuk melindunginya." gumam Peri itu.

"Alaric, kemarilah!" seru Argasier kepada Alaric yang kemudian mendekat dengan masih mengeluarkan api dari tangannya untuk waspada. Likantrof itu mundur ketika menyadari bahwa kelemahannya perlahan mendekat yang membuat Argasier langsung saja menebas kepalanya dengan pedang Phoenix miliknya.

Kini seluruh Likantrof yang ada sudah mati mengenaskan dengan pedang Argasier di bantu dengan sihir api Alaric untuk membuat Mereka lemah. Setelah memastikan semuanya sudah aman terkendali, Argasier beralih menatap Giselle yang sudah menghilang dari tempatnya itu. "Di mana dia?" gumamnya lirih.

"Anakku kau tidak apa-apa 'kan, sayang?" Argasier menoleh kepada seorang wanita yang tengah memeluk gadis yang di lindunginya tadi. Juan terlihat keluar dari tubuh gempal si wanita itu dan berjalan mendekat padanya.

"Terima kasih,"

"Maafkan aku."

Keduanya saling berpandangan terkejut karena mengatakan kalimat dalam waktu yang bersamaan. "Ah, maafkan aku karena sudah menyebabkan kekacauan di penginapan mu. Aku akan mengganti rugi semuanya termasuk dengan para pelangganmu yang juga terkena dampaknya." kata Argasier sedikit menundukkan kepalanya.

HIRAETH [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang