Keesokan harinya, Jisoo terbangun kesiangan. untungnya hari ini hanya ada satu kelas di siang dan sore hari, jadi dia tidak perlu terlalu khawatir karna bangun jam 12 siang.
Setelah mengenakan pakaian, Jisoo pun langsung bergegas keluar dari kontrakannya untuk berangkat ke kampus. Setiap harinya Jisoo selalu menaiki kereta, namun sialnya hari ini dia tertinggal kereta jadi ia putuskan untuk naik bus.
Jisoo kini sudah terduduk manis di dalam bus dekat dengan jendela. ia mengecek ponselnya ternyata setengah jam lagi kelasnya akan dimulai dan jisoo. hanya bisa berharap semoga bus yang ia tumpangi akan sampai tepat waktu.
"Nona, kekasihmu sangat tampan!" puji seorang anak perempuan yang baru saja masuk kedalam bus. hal itu sukses membuat Jisoo kebingungan, awalnya dia berfikir kalau pertanyaan itu bukan untuknya karena dia bahkan tidak punya kekasih.
"Aku??" tanya Jisoo sambil menunjuk dirinya sendiri dan anak itu mengangguk kemudian langsung kabur begitu saja membuat Jisoo semakin keheranan. Pasalnya kursi yang ada di sampingnya kosong, lalu apa yang dilihat anak itu?
"Katakan pada anak tadi aku bukan kekasihmu. Tapi aku adalah calon suami mu sayang"
Jisoo melotot, suara itu muncul lagi tanpa wujud. "S-siapa itu?" tanyanya sambil menoleh ke kiri dan kanan mencari orang itu.
Dia sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari suara itu, membuat Jisoo menghela nafasnya kasar. sepertinya ia sangat lelah sampai sampai mendengar suara aneh itu.
Jisoo tidak ingin memikirkannya dan mulai memejamkan matanya, berniat tertidur sebentar untuk mengistirahatkan dirinya karena semalam ia terbangun pukul 2 pagi gara gara mimpi nya yang aneh. Semoga saja ia tidak bermimpi hal semacam itu lagi disini.
•••
Sampainya di kampus, Jisoo langsung duduk di samping Irene, sahabatnya yang ternyata sudah menyimpankan satu bangku untuknya duduk.
"Kau terlihat lelah. Kau lembur lagi semalam??" Tanya irene saat Jisoo tiba tiba saja langsung menaruh kepalanya diatas meja.
"Lebih dari itu" Jawab Jisoo tanpa mengangkat kepalanya.
"Kau begadang semalam?" Irene bertanya lagi kemudian Jisoo hanya menggeleng dan mengangkat kepalanya.
"Aku terbangun gara gara mimpi aneh semalam. Semuanya terasa nyata, bahkan mimpi itu meninggalkan bekas" jelas Jisoo kemudian menyibak rambutnya yang sedari tadi menutupi lehernya untuk memperlihatkan sebuah bekas kemerahan yang nampak semakin jelas.
Irene terbelalak melihatnya. "Kau bermimpi bercinta dengan siapa huh?!!" tanyanya blak blakkan membuat Jisoo mendelik dan langsung membekap mulutnya.
"Jangan keras keras!" peringat Jisoo.
"Sekarang katakan padaku, siapa pria itu?" tanya Irene kali ini dengan suara kecil.
Jisoo nampak mengingat wajah pria itu, "Dia.. sangat tampan. tapi ketampanannya itu sama sekali tidak manusiawi" kata Jisoo mendeskripsikan pria yang semalam mampir kedalam mimpinya itu.
"Dia mahasiswa disini?"
Jisoo menggeleng. "Aku bahkan tidak pernah melihat wajahnya sebelumnya. Aku tidak mengenalinya"
"Aneh, apa jangan jangan kau belum saja bertemu dengannya" duga irene membuat Jisoo langsung terfikir dengan kata kata yang diucapkan oleh pria itu semalam.
'Kenapa kau manis sekali manis sayang?? aku jadi tidak sabar menemuimu di dunia nyata'
"Astaga aku bisa bisa gila karna memikirkannya" Jisoo mengacak acak rambutnya saat mengingat pria itu mengatakannya dengan seringai yang bahkan tidak bisa ia lupakan sampai sekaranh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Bride
FanfictionAkhir akhir ini, Jisoo selalu mendapatkan mimpi aneh yang membuatnya selalu terbangun ditengah malam dengan keadaan tubuh nya yang sudah dibanjiri keringat. "Sial! Mimpi itu lagi!"