Taehyung pergi ke kantor untuk menemui Eunwoo. sahabat yang kini merangkap sebagai asisten pribadinya itu baru saja memberikan informasi mengenai beberapa anak magang yang ingin mendaftar untuk magang di kantornya. Dengan terpaksa, akhirnya ia meninggalkan Jisoo pergi untuk melihat lihat calon pegawai magangnya.
"Kenapa ada banyak sekali?" tanya Taehyung saat melihat sebuah tumpukan berkas di mejanya.
"Ada 20 puluh mahasiswa yang mendaftar. tergantung perusahaan, jika kau membutuhkan mereka semua langsung terima saja. tetapi kalau tidak, kau perlu menyeleksinya lagi" jelas Eunwoo membuat Taehyung mengangguk paham kemudian beralih mengambil berkas yang berada di tumpukan teratas.
"Baek Haerin, skip"
"Jung nara, skip"
"Kim Sohyun, skip"
"Yeji Bae, skip"
"Hey hey! bukan seperti itu cara memilihnya!" Eunwoo kemudian merebut kembali berkas yang sudah Taehyung singkirkan.
"Mana bisa kau menyeleksi mereka hanya dengan melihat wajahnya" Ucap Eunwoo, Taehyung memang suka seenak jidatnya.
"Lalu kenapa? penampilan itu juga penting kan? kalau bagiku mereka menganggu, aku tidak akan menerimanya" jawab Taehyung enteng membuat Eunwoo kesal.
"Setidaknya baca pengalaman mereka juga bodoh! mana bisa kau seenak jidatnya begitu!" amuk Eunwoo.
"Baiklah baiklah, yang setelah ini aku akan membacanya" balas Taehyung, kemudian lanjut mengambil berkas lagi.
Ia langsung berhenti membaca saat melihat foto yang tertera di berkas tersebut. "Aku hanya mau dia! sisanya tidak diterima!" tegas Taehyung membuat Eunwoo langsung penasaran dan ikut melihat berkas tersebut.
Pantas saja.
"Itu milik kekasihmu?" tanya Eunwoo memastikan.
"hm begitulah. Kenapa dia tidak mengatakan padaku jika ingin magang, padahal dia tidak perlu mendaftar begini, aku pasti akan langsung menerimanya" komentar Taehyung dan Eunwoo hanya mendengus, lihat lah teman iblisnya ini sekarang sudah berubah menjadi budak cinta.
"Setidaknya kau harus memilih 4 orang lagi untuk magang disini" ucap Eunwoo.
"Tidak, aku cuman mau dia saja"
Eunwoo dibuat semakin kesal dengan sikap taehyung yang menurutnya ke kanak kanakan itu. "Jangan bersikap bodoh Tae! Kantor membutuhkan minimal 5 pegawai magang"
"Baiklah baiklah aku akan memutuskan sisanya"
Sebelum eunwoo mengamuk, taehyung langsung meraih berkas dari tumpukan tersebut untuk mencari sisanya. Sebenarnya taehyung tidak punya kriteria khusus untuk penampilan karyawan magangnya, hanya saja jika menurut Taehyung auranya buruk ia tidak mau menerima nya daripada menimbulkan kekacauan nantinya.
"Ini sisanya, urus jadwal magang mereka segera. suruh mereka mulai bekerja minggu depan" ucap Taehyung setelah memberikan empat berkas lainnya untuk dia pekerjakan sebagai pegawai magang disni.
"Ngomong ngomomg Tae— Ayahmu mencarimu, sepertinya dia ingin membicarakan sesuatu yang penting" Eunwoo berucap sebelum Taehyung keluar dari ruangannya.
Mendengar itu Taehyung pun terdiam sejenak dan pada akhirnya membuka sebuah portal untuknya menemui sang ayah di rumah.
•••
Iris merah Taehyung menatap ke sekeliling dengan tatapan datar. Seharusnya ia senang kembali ke rumah, tapi kini ia tidak ingin menginjakan kaki di neraka. Taehyung lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama Jisoo.
Langkah kaki Taehyung membawanya pada sebuah kastil megah yang terletak di ujung neraka, semua teriakkan manusia berdosa yang berasal dari neraka bawah membuat Taehyung mendengus, itu terlalu berisik.
Sayap hitam seperti kalelawar membentang di punggung Taheyung, kedua kakinya terangkat ketika ia memilih menggunakan sayapnya untuk menghampiri seseorang yang duduk di singgasana yang terletak di udara.
"Ada apa?" tanya Taehyung tanpa basa basi, sayapnya membentang lebar, ia menahan pergerakannya di udara, sedikit mengibaskan sayapnya agar tidak terjatuh.
Seseorang yang berada di singgasana tersenyum kecil. "Setidaknya sapa Ayahmu terlebih dahulu, kenapa kau selaluㅡ"
"Aku tidak memiliki waktu, ada apa?"
"Oh, kau sudah betah tinggal di Bumi? Sehingga tidak ingin menghabiskan waktu di duniamu lagi?"
Taehyung memutarkan bola mata jengkel, oh sungguh, bisakah Ayahnya segera mengutarakan hal penting daripada harus berbasa-basi seperti ini?
"Ayah hanya ingin menanyakan kabar mu nak. kudengar kau sudah punya kekasih manusia. Apa dia akan menjadi menantu ku??" Tanya Tuan Viscount membuat Taehyung mendengus malas. sudah bisa ditebak kalau ayahnya itu pasti akan mempertanyakan soal Jisoo.
"Ya tentu saja. Ada lagi?" balas Taehyung tidak berminat berbicata lebih lama dengan sang ayah.
"Kenapa buru buru sekali? setidaknya duduk lah bersama ayah sebentar. kekasih cantikmu itu tidak akan hilang hanya karna kau tidak mengunjunginya sehari saja" sindir Tuan viscount yang entah kenapa membuat Taehyung menggeram tak suka mendengar sang ayah menyematkan kata kata 'cantik' di dalam kalimatnya.
"Ayah serius memanggilku kemari hanya untuk ini?" Tanya Taehyung tidak percaya.
"Tidak ada salahnya kan aku basa basi sedikit dengan putraku. Ngomong ngomong— apa kau sudah menemukan Jaehyun? Aku mendengar ada musibah kebakaran besar di sebuah hutan. aku curiga itu adalah bentuk kemurkaan Jaehyun"
Bukan tanpa alasan dia menuduh jaehyun tetapi tuan viscount memang bisa melihat yang mana itu adalah kecelakaan disengaja. lagipula hutan yang terbakar adalah kawasan terlarang, tidak boleh ada satu orang pun pergi kesana jadi mustahil kalau kebakaran itu disebabkan oleh manusia.
"Walaupun kita sudah tau itu adalah perbuatan Jaehyun— sampai sekarang kita bahkan tidak bisa mengendus jejaknya" jelas Taehyung ikut berpendapat.
"Terus selidiki keberadaan Jaehyun, jangan sampai dia membuat kekacauan seperti ini lagi" Taehyung mengangguk kemudian sedikit membungkuk kepada sang ayah berniat untuk berpamitan.
"Hey nak. apakah wanita itu sudah hamil?" tanya tuan viscount sebelum Taehyung meninggalkan singgah sana nya.
"Belum" jawab Taehyung seadanya.
"Cepat nikahi dia dan bawa dia ke neraka, aku benar benar tidak sabar menyambut calon menantuku"
Setelah mengatakn itu, Taehyung langsung terbang kebawah dan mulai menutup kembali sayapnya lalu berjalan keluar dari ruang singgah sana sang ayah.
Taehyung sebenarnya sedikit terkejut karna sang ayah sangat mendukung hubungannya dengan Jisoo, yang notabenenya adalah manusia. sangat tidak biasanya tetapi Taehyung berusaha tetap berpikir positif.
Ngomong ngomomg soal Jisoo, Taehyung jadi merindukan sang pujaan hatinya itu. Tanpa pikir panjang ia langsung membuka portal untuk kembali ke bumi.
Sementara itu di singgah sana tuan Viscount, ia mulai berkomunikasi dengan seseorang lewat telepatinya.
"Terus awasi Taehyung dan wanita itu"
"Sebenarnya aku tidak sudi anakku bersama dengannya, pikirkan cara apapun untuk membuatnya menjauh dari manusia rendahan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Bride
FanfictionAkhir akhir ini, Jisoo selalu mendapatkan mimpi aneh yang membuatnya selalu terbangun ditengah malam dengan keadaan tubuh nya yang sudah dibanjiri keringat. "Sial! Mimpi itu lagi!"